Jumat, 04 Oktober 2013

Hikmah di Balik Peristiwa




“al-insanu mahalul khatta wan nisyan”, manusia adalah tempat salah dan khilaf

Allahu Akbar …Allahu Akbar ….
Gema adzan berkumandang , menyerukan panggilan kepada kaum muslimin dan muslimat untuk menghentikan semua aktivitasnya, menuju panggilan Illahi, bersama – sama menunaikan kewajiban yang menjadi tiang agama. Ketika itu, manusia yang satu itu sedang duduk di depan layar  di hadapannya tengah sibuk dengan dunianya sendiri, mengabaikan panggilan kemenangan yang didengarnya. “ Ah…nanti saja…nanggung tinggal sedikit lagi pekerjaan ini diselesaikan, “ suara syaitan terkutuk yang kemudian turut serta menggodanya membuat manusia itu tetap tak beranjak dari peraduannya. “ Telat beberapa menit saja kan  tak ada masalah, “ kata suara terkutuk itu lagi. Satu menit … dua menit … tiga menit … lima menit …sepuluh menit…lima belas menit….tiba – tiba Lappp…Layar di hadapannya pun mati. Apakah yang terjadi ? Manusia itu mencoba memeriksa kabel – kabel yang berlilitan di depannya barangkali terputus atau apa. Tetapi saat itu juga, lampu padam seketika. Listrik pun turun seperti ada yang kongslet. “ Astaghfirullahal ‘adzim “ Di tengah kegelapan,  manusia itu seketika tersadar, apakah peristiwa ini merupakan teguran dari Allah karena telah mengabaikan perintah-Nya. “ Ya Allah ampuni aku, “ bisiknya lirih. Kemudian manusia itu membuka pintu keluar menyalakan sekering di depan rumah dan segera menuju kamar mandi untuk mensucikan diri. Setan ternyata berusaha mencoba menggoda manusia dari berbagai cara. Setelah selesai mengambil air wudhu dan masuk ke dalam rumah, manusia itu mencoba kembali menghidupkan barang itu karena penasaran. Sayangnya manusia itu tak berhasil. Apa lagi ini? . manusia itu masih penasaran mencoba berbagai cara menghidupkan benda itu. Kemudian ada yang mengetuk – ngetuk pintu hatinya 

“ Tok..tok..tok…hallo…apa yang kau lakukan? Masih ada kewajibanmu yang belum kau penuhi”
“ Aku masih penasaran…bagaimana ini kalau benda ini tak dapat hidup. Apa yang harus kulakukan ?”
“ Ucapkan istighfar. Ini merupakan teguran dari Allah karena kau mengabaikan kewajiban yang sudah seharusnya kau lakukan demi benda tak bernyawa ini. “
“ Astaghfirullahal  ‘adzim “
“ Bersyukurlah karena Allah masih mau menegurmu, memperhatikanmu. Itu tandanya Allah masih cinta kepada-Mu. Dia tak membiarkanmu berada dalam kesesatan. Ambillah hikmah dari peristiwa ini. “
Seketika itu juga manusia tersebut berangsur - angsur sadar dan berdiri menunaikan kewajibannya sebagai tanda orang yang beriman dan bertaqwa. Setan terus menerus menggoda dengan membuyarkan konsentrasinya untuk memikirkan benda tak bernyawa tersebut. Tetapi pikiran – pikiran tersebut berusaha ditampiknya. Setelah selesai shalat manusia itu pun berdoa. 

“ Ya Allah …ampunilah dosaku kalaupun aku tanpa disadari menuhankan sesuatu selain Engkau, berpaling dari kewajiban yang seharusnya kulakukan demi kepentingan yang lain. Memang aku yang bersalah, tak seharusnya aku bersikap seperti itu. Harusnya aku langsung beranjak ketika ada panggilan seruan dari-Mu. Ampuni hamba-Mu yang hina ini ya Allah. Terima kasih atas teguran yang Kau berikan, itu berarti Kau masih sangat  mengasihi dan menyayangiku. Kau masih mengingatkanku ketika aku salah dan khilaf. Peristiwa ini menjadi pelajaran yang begitu berharga bagiku dan juga semoga untuk semua orang juga. Segala peristiwa yang terjadi pada hidupku pasti adalah harapan-Mu untukku supaya aku dapat belajar, menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Maafkan aku ya Allah dan terima kasih atas hikmah yang Kau berikan dari peristiwa ini. Semoga Kau selalu ingatkan aku ketika aku dalam kesesatan. “

Manusia itu mengakhiri ibadahnya. Dengan helaan napas kepasrahan berusaha mencoba lagi benda itu. Yahh…kalaupun benda ini lebih baik tak dapat dipakai lagi, kalau keputusan itu terbaik menurut-Nya..walaupun berat diia mencoba ikhlas. Manusia itu mencoba kembali. Menghubungkan kabel itu pada stop kontak yang ada. Benda itu hanya menyala sepersekian detik kemudian mati lagi. Usahanya terus dilakukan, mencoba memindahkan kabel pada stop kontak lain yang ternyata usahanya hanya sia – sia belaka. Tiba – tiba sebuah ide terlintas di otaknya. Dia memiliki kabel gulung yang jarang dipakainya, kenapa tak coba menghubungkannya saja. Manusia itu mencari di mana kabel itu berada, setelah itu dia menancapkannya. Tiiittttt….. benda itu menyala, dan setelah ditunggu bermenit – menit, benda itu tetap menyala. “ Alhamdulillah ya  Allah ….Terima kasih di tengah tumpukan dosa yang kuperbuat Allah masih memberikan kasih sayang-Nya. “ ucap manusia itu penuh syukur.  Benar – benar pelajaran yang berharga baginya. 

Banyak hikmah di balik setiap peristiwa. Selebihnya tergantung bagaimana kita mengambil pelajaran dari peristiwa yang terjadi. Semuanya tergantung kepekaan hati masing – masing manusia , karena itu rajinlah mengisi hati kita dengan keimanan dan ketakwaan sehingga hati kita menjadi mudah menerima cahaya dari-Nya

I Love You Allah …..

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar