Jumat, 07 Desember 2012

Mari Peduli Bangsa


"GET INVOLVE 4 SGI Tamleg Peduli"
donasi dapat dikirmkan ke rekening BCA a.n Agoeng Indri Puspita norek 7150321161. CP Sari 0817 674 2721..
fastabikul khoirot yuks ^0^



Pussy Kucing yang Baik Hati




Pagi  ini begitu cerah. Tetapi tak secerah hati Pussy, seekor anak kucing betina berwarna coklat keemasan . Hari ini perasaannya deg – degan tak karuan karena akan ada yang mengadopsinya hari ini. Dia penasaran dan begitu was – was bagaimana majikan barunya nanti. Pussy mondar – mandir tak karuan di kandang tak sabar menanti kedatangan majikan barunya. Tak lama kemudian , sebuah mobil berhenti di depan Toko Peliharaan tempat Pussy berada. “ Wah..ini dia .. akhirnya datang juga, “ kata Pussy. Kemudian Pussy melihatnya, seorang anak perempuan bersama dengan ayah ibunya yang memasuki toko itu. Pak Anton, si penjaga toko peliharaan, menyambut mereka dengan keramahan. “ Selamat datang di toko kami, “ katanya sambil tersenyum manis. “ Seperti yang sudah saya janjikan, sudah saya siapkan kucing yang akan dibawa pulang. “ Hore…,” teriak anak perempuan itu kegirangan. Pak Anton mengambil kandang Pussy dan memberikannya pada mereka. “ Kucing maniss…mulai hari ini kamu akan tinggal di rumahku, “ katanya pada Pussy penuh keramahan. Pussy tersenyum, sepertinya dia akan jadi majikan yang baik, ujarnya dalam hati. Seketika hati Pussy begitu lega. “ Ayo Meila kita pulang, “ kata ayah anak perempuan itu pada anaknya. Ohh…namanya Kak Meila, kata Pussy.
Keluarga itu membawa Pussy pulang. Sesampainya di rumah mereka, Meila langsung membawa Pussy ke taman dan melepaskannya dari kandangnya. “ Hari ini kamu main – main ya di taman. Pasti sudah lama kamu tak berlari – lari, “ kata Meila seakan – akan dia mengerti perasaan Pussy. Pussy begitu bahagia, memang sudah lama dia tidak merasakan kebebasan. Di toko peliharaan, kerjaannya hanya tidur di dalam kandang. Pussy berlari kesana kemari sambil melihat – lihat tempat tinggal barunya.

Rabu, 05 Desember 2012

Permainan Sambung Kata



  •       Semua anak berdiri membentuk formasi secara melingkar.
  •       Latihan tepuk tangan dengan menepuk tangan sebanyak dua kali dan menepuk paha sebanyak dua kali secara berulang.
  •       Sambil menepuk paha menyebutkan kata, dimulai dari kita dan kemudian secara berurutan sesuai barisan, menyambung kata dengan menggunakan suku kata sebelumnya.
  •    .  Misalkan :  kita menyebut makan, kemudian orang kedua menyebutkan kantong, orang ketiga menyebut tongkat dan seterusnya secara berurutan sampai akhir.
  •       Ketika satu orang tidak bisa melanjutkan kata yang harus diucapkan permainan diulang mulai dari awal. 


Manfaat Psikologi Perkembangan dalam Proses Pendidikan dan Pengajaran Siswa SD


“ Seorang anak bernama Juan yang duduk di bangku sekolah dasar selalu membuat pusing gurunya. Di kelas dia selalu menjadi pembuat masalah dan susah diatur, sampai – sampai guru – guru kewalahan. Ketika dicari tahu lebih lanjut ternyata ada latar belakang masalah pada keluarganya. Orang tua Juan bercerai lima  ketika dia berumur tiga tahun. Sekarang dia dan ibunya, Anna, tinggal di apartemen kecil dekat rumah neneknya. Sebagai orang tua tunggal, Anna sering merasa kewalahan oleh beban pekerjaannya pada malam hari di restoran dekat rumahnya dan mengasuh anak usia dua tahun. Juan melewati pagi hari dengan bermain sendirian di kamar tidurnya dan menonton televisi ketika ibunya tidur. Namun, ketika dia bosan bermain dengan mainannya yang hanya sedikit di kamarnya, dia menuju dapur dan mulai menarik benda – benda dari laci dan almari. Kegiatannya ini biasanya membangunkan ibunya dan mengakibatkan dia mendapatkan pukulan di pantatnya. Tidak ada buku, majalah dan surat kabar di apartemen mereka. Ibu Juan tidak suka membaca dan lebih suka mendengar berita dari televisi. Kadang – kadang, Anna mengajak Juan ke taman untuk bermain, tetapi sebagian besar fasilitasnya sudah rusak dan didesain untuk anak yang lebih besar. Juan biasanya hanya bermain sendirian di kotak pasir dengan cangkir yang terbuat dari Styrofoam dan sendok – sendok plastic yang dia temukan di situ, sedangkan ibunya mengobrol dengan teman – temannya.
Juan mengagumi ayahnya, Miguel, dan meluangkan akhir pekannya sekali dalam dua minggu di apartemen ayahnya. Namun, ketika pulang ke rumah, ibunya mendapat dia tidak terurus dan suka membantah. Anna menyalahkan Miguel sebagai penyebab masalah perilaku anaknya, dan mereka sering bertengkar di depan Juan.  Nenek Juan khawatir terhadap pengaruh perceraian orang tua Juan terhadap perkembangan Juan.  Juan hanya mengucapkan dua atau tiga kata yang dapat dimengerti oleh orang lain dan tidak tertarik pada buku yang neneknya pinjam dari tetangganya. Jaun menjadi semakin agresif, memukul, berteriak, dan melempar benda – benda ketika dia  frustasi. Dia tidak mau membantu berpakaian sendiri, menentang ketika diminta untuk naik tempat tidur, dan sering malah lari ketika ibunya memanggil.  “
      Mendidik siswa Sekolah Dasar, hal yang tampak sepele tetapi ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Bolehlah kita berpikir secara materi pembelajaran tak sesulit materi SMP atau SMA, tetapi ada sisi lain yang harus kita perhatikan di sini, yaitu masalah psikologi perkembangan anak. Begitu pentingnya masalah psikologi anak khususnya untuk anak Sekolah Dasar karena pada masa – masa tersebut merupakan masa – masa berkembangnya anak.  Anak akan mengalami masa yang disebut sebagai masa keemasan pada saat usia dini dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang sangat drastis dimulai dari perkembangan berpikir, perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0 – 8 tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode selanjutnya. Masa  ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan. Masa perkembangan anak khususnya saat masa perkembangan dini, orang tua atau guru harus betul menjadikannya sebagai perhatian khusus karena hal itu tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan di masa yang akan datang.

Jumat, 23 November 2012

Hymne Guru

Hymne Guru

Terpujilah wahai engkau Ibu bapak guru 
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku 
sebagai prasasti trima kasihku tuk pengabdianmu…
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
 Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia

Sabtu, 10 November 2012

Kisah Alif Anak Autis



Assalaamu'alaikum ...
Ini ada cerita dari website sebelah tentang anak Autis di SD Lazuardi yg meninggal (sedih deh dan menyentuh.. banyak pesan moral yang bisa kita dapet dari cerita ini )
Namanya ALIF , anak autis yang perkembangannya sangat baik. Tapi  ALIF  lebih disayang Allah, sehingga harus dipanggil ke haribaanNYA ketika ia masih sangat belia. Semoga kisah ini memberi pelajaran kepada kita, agar selalu bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah.
Mohon maaf apabila telah memperoleh sebelumnya.
Wassalam, 
TENTANG ALIF
Alif berumur 8 tahun 9 bln ketika meninggal, kelas 3 Michael Jordan  di SD Lazuardi-Cinere. Alif mempunyai daya tahan tubuh yang bagus   (tinggi 137 cm dengan berat 41.5kg), sehingga waktu awal desember'05 adik2nya kena campak dan flu, Alif sehat sehat saja.
Pada tgl 9 >> November'05 Alif disunat di dr Ariono (ngikut jejak Ikhsannya Bu Ita). Alif sendiri yang ngotot minta disunat setelah Lebaran, dan  minta gitara sebagai hadiahnya. Perkembangan Alif sangat  membanggakan, baik edukasi, sosialisasi, komunikasi, dan perilaku.
Sewaktu acara Isra Mi'raj di Lazuardi, Alif mengikuti lomba pidato  dan berhasil menjadi juara 1. Pada saat pengumuman pemenang, Alif  diminta tampil lagi berpidato di depan seluruh murid & guru SD & SMP Lazuardi. Adiknya Alif (Ifi) yg juga bersekolah di Lazuardi (kls 2),  cerita ke saya "Bunda, kakak Alif hebat deh, pidatonya bagus..gayanya  juga keren" , Alif menimpali "pidatoku kayak Bung Karno Bun...". Alif  juga hobby musik, les drum di Purwacaraka, dan setelah sunat dibelikan gitar krn diapun minat belajar gitar. Gurunya bilang :  "kalau game tebak lagu, pasti diborong Alif, dari mulai lagu  Peterpan, Jamrud, Gigi, Koes Plus, lagu2 baru di MTV, sampai lagu Oma Irama.....Alif pasti tau". Alif juga pencinta bola, ikut ekskul bola  di sekolah, dan tidak pernah absen nonton pertandingan bola. Alif  rajin sholat, jika Ayah tidak ada di rumah maka Alif yang jadi imam sholat untuk Bunda & adik2nya. Setiap Subuh, dia membangunkanku untuk  sholat. Dia nyalakan lampu kamar, matikan AC dan buka pintu, supaya  aku tidak berlama lama di bawah selimut.
Ketika dia melakukan  kesalahan, dan Bundanya cemberut, dia pasti langsung memelukku  "Ibun..(panggilan sayangnya untuk Bunda)", dan kalau aku diam saja  dia akan bilang " Ibun cantik, sayangku...cintaku...maafin aku dong  Bun". Biasanya saya luluh juga dan memeluk dia, menggelitik lehernya,  sampai dia tertawa kegelian.
HARI HARI TERAKHIR ALIF
Semuanya terus berjalan seperti biasanya, tapi bedanya setelah  disunat Alif sangat manja sama Bundanya, maunya dipeluk2, duduk  dipangkuan, sambil cium2 dan bilang "I love you Ibun..." Hari Kamis (15/12/05) ada acara ke Sea World dengan teman2 & guru2 Lazuardi,  disana Alif ikut game dan terlihat happy banget (saya lihat di  foto2nya, gaya Alif sangat ceria). Kamis sore itu, setelah saya pulang kerja, Alif bilang :"Bun, aku pusing, malam ini gak usah  belajar ya...". Seminggu menjelang EHB tgl 19/12/05, saya sudah  menyiapkan soal-soal latihan yang harus dikerjakan anak2 setiap sore,  dan malamnya kita review bersama-sama. Saya pegang lehernya, sedikit  hangat, dan saya jawab "Ya udah, kakak (panggilan kami untuknya) istirahat aja, biar nanti sehat waktu EHB". Dan seperti malam2  sebelumnya, Alif kemudian mengajak saya tidur. Dia selalu menunggu  saya, katanya : "kalau gak dipeluk Bunda, aku gak bisa tidur".   Menurut mbaknya, Alif sudah dikasih Panadol Syrup.
Besoknya, jumat (16/12/05) dia tanya :"aku sekolah gak Bun?" Aku pegang kening dan lehernya, sudah tidak hangat. Aku jawab :"Rasanya gimana Kak? Kalau sudah enakan bisa sekolah, tapi kalau masih pusing istirahat saja di rumah, biar nanti fit untuk EHB". Dan akhirnya  diputuskan hari itu Alif belajar di rumah saja, karena katanya masih pusing. Dan sayapun pergi ke kantor seperti biasa. Siang saya sempet tlp ke rumah, katanya Alif males makan tapi akhirnya mau juga makanbeberapa suap, dan Alif sempat muntah setelah makan. Saya  tanya :"apanya yang sakit Kak?" dia jawab :"perutku sakit Bun.." Aku  pikir masuk angin atau kecapek an kali sehabis dari Sea World.
Malam itu sepulang dari kantor, saya liat Alif habis sholat Maghrib bersama Ayah & Adik2nya, terus tiduran di kamar bawah dan bilang "malam ini aku mau tidur di kamar bawah saja dengan Ayah". Bunda : "tumben Kak gak mau tidur dengan Bunda. Ayah kan masih mandi, Bunda peluk dulu deh sampai kakak tidur". Alif :"Aku mau istirahat aja sendirian, Bunda jaga adik2 aja". Saya tetap saja peluk Alif. Sampai 3x Alif mengatakan kalimat yang sama "Aku mau istirahat sendirian, Bunda jaga adik2 aja". Sama sekali saya tidak menagkap firasat apa2. Akhirnya setelah menemani dia baca do'a sebelum tidur, saya cium dia dan membisikan "selamat malam sayang, mimpi indah ya...I love you" Alif menjawab "I love you.." . Ini memang sudah menjadi acara rutin sebelum tidur.
Sabtu (17/12/05) pagi, ketika saya keluar kamar, Alif sedang duduk nonton TV. Bunda : "mau sarapan Kak? Bunda suapin ya". Alif :"aku makan sendiri aja, tapi gak mau nasi, mpek2 aja (tanpa kuah cuka tentunya)". Mpek2 lenjer memang kesukaan Alif.
Dia ngajak jalan ke Pondok Indah Mall, tapi katanya mau ke dokter dulu biar cepet sembuh. Akupun siap2 untuk mengantar dia ke dokter, lagi2 dia bilang : "aku mau ke dokter sama Ayah, Bunda pergi dengan adik2 aja, nanti kita ketemu di Mall".
Pagi itu saya bawa adik2nya ke kantorku (ada acara sebentar), dan setelah itu bisa nyusul Alif & Ayah di PIM . Kita setuju mau jalan ke PIM 2, mengingat Alif sedang kurang nafsu makan, dan hobbynya makan Hoka Hoka Bento paket special 1 tanpa mayonaise dan tanpa udang gulung tepung (biasanya kalau makan ini, Alif jadi semangat makan dan habis 2 porsi). Alif terus dibawa ke dokter di Hermina Depok, menurut dokter hanya gejala flu dan dikasih parasetamol untuk mengurangi pusingnya.
Siang itu Alif hanya makan sedikit, dan tidak lama kemudian muntah. Sempat pesan hot tea di Regal Cafe, Alif terus tiduran di kursi. Jam 4 sore pulang ke rumah. Dia minta dibelikan bakso, tetapi baru habis 2 bakso, dia muntah lagi.Dikasih Vometa syrup agar dia tidak mual. Akhirnya tiduran sambil nonton bola di TV, masih berceloteh mengomentari permainan bola. Sejak jam 20.30 sesekali dia bilang dadanya sakit dan bilang "aku gak bisa muntah lagi Bun". Kita berpikir mungkin karena perutnya kosong dan dia mual, jadi dadanya terasa ketarik. Kemudian dia sempat buang air besar 2x di toilet, seperti biasa dia sudah bisa membersihkannya sendiri. Kita khawatir dehidrasi, jadi sering kita kasih minum air putih dan pocari sweat,  namun Alif muntah. Tapi kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan, dia  masih jalan bolak balik kamar mandi - tempat tidur. Ketika saya peluk2, dia bilang : "Bun, adik Rafi mau susu tuh...bikinin dong". 
Ketika terlihat agak lemes, kita putuskan bawa ke rumah sakit terdekat (Hermina), karena takut keburu dehidrasi. Waktu diajak ke rumah sakit,  Alif mengangkat tangannya :"Gendong aku Ayah...". Sebelum digendong,  sempat saya kasih minum dulu, sekitar 1/4 gelas dia habiskan. Alif  diantar ayahnya ke rumah sakit sambil di gendong, saya nungguin adik2nya di rumah (Ifi 7 th dan Rafi 5 th) karena mereka tidak mau ditinggal. Menurut ayahnya, sekitar 10 menit dari rumah, tiba2 nafas Alif terdengar seperti orang yang sedang mendengkur dan mulut Alif  mengeluarkan busa. Setelah dipegang, dadanya berhenti berdetak.
Ayah  dengan panik terus nyupir ke Hermina Depok sambil satu tangan pegang2 dada Alif, sekitar 10 menit kemudian sampai RS langsung digendong ke  UGD. Dokter sempat melakukan upaya, namun menurut dokter Alif sudah  meninggal ketika sampai di RS. Menurut dokter UGD, Alif kemungkinan kena serangan jantung karena kuku jari tangan & kakinya, serta  bibirnya biru. Saya sempat tanya apakah ada kemungkinan keracunan,  karena dia sempat muntah. Tapi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Alif, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut (otopsi). Saya gak  tega kalau badan Alif harus ditusuk2 jarum dan disayat pisau bedah. 
Akhirnya saya & suami pasrah dan membawa  Alif pulang ke rumah. Kami menolak menggunakan ambulans, saya gendong  dia di kursi belakang, dan suami saya nyupir. Saya ingin, untuk  terakhir kalinya, menemani & memeluknya tidur di rumah. Wajah Alif  seperti sedang tidur, tenang sekali, dan bibirnya tersenyum. Malam itu, masih dengan baju tidur, bantal, dan selimutnya, Alif saya peluk  sampai pagi. Ketika dimandikan paginya, saya lihat di bahu kiri dan  punggungnya terlihat biru lebam.
Walaupun dari setelah Subuh Alif sudah selesai dimandikan, namun saya  masih menunggu  teman2 & guru sekolahnya Alif datang. Alhamdulillah,  sahabat2 & guru2nya banyak yang datang, dan jam 10.00 hari Minggu (18/12/05) Alif disemayamkan di Pemakaman Umum Kalimulya II Depok.
Banyak yang mengantarkan Alif ke tempat peristirahatan terakhirnya  (Satpam kompleks sempat menghitung iring2an mobil yang mengantar  sebanyak 102 mobil). Alif-ku tersayang telah pergi dengan damai, ditemani dengan seluruh orang2 yang mencintainya. Selamat jalan  sayang.... Bunda sangat bangga sama Kakak yang dengan tenang dan berani menghadapi maut dengan senyuman. Bunda yakin, Allah pasti membukakan  pintu surga untuk Kakak.....

Minggu, 04 November 2012

Kata Terlarang


Sebuah kata yang paling kubenci
Dalam kehidupan ini
Yang selalu menyihirku
Menjalani kehidupan palsu
Kata itu lagi, lagi dan lagi
Muncul mengalir deras menimbulkan kegundahan hati
Kenapa harus selalu begitu tanyaku
Setiap kali aku mendengarnya
Salah…..itu salah…teriakku
Semuanya seakan tak mengerti
Kemudian muncullah kata itu kembali
Jantungku seakan terhenti
Sudah cukup hentikan permainan ini
Jangan kalian mulai lagi
Aku sudah terlalu lelah
Hadir dalam kepura - puraan
               


Kebebasan


Suatu makna yang sedang kucari
Belum pernah kumenemukannya
Sepanjang perjalananku
Kumulai menghentikan langkahku mencoba bertanya
Apakah arti itu semua
Ketika perjalananku sudah kian jauh
Kembali lagi terjadi dan terjadi
Mencoba  melupakan semuanya
Melepaskan genggaman erat yang sudah terikat kuat
Tetapi mengapa semuanya tak kunjung tiba
Kumencoba memahami yang sebenarnya aku  tahu pasti
Memutar waktu aku  mencoba kembali
Melihatku di masa itu yang tak pernah aku sadari
Membuatku kian menyesali
Sudahah cukup sudah
Mundur itu akan tak berarti
Lari ..lari dan terus berlari
Kemanapun aku ingin mencari
Tetapi aku selalu saja tertangkap
Oleh bayang – bayangku sendiri
Puluhan tahun sudah dan aku masih melihatnya
Harapan rasa aman dan kasih sayang
Kenapa semuanya menjadi kian merekat
Kembali membuat luka
Apakah mungkin  keluar dari jurang keterpurukan
Meraih keinginan
Kebebasan


( 3-11-2012 )

Guru sebagai Pengajar, Pendidik atau Pemimpin


Guru. Satu kata seribu makna. Banyak orang  masih berpikiran sempit mengenai makna guru. Bagi mereka guru hanyalah sekedar pengajar di depan kelas, yang mentransfer ilmu mereka, membuat siswa dari yang sebelumnya tak bisa menjadi bisa ataupun dari yang tak tahu menjadi tahu. Tetapi sebenarnya jauh lebih dari itu, peran guru begitu besar, tak hanya pengembangan dari aspek ilmu pengetahuan saja, juga aspek – aspek kehidupan yang lain. Guru yang baik bukanlah guru yang sekedar mengajar, tetapi lebih dari itu. Banyak sekali yang harus diberikan kepada siswa selain ilmu pengetahuan. Guru adalah pengganti orang tua saat di sekolah. Karena itu guru bertugas mendidik pula, seperti halnya ibu dan ayah.
Guru yang baik bertugas mendidik anak – anak didiknya, memberi contoh yang baik dalam moral, budi pekerti dan tingkah laku, sehingga bisa menjadi teladan siswa – siswinya untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Mereka sadar betul akan apa yang ada di hadapannya, calon – calon generasi penerus bangsa yang akan datang. Siswa - siswa itulah yang nantinya akan menadi pemimpin bangsa. Itulah tugas guru sebenarnya sebagai seorang pendidik. Ada satu hal lagi yang tak boleh terlupakan sebagai seorang guru. Guru adalah pemimpin. Guru seyogyanya dapat mengatur, mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, khususnya anak didinya sehingga ia dicintai. Selalu membimbing dan mengajari anak didiknya sehingga dapat membawa ke perubahan yang lebih baik.
            Artikel “ Guru dan Murid Istimewa “   ditulis oleh Bapak Asep Sapa’at yang membahas film Taare Zameen Par, berbicara banyak mengenai peran guru, yang tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik dan juga sebagai pemimpin.  Berikut merupakan contoh kutipan - kutipan yang membedakan antara peran guru sebagai pengajar, pendidik ataupun pemimpin yang diambil dari artikel “ Guru dan Murid Istimewa “ karya Pak Asep Sapaat :
1.      Guru sebagai pengajar

ü  Guru Nikumbh mengenali Ishaan sebagai siswa berkebutuhan khusus. Ishaan punya masalah disleksia.
ü  Guru Nikumbh sadar sepenuhnya, Ishaan punya persoalan disleksia yang turut memengaruhi prestasi akademiknya
ü  Terlebih ketika Nikumbh dengan segenap rasa cinta mengajari Ishaan belajar membaca, menulis, dan berhitung.
ü  Thinking out of the box, cara mengajarnya pun kreatif dan sangat kontekstual dengan kehidupan murid

Penjelasan :

      Guru sebagai pengajar melakukan  perubahan atau mentransformasi siswa – siswanya, dari tak tahu menjadi tahu ataupun dari tak bisa menjadi bisa. Berdasarkan artikel tersebut, Guru Nikumbh mengajari Ishaan  belajar membaca, menulis dan berhitung. Selain itu, Guru Nikumbh juga sadar sepenuhnya bahwa Ishaan punya masalah disleksia yang mempengaruhi prestasi akademiknya. Hal itu berarti Guru Nikumbh berperan sebagai pengajar yang mentransfer ilmu kepada anak didiknya untuk meningkatkan kemampuan akademis siswa. Guru sebagai pengajar juga harus mengerti kelebihan dan kekurangan masing - masing siswa dalam materi – materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dalam proses mengajar di sekolah, kekreatifan guru sangat dibutuhkan, supaya dapat menarik perhatian siswa sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi.

2.      Guru sebagai pendidik

ü  Mulia bukan karena semata berprofesi sebagai guru, tapi justru karena perilakunya yang patut digugu dan ditiru. 
ü  Kemuliaan itu semakin tampak ketika perilaku guru berkiblat pada kebajikan. Kehidupannya memberi inspirasi serta mampu menyentuh kehidupan murid-muridnya.
ü  Totalitas dan kecintaan pada murid, kunci sukses seorang guru bisa menjadi sosok spesial di mata murid-murid. Setiap kata dan perbuatan guru itu mesti bijaksana. Eloknya jika data serta fakta ikut dihadirkan dalam menyampaikan suatu hal
ü  Kalau bukan karena cinta pada sang murid, mustahil seorang guru datang ke rumah orang tua siswa yang jaraknya ratusan bahkan ribuan kilometer
ü  Kalau bukan karena kesungguhan hati, sang guru pasti akan kehabisan akal serta kesabaran duluan sebelum persoalan berat yang menimpa muridnya dituntaskan. 
ü  Itulah perasaan cinta sang guru, yang bisa melakukan apa pun yang terbaik untuk muridnya. Dialah manusia pilihan, yang bersedia menjadi pijakan bagi kesuksesan dan kebahagiaan murid-muridnya.

Penjelasan :

Guru sebagai pendidik memberikan contoh dan teladan baik kepada siswanya. Segala sifat, perilakunya dan tindak tanduknya akan dicontoh oleh anak didiknya. Karena itu hendaknya guru selalu menjaga pikirannya, tutur katanya dan perilakunya. Selain itu guru sebagai pendidik seharusnya memiliki kedekatan emosional dengan siswanya. Mereka mencintai murid – muridnya dan mendidik dengan penuh kesungguhan hati dan sadar betul bahwa masa depan bangsa ada di tangan anak – anak didiknya.

3.      Guru sebagai pemimpin
.
ü  Seperti yang dilakukan guru Nikumbh pada Ishaan. Mengubah jalan kehidupan Ishaan dari masa suram menjadi masa-masa yang membahagiakan.
ü  Nikumbh tak gentar untuk berdebat dengan orang tua Ishaan karena punya banyak bukti yang bisa dipertanggungjawabkan
ü  Dia tampilkan dirinya sebagai sosok yang tak sok tahu. Dia hindari sikap "merasa" paling benar. Argumentasinya cerdas dan bernas, lengkap dengan semua produk karya tulis dan hasil lukisan Ishaan.
ü  Jika dia tak mampu bakar semangat murid untuk belajar, tahan dulu anggap dirinya guru hebat. 
ü  Guru hebat, dia mampu memotivasi serta menyadarkan murid untuk apa dan untuk siapa dia belajar dalam kehidupan ini.

Penjelasan :

Guru sebagai pemimpin mampu mengatur dan membawa perubahan untuk anak didiknya ke arah yang lebih baik.  Dalam bacaan di atas dijelaskan bahwa Guru Nikumbh dapat mengubah kehidupan Ishaan, yang dulunya dianggap tidak bisa apa – apa kemudian dapat mencetak prestasi yang luar biasa. Guru Nikumbh mampu memunculkan potensi terpendam muridnya, karena pada dasarnya setiap anak pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing. Karena itu yang perlu kita sadari adalah kita tidak dapat hanya melihat aspek kepiandaian seseorang hanya dari satu sisi, yaitu sisi akademisnya saja, tetapi masih banyak aspek lain yang perlu dinilai dan diperhatikan. Sosok Guru Nikumbh juga begitu rendah hati yang merupakan jiwa pemimpin yang baik dalam kehidupan. Pemimpin yang baik juga mampu membakar semangat dan memotivasi anak didiknya supaya menjadi pemimpin ke  arah perubahan yang lebih baik.


Sabtu, 27 Oktober 2012

Resensi Buku Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi “




Judul                : Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi “
Halaman          : 347 halaman
Cetakan           : I, Maret 2011
Penulis             : Oki Setiana Dewi
Penerbit            : mizania

Oki Setiana Dewi, aktris utama film Indonesia yang cukup popular, Ketika Cinta Bertasbih,  selain memiliki kemampuan akting yang baik, ternyata dia juga begitu pandai membuat tulisan. Buktinya, dia berhasil menerbitkan sebuah buku menarik yang berisikan sebagian kisah hidupnya dan dituangkan dalam buku pertamanya yang berjudul Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi “. Buku setebal 347 halaman ini begitu luar biasa menurut saya. Isinya merupakan kisah perjalanan hidupnya mulai dari kecil sampai dia dewasa dan terkenal seperti sekarang. Oki senang sekali menulis diary atau buku harian mulai dari dia duduk di bangku Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil catatan pengalaman – pengalaman hidupnya itulah akhirnya dia mengumpulkan dan membentuknya dalam suatu buku yang begitu menarik.  Perjalanan hidup yang cukup inspiratif menurut saya. Kisahnya dimulai saat Oki masih kecil dan tinggal di sebuah kota kecil nun jauh di Kepulauan Riau, Batam. Oki kecil yang punya banyak prestasi di kampung halamannya kemudian memutuskan untuk meraih sesuatu yang lebih besar lagi di ibukota Jakarta.
 Keberaniannya untuk meninggalkan zona nyamannya dan keputusannya untuk menjadi ikan yang kecil di kolam yang besar daripada ikan yang besar di kolam yang kecil patut diacungi jempol.  Oki mengajarkan nilai – nilai kesungguhan, kerja keras, keyakinan dan tekad yang dia miliki yang bisa membuatnya bisa berhasil sampai saat ini. Dalam buku ini juga diceritakan bagaimana sampai akhirnya dia memutuskan untuk berjilbab demi nazarnya untuk kesembuhan ibunya tercinta . Nilai – nilai kecintaan dan pengorbanan yang besar demi orang tua benar – benar menyentuh hati pembaca. Buku ini membuat saya cukup kagum dengan sosok Oki Setiana Dewi yang mempunyai banyak prestasi di segala bidang, baik di bidang akademis, karir, sosial dan lain sebagainya. Perjuangan dan kerja kerasnya disertai dengan semangatnya untuk maju dan berbuat yang terbaik, memberikan motivasi bagi pembaca untuk melakukan hal yang sama sepertinya. Beberapa ayat Al Qur’an dimasukkan dalam bagian – bagian pengalaman hidupnya, memberikan nilai religius yang cukup berarti.
Pengalaman terpilihnya dia menjadi tokoh Anna Althafunnisa dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang tak disangka – sangka, karena sebenarnya dia mendaftar menjadi pemeran Husna, menegaskan bahwa memang skenario Allah itu Maha Indah dan rejeki Allah tak pernah tertukar. Gaya bahasa yang dituturkan penulis dalam buku ini cukup sederhana, mudah dimengerti namun cukup memberikan rasa di hati.  Buku ini menitikberatkan pada perasaan – perasaan penulis, seperti halnya fungsi buku harian yang digunakan untuk menumpahkan segenap perasaan hati. Pembaca dibuat seolah - olah dapat merasakan suka duka sang penulis dan ikut merasakan apa yang penulis rasakan.  Buku ini mengalir apa adanya, tidak kaku sehingga membuat orang nyaman untuk membacanya. Di akhir cerita, penulis menampilkan doa yang dilantunkannya ketika berkunjung ke Tanah Suci.  Begitu inspiratifnya buku ini, membuat saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh semua orang.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Fotoku (1)

‎" Tempatkan sesuatu pada tempat yang tepat "

Sudah ada rak sepatu, mengapa tidak menaruh sepatu di tempat yang semestinya? ( mohon maaf bagi yang sepatunya terfoto.  ) ^___^


Indahnya Kota Apel



 Kotaku … mengigatkanku pada kawasan Puncak, Bogor. Di sanalah aku tinggal mulai dari aku bayi hingga aku beranjak dewasa. Sebuah kota kecil nan asri di wilayah provinsi Jawa Timur yang diapit oleh tiga buah gunung, yaitu Gunung Panderman, Gunung Arjuna dan Gunung Welirang. Sebagian orang  masih belum banyak tahu mengenai Kota Batu. Pada umumnya, orang  - orang selalu mengaitkan kota ini dengan kota Malang. Pernyataan tersebut benar halnya sebelum tahun 2001, karena dulunya memang Batu merupakan  kotamadya yang masuk wilayah Kabupaten Malang. Tetapi sejak tahun 2001, status sebagai kotamadya berubah menjadi kota sendiri, terlepas dari wilayah Malang. Walaupun kenyataannya, memang susah melepaskan  bayang – bayang kota Batu sebagai bagian wilayah Malang.
Kota ini begitu berkesan bagiku. Ketika  kumulai masuk pada gerbang wilayahnya “ Selamat datang Kota Wisata Batu ”, aku selalu merasakan perbedaan, bukan hanya karena ikatan batinku dengan kota tempat tinggalku, tetapi yang paling menonjol adalah mengenai suhu udaranya yang begitu menggoda. Hawa sejuk yang menerpa kulit membuat pikiranku menjadi lebih segar, rileks serta hilang rasa penat dalam jiwa.  Tempat yang begitu cocok untuk  refreshing, menghilangkan stress oleh padatnya rutinitas sehari – hari. Ketika malam mulai tiba, udara menjadi teramat dingin membuat tubuh terkadang sampai menggigil. Tidaklah heran, wilayah kawasan pegunungan ini,  rata – rata suhu udaranya sekitar 15 sampai dengan 19 derajat celcius. Bukan main dinginnya. Karena itu, bukanlah tanpa sebab jika selimut, jaket dan kaos kaki kemudian menjadi barang favoritku. Seperti wilayah pegunungan pada umumnya, jalanan yang dilalui cukuplah menantang,  berkelok – kelok dan naik turun.  Nuansa hijau  pepohonan dan tumbuhan selalu setia menemani mulai di kota yang asri ini. Gunung – gunung menjulang tinggi mengisyaratkan keindahan alami Kota Batu.
Memasuki daerah pusat perkotaannya, kita bisa melihat sesuatu yang menarik di sana.  Sebuah tugu dengan buah apel besar berwarna hijau  di atasnya menghiasi tengah kota. Kota ini memang dijuluki Kota Apel, karena kota ini terkenal sebagai kota penghasil buah apel. Sebagian penduduknya mempunya perkebunan sendiri yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber mata pencaharian. Sebenarnya selain buah apel,  banyak juga mayur dan buah – buahan lain yang biasa ditanam, seperti jeruk, strawberry, kentang dan lain – lain. Tetapi memang yang paling terkenal di antara semuanya yaitu buah apel.  
Di dekat tugu apel tersebut, terdapat Alun – Alun Kota Batu. Alun – alun yang terindah di antara semua alun – alun yang pernah kukunjungi. Begitu bersih, rapi dan juga modern. Alun – alun ini  sempat masuk dalam Museum Rekor Indonesia dengan dua penghargaan sekaligus, yaitu sebagai pelopor alun – alun  bebas asap rokok dan pedagang asongan, serta sebagai alun – alun dengan fasilitas permainan terbanyak. Di alun – alun itu selalu tampak ramai dengan orang – orang yang  berkumpul dengan riang gembira bersama keluarga,  teman – teman ataupun bersama orang tercinta. Banyak tempat duduk yang bisa dipilih untuk menikmati indahnya panorama Kota Batu dengan kesejukan alami dan pemandangan gunung menjulang tinggi di sekelilingnya. Apalagi ketikai malam hari tiba, kita dapat melihat lampu – lampu indah bersinar bagaikan pesta lampion di tengah kota. Begitu mempesona. Tak ketinggalan, air mancur dengan patung apel besar di tengahnya turut melengkapi keunikan dan ciri khas kota ini. Bagi yang ingin menikmati pemandangan kota Batu dari ketinggian, disediakan juga wahana bianglala yang dapat dinikmati dengan biaya yang cukup terjangkau. Selain itu, untuk adik – adik kita yang masih kecil, terdapat tempat bermain khusus semacam  playground sebagai tempat mereka mengekspresikan diri dengan fasilitas bermain yang cukup banyak. Di waktu – waktu tertentu, mulai senja hingga malam hari,  personel – personel musik setia menemani dan memanjakan pengunjung dengan pertunjukan musik tradisional maupun modern di tempat ini. Sungguh tempat yang begitu menarik perhatian. Satu lagi hal yang sangat unik di Alun – Alun Kota Batu, yaitu terdapat toilet didalam sebuah bangunan yang berbentuk buah apel raksasa. Sepertinya memang bagian – bagian tertentu sengaja dikonsep sedemikian hingga tetap menunjukkan identitas Kota Batu sebagai Kota Apel. Sungguh aku amat mencintai kotaku yang mempesona.

Anda butuh villa untuk menginap ?? Lihat Infonya di Disewakan Villa di Kota Batu



Teruntukmu Wahai Sahabatku

Gundah gulana membasahi relung jiwa ini
Kekosongan hati dan kehampaan datang menghampiri
Rasa sepi yang berlari mendekati
Memoriku terbayang akan dirimu yang syahdu
Wahai sahabatku

          Bebas, lepas dan penuh ekspresi
          Teriring dengan rasa nyaman dan kelegaan hati
          Air mata dan jeritan jiwa tak terperi
          Gelak tawa dibalut dengan canda
          Selalu disertai cerita yang mengisi ruang kehidupan
          Tanpa kepalsuan, tanpa kepura - puraan tanpa kemunafikan
          Hanyalah denganmu aku menemukan diriku
          Wahai sahabatku

Rindu melanda teriring sesak di dada
Rasa kasih dan sayang terbalut oleh  cinta
Ku tahu ada waktu yang membatasi
Namun kau tetap selalu di hati

          Wahai sahabatku
          Memang tidaklah mudah mencari pengganti
          Selalu teriring doa dari lubuk hati
          Semoga kita dapat bertemu kembali
          Sekarang ataupun nanti
          Di akhir masa hidup ini

( @Paviliun 6 , 12 Oktober 2012, jam 4 sore lebih 6 menit )

Rabu, 10 Oktober 2012

Just a Feeling


Allah yang baik … sebelumnya maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk tidak bersyukur pada – Mu. Aku tidak bermaksud untuk mengeluh pada-Mu. Aku hanya ingin sedikit bertanya, mengapa masalah ini selalu terjadi padaku? Mengapa selalu saja terjadi, bahkan mungkin mulai aku bayi. Aku tak tahu apa salahku. Aku tak tahu apa dosaku. Kadang aku sendiri tak mengerti jalan pikiranku. Aku tahu aku yang salah, aku tahu harusnya aku bisa mengendalikan semuanya. Tetapi mengapa tampak terlampau sulit untukku. Apa pelajaran yang ingin Kau sampaikan. Aku memang sepertinya harus banyak belajar tentang kehidupan. Kadang kalau aku boleh memilih, kalaau aku mulai kehilangan akal sehatku, aku ingin mengubahnya. Semuanya mulai dari masa kecilku, yang sepertinya terpatri erat di pikiranku. Aku terus menerus melakukan kesalahan yang sama. Bahkan ketika aku sudah mewanti – wanti diriku sendiri untuk melakukannya lagi. Tapi mengapa? Mengapa terjadi dan terus terjadi lagi berulang kali, dimanapun dan kapanpun aku berada. Allah maafkan aku…. Tidak seharusnya aku complain mengenai masalah ini kepada-Mu. Mengingat lebih banyak rizki dan anugerah yang Kau berikan padaku. Mungkin ini sebagai salah satu tanda kekuranganku sebagai manusia. Karena manusia tak ada yang sempurna. Aku hanya ingin bertanya, cukup itu saja. Mungkin menurut-Mu lebih baik aku begini. Mungkin menurut-Mu jika aku tak begini akan lebih banyak mudharat yang kulakukan. Wallahu’alam. Aku benar – benar tak mengerti dengan semua itu, ini semua merupakan misteri-Mu, yang tak ada seorang pun yang tahu. Kalau saja hanya aku saja yang terlibat, mungkin aku akan lebih tenang. Tapi mengapa semua orang jadi ikut di dalamnya. Membuat perasaan berdosaku bergejolak di dalam hati. Yahhhh…perasaan ini lagi. Always, always and always this feeling. It just make my life can’t be calm. Sepertinya ini memang ujianku untuk selalu mengendalikan perasaan ini. I hope I could …

Senin, 08 Oktober 2012

Sebuah Godaan

      Lagi - lagi godaan datang menghampiri. Aku tahu, walaupun orang tuaku tak mengatakannya langsung kepadaku, tapi dari nada suara beliau lewat telfon aku sudah bisa menyimpulkan. Beliau berharap ... ya berharap ... aku mengambil kesempatan yang amat sangat langka dan diidam - idamkan banyak orang ini. Bagaimana tidak. Tinggal selangkah lagi ... yaitu proses wawancara ...menjadi seorang pegawai negeri... di suatu badan yang cukup elit dan paling tidak dikenal di masyarakat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Badan yang mengurusi segala macam masalah mengenai cuaca, iklim, gempa bumi dan masalah geografi ini memang bisa dibilang cukup menarik. Aku merasa cukup beruntung, aku tak pernah berniat sedikitpun untuk bekerja di sana pada awalnya. Aku hanya ingin mencari pengalaman, bagaimana sih rasanya ikut tes pegawai negeri. Aku ingin menguji kompetensiku dengan orang - orang di seluruh Indonesia lainnya. tetapi rupanya dewi fortuna menemaniku. Hanya bermodalkan nekad saja Allah memberiku kesempatan untuk berhasil lolos tes tertulis. " Enak lho kerja disana, prospeknya bagus.  "kata ibuku di telfon. Aku hanya bisa terdiam. Aku tak tahu harus mengatakan apa. Nada beliau begitu berharap. Tetapi aku sendiri...Aku tak tahu. Berpikir masalah ketenangan hidup, yaa bisa dibilang kesempatan yang cukup menarik. Menjadi Pegawai Negeri berarti masa depan terjamin, bahkan sampai tua sampai kita pensiun. Ada banyak tunjangan dari mana - mana, dan akses kita sangatlah mudah untuk hal - hal terentu, misalnya kredit rumah, kendaraan dan lain - lain. Tetapi entah mengapa, menjadi pegawai negeri khususnya di BMKG sama sekali tak pernah terlintas dalam pikiranku. Hatiku gamang, sepertinya ini bukan keinginanku. Tetapi fasilitas yang didapatkan terus terang  sangat menggoda bagiku.  " Ada perumahannya juga itu, siapa tahu nanti dikasih rumah dinas, " tambah ibuku. Aku tahu...ini keputusan yang berat. Tetapi aku sudah ditakdirkan Allah untuk di sini, berarti ini memang tempat terbaik untukku. Terlebih lagi aku merasa aku harus melanjutkan perjuanganku di sini. Menjadi seorang pengajar dan pendidik yang berkarakter, dan menebar banyak inspirasi di masyarakat. Aku hanya teringat, Suatu ketika Nabi Muhammad SAM bersabda : Jika anak Adam mati, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara. Pertama shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan.  Semoga ini bisa menjadi salah satu jalan untuk memperbaiki diriku sendiri, memberikan ilmu yang bermanfaat bagi sesama dan bisa membantu banyak orang. Maafkan aku Ibu ... Ayah ... Aku mungkin belum bisa memenuhi keinginan orang tuaku. Doakan aku ..semoga suatu hari nanti aku bisa menjadi anak yang membanggakan..Teriring doa untuk keluargaku di rumah. I will always love you all ...

Sebuah Revolusi ( Tahap 1 )


Saya bisa .... Saya bisa ... Saya bisa ... Insya Allah!!

1. Tidak tidur lagi setelah shalat subuh
2. Rajin membaca menulis setiap hari
3. Berolahraga minimal seminggu 2 kali

KEEP SPIRIT !!!!!!!!

Keyakinan Hatiku


Bismillahirrahmanirrahim…

Sebenarnya aku sama sekali tak menyangka akan berada di tempat ini saat ini bersama orang – orang baru yang belum pernah kukenal sebelumnya, belajar bersama dalam suatu tujuan, program pengabdian masyarakat.  Motif dasarku hanya satu, yaitu impian masa kecil. Yaa… dulu semasa kecil ketika sebagian besar teman – temanku bercita – cita menjadi dokter, aku memiliki cita – cita menjadi seorang guru, selain cita – citaku yang lain yaitu astronot. Aku sama sekali tak tahu alasannya mengapa, yang jelas aku ingin. Itu saja. Aku suka bermain “guru – guruan”, berbicara sendiri membayangkan murid – muridku ada di depanku, membuat daftar absen dari huruf A sampai Z untuk murid – murid yang hanya ada di imajinasiku. Seiring berjalannya waktu, karena pengaruh lingkungan pula aku mulai berubah. Aku mulai melihat dari sisi lain, terpengaruh oleh orang – orang sekitar, melihat orang tuaku yang bekerja sebagai karyawan swasta dan juga melihat orang – orang yang bekerja sebagai pegawai bank atau pegawai pemerintahan, rasanya cukup menarik. Akhirnya aku mulai berpikir untuk menambah opsi lain untuk cita – citaku, yaitu seorang wanita karir atau karyawan kantoran.
            Di akhir masa SMA aku memutuskan untuk mengambil jurusan Matematika, karena memang itu bidang yang paling kusukai dan kukuasai. Sebenarnya aku telah mendaftar PMDK di Univetrsitas Negeri Malang untuk jurusan Pendidikan Matematika. Tetapi sepertinya Allah berkata lain, aku tidak diterima. Mencoba mengambil jalan lain, mengikuti test Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada, akhirnya aku ditakdirkan untuk berkuliah di UGM Yogyakarta jurusan Matematika MIPA. Pertimbanganku ialah dengan mengambil jurusan yang lebih umum, dalam artian tidak fokus pada pendidikan, aku bisa memiliki pilihan lebih banyak untuk masa depanku. Selama kuliah, aku mencoba bekerja paruh waktu sebagai guru les, baik sebagai guru privat maupun sebagai guru bimbel. Selain untuk menambah – nambah penghasilanku, juga sebagai sarana untuk dapat membagi ilmu yang kupunyai. Bagiku pengalaman mengajar itu merupakan sesuatu yang sangat menyenankan. Bukan hanya berbekal ilmu yang cukup, tetapi juga kemampuan untuk mengetahui kondisi psikologis yang diajar, supaya dapat dengan mudah membuat anak mengerti. Mulai anak SD, SMP dan SMA pernah kuajar. Banyak sekali pelajaran yang dapat kuambil dari kegiatanku itu, di antaranya yaitu kenyataan bahwa setiap orang memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda- beda, sehingga memiliki cara penanganan yang berbeda – beda pula. Aku juga mendapat pengalaman bahwa mengajar anak SD ternyata tidak semudah yang dibayangkan, bahkan lebih sulit dibandingkan mengajar anak SMP atau SMA. Karena walaupun secara ilmu mungkin lebih mudah, tetapi diperlukan pendekatan yang lebih khusus dan kemampuan memahami psikologi dengan lebih baik. Yang pasti pengalamanku mengajar tersebut membuatku banyak belajar tentang cara memperlakukan orang lain yang berbeda. Setelah lulus kuliah, sebagaimana bisaanya mahasiswa yang menganggur, aku sibuk mencari kerja kesana kemari. Semua kerjaan di depan mata aku lamar. Saat itu di pikiranku yang ada hanyalah asal cari kerja apa saja, yang penting pengalamannya ada. Selain itu juga menuruti kata orang – orang yang berasumsi bahwa mencari kerjaan itu susah sekali di jaman sekarang jadi tidak perlu terlalu idealis untuk memilih – milih pekerjaan.

Sabtu, 01 September 2012

Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Saya

          Pendidikan Kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan di Indonesia adalah implementasi dari UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 9 ayat (2) tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan di Indonesia wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Karena itu, tidaklah heran kalau kita sudah tidak asing lagi dengan pelajaran kewarganegaraan yang sudah dikenalkan mulai kita duduk di bangku SD sampai perguruan tinggi. Dulu di saat masih sekolah, pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dijadikan sebagai satu mata pelajaran yang lebih dikenal dengan PPKn ( Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ). Berbeda halnya dalam bangku kuliah yang keduanya lebih dibahas secara mendalam dan dijadikan dua mata kuliah yang berbeda. Namun tentunya antara satu dan yang lainnya tetap berhubungan erat.
         Jika kita menilik sejarah ke belakang, ternyata pendidikan kewarganegaraan sudah ada sejak zaman Presiden Soekarno. Di era Soekarno, pendidikan kewarganegaraan dikenal dengan Pendidikan Civic. Demikian pula masa Presiden Soeharto, pendidikan kewarganegaraan sangat intensif dilakukan dengan bermacam nama dan tingkatan. Sayangnya, pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan semasa Orde Baru, seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), ternyata menyimpang dari impian luhur kemanusiaan yang terkandung dalam dasar negara Pancasila. Budaya dan praktik penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatnya korupsi di kalangan elite politik dan pelaku bisnis sejak masa Orde Baru hingga kini bisa menjadi fakta nyata gagalnya pendidikan kewarganegaraan masa lalu. Hal itu menimbulkan suatu pertanyaan , apa ada yang salah dengan Pendidikan Kewarganegaraan kita? Apakah pendidikan kewarganegaraan menjadi hanya sekedar formalitas belaka yang tidak memiliki nilai apapun di dalamnya? Mengapa nilai urgensitas pendidikan kewarganegaraan menjadi begitu rendah?
          Untuk itu mari kita tinjau apa isi dan manfaat dari pelajaran kewarganegaraan. Sebenarnya banyak hal yang didapatkan dari pelajaran kewarganegaraan. Yang pertama adalah kita menjadi tahu hak dan kewajiban kita sebagai warga negara yang akhirnya membuat kita jadi mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu negara. Ketika kita semua sudah tahu dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan dan hak yang didapatkan, maka kita bisa menjalankannya dengan penuh tanggung jawab sesuai peraturan ataupun menuntut hak – hak yang mungkin belum terpenuhi sebagai warga negara. Perlu diketahui bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Manfaat yang kedua adalah dengan mempelajari pelajaran kewarganegaraan dapat memotivasi kita untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Artinya yaitu setelah mengerti peran dan keadaan negara , kita seharusnya menjadi warga negara yang lebih cinta pada tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Selain itu dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan dapat memperkuat keyakinan kita terhadap Pancasila sebagai ideologi negara dan mengamalkan semua nilai – nilai yang terkandung di dalamnya. Entah kita sadari atau tidak, dasar negara kita Pancasila mempunyai nilai – nilai luhur termasuk nilai moral kehidupan. Nilai moral tersebut seharusnya menjadikan kita pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku. Nilai – nilai tersebut berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia. Kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu indikasi juga gagalnya pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Manfaat selanjutnya adalah suatu hal yang masih berhubungan dengan nasionalisme dan patriotisme yaitu diharapkan kita memiliki kesadaran dan kemampuan awal dalam usaha bela negara. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.” dan ” Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.” Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Membela negara bisa berarti luas dan dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Dengan hak dan kewajiban yang sama, setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain misalnya ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling), ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri, belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ataupun mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka. Itu semua sedikit manfaat yang didapatkan setelah mempelajari pendidikan kewarganegaraan. Tentunya masih banyak lagi manfaat lain yang didapatkan. Tidak lupa semua hal yang sudah disebutkan tadi juga harus disesuaikan dengan dinamika kehidupan bermasyarakat dan diharapkan dapat menjadi sarana pembentukan kepribadian bangsa dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
          Secara materi seperti yang dibahas di atas, tentu pendidikan kewarganegaraan menjadi begitu penting dengan berbagai macam nilai di dalamnya. Akan begitu besar manfaatnya ketika kita mengerti dan memahami semua materi yang diajarkan. Tetapi hal itu akan sia – sia belaka ketika kita hanya sekedar mengerti atau memahami saja tanpa adanya penaindaklanjutan. Dalam hal ini yang ingin saya tekankan adalah perlu adanya suatu pengamalan dari suatu ilmu, khususnya dalam hal ini ilmu yang dimaksud adalah pendidikan kewarganegaraan itu sendiri.
          Seperti kata pepatah “Amal tanpa ilmu, buta….Ilmu tanpa amal, pincang…” Amal tanpa ilmu akan membutakan karena ilmu merupakan petunjuk dan pemberi arah amal yang akan dilakukan. Bagaimana mungkin kita tahu kalau amal yang kita lakukan benar atau salah jika kita tidak tahu ilmunya. Hal itu sama saja dengan kita berjalan tanpa tahu arah. Dengan menghubungkannya dengan topik yang kita bahas, pepatah itu tentunya memberikan kesadaran bahwa pendidikan kewarganegaraan yang merupakan suatu ilmu begitu penting sebagai petunjuk dan pemberi arah untuk setiap tindakan kita. Begitu banyak orang yang tidak memahami ilmu ini bisa jadi tidak sadar bahwa hal yang mereka lakukan itu salah dan pada akhirnya yang terjadi adalah kekacauan di masyarakat.
          Sebaliknya juga berlaku bahwa ilmu tanpa amal itu sesuatu yang sia – sia. Dengan memegang prinsip itu dan menghubungkan dengan kenyataan yang ada saat ini bahwa masih banyak orang yang hanya sekedar tahu dan mengerti saja tanpa pengamalan. Dalam pembelajaran kewarganegaraan kita jadi tahu banyak hal dalam kehidupan bernegara, tapi mengapa dalam praktiknya nol??Karena banyak warga negara yang hanya menganggap ilmu itu sebagai angin lalu yang tidak bermanfaat. Kita cenderung menganggap pendidikan kewarganegaraan patut disepelekan karena kurang begitu penting dibandingkan dengan ilmu yang lain. Itu akibat yang terjadi ketika kita tidak tahu manfaat apa yang didapat setelah mempelajarinya. Memang semenjak SD kita sudah diajarkan apa yang harus kita lakukan untuk menjawab soal – soal kewarganegaraan yang intinya harus dipilih atau ditulis segala bentuk perbuatan yang baik – baik dan kenyataannya semua itu cuma bertujuan untuk mendapatkan nilai yang tinggi tanpa ada penerapan dalam kehidupan. Bisa dibayangkan berapa banyak biaya dan waktu yang terbuang percuma ketika semuanya itu akan menguap begitu saja tanpa meninggalkan manfaat apapun bagi diri kita. Tentunya itu akan merugikan diri kita sendiri. Sebagai contoh adalah demonstrasi yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh mahasiswa. Tidak ada yang melarang siapapun untuk berdemonstrasi, tapi tentu saja semua itu ada aturannya. Kekacauan yang terjadi selama ini adalah mereka tidak mengetahui secara jelas aturan – aturan yang berlaku ( tidak tahu ilmunya ) sehingga mereka cenderung seenaknya sendiri dalam mengungkapkan aspirasinya atau mungkin saja mereka tahu tapi tidak mau tahu ( pengamalan yang salah ). Pada akhirnya hal tersebut bukannya memperbaiki keadaan malah menjadiakan keadaan semakin terpuruk.
Karena itu pada intinya perlu adanya keseimbangan antara ilmu dan amal. Ketika semua warga negara sudah mengerti betul apa yang harus dilakukan, memiliki kesadaran tinggi untuk mengetrapkannya dan akhirnya benar – benar melaksanakannya sesuai aturan yang berlaku, saya percaya bahwa negara ini akan menjadi negara yang aman, tentram, damai seperti apa yang sudah diidam – idamkan sejak dulu.
Referensi :
[Ditulis oleh: Yusi Rizki Gustiesa/Matematika/06/194257/PA/10917 --> 90]

NB : Based on tugas kuliah kewarganegaraan