Minggu, 09 Desember 2012
Jumat, 07 Desember 2012
Mari Peduli Bangsa
"GET INVOLVE 4 SGI Tamleg Peduli"
donasi dapat dikirmkan ke rekening BCA a.n Agoeng Indri Puspita norek 7150321161. CP Sari 0817 674 2721..
fastabikul khoirot yuks ^0^
Pussy Kucing yang Baik Hati
Pagi ini begitu cerah. Tetapi tak secerah hati
Pussy, seekor anak kucing betina berwarna coklat keemasan . Hari ini
perasaannya deg – degan tak karuan karena akan ada yang mengadopsinya hari ini.
Dia penasaran dan begitu was – was bagaimana majikan barunya nanti. Pussy
mondar – mandir tak karuan di kandang tak sabar menanti kedatangan majikan
barunya. Tak lama kemudian , sebuah mobil berhenti di depan Toko Peliharaan
tempat Pussy berada. “ Wah..ini dia .. akhirnya datang juga, “ kata Pussy. Kemudian
Pussy melihatnya, seorang anak perempuan bersama dengan ayah ibunya yang
memasuki toko itu. Pak Anton, si penjaga toko peliharaan, menyambut mereka
dengan keramahan. “ Selamat datang di toko kami, “ katanya sambil tersenyum
manis. “ Seperti yang sudah saya janjikan, sudah saya siapkan kucing yang akan
dibawa pulang. “ Hore…,” teriak anak perempuan itu kegirangan. Pak Anton
mengambil kandang Pussy dan memberikannya pada mereka. “ Kucing maniss…mulai
hari ini kamu akan tinggal di rumahku, “ katanya pada Pussy penuh keramahan.
Pussy tersenyum, sepertinya dia akan jadi majikan yang baik, ujarnya dalam hati.
Seketika hati Pussy begitu lega. “ Ayo Meila kita pulang, “ kata ayah anak
perempuan itu pada anaknya. Ohh…namanya Kak Meila, kata Pussy.
Keluarga
itu membawa Pussy pulang. Sesampainya di rumah mereka, Meila langsung membawa
Pussy ke taman dan melepaskannya dari kandangnya. “ Hari ini kamu main – main
ya di taman. Pasti sudah lama kamu tak berlari – lari, “ kata Meila seakan –
akan dia mengerti perasaan Pussy. Pussy begitu bahagia, memang sudah lama dia
tidak merasakan kebebasan. Di toko peliharaan, kerjaannya hanya tidur di dalam
kandang. Pussy berlari kesana kemari sambil melihat – lihat tempat tinggal barunya.
Rabu, 05 Desember 2012
Permainan Sambung Kata
- Semua anak berdiri membentuk formasi secara melingkar.
- Latihan tepuk tangan dengan menepuk tangan sebanyak dua kali dan menepuk paha sebanyak dua kali secara berulang.
- Sambil menepuk paha menyebutkan kata, dimulai dari kita dan kemudian secara berurutan sesuai barisan, menyambung kata dengan menggunakan suku kata sebelumnya.
- . Misalkan : kita menyebut makan, kemudian orang kedua menyebutkan kantong, orang ketiga menyebut tongkat dan seterusnya secara berurutan sampai akhir.
- Ketika satu orang tidak bisa melanjutkan kata yang harus diucapkan permainan diulang mulai dari awal.
Manfaat Psikologi Perkembangan dalam Proses Pendidikan dan Pengajaran Siswa SD
“ Seorang anak bernama Juan yang
duduk di bangku sekolah dasar selalu membuat pusing gurunya. Di kelas dia
selalu menjadi pembuat masalah dan susah diatur, sampai – sampai guru – guru
kewalahan. Ketika dicari tahu lebih lanjut ternyata ada latar belakang masalah
pada keluarganya. Orang tua Juan bercerai lima ketika dia berumur tiga tahun. Sekarang dia
dan ibunya, Anna, tinggal di apartemen kecil dekat rumah neneknya. Sebagai
orang tua tunggal, Anna sering merasa kewalahan oleh beban pekerjaannya pada
malam hari di restoran dekat rumahnya dan mengasuh anak usia dua tahun. Juan
melewati pagi hari dengan bermain sendirian di kamar tidurnya dan menonton
televisi ketika ibunya tidur. Namun, ketika dia bosan bermain dengan mainannya
yang hanya sedikit di kamarnya, dia menuju dapur dan mulai menarik benda –
benda dari laci dan almari. Kegiatannya ini biasanya membangunkan ibunya dan
mengakibatkan dia mendapatkan pukulan di pantatnya. Tidak ada buku, majalah dan
surat kabar di apartemen mereka. Ibu Juan tidak suka membaca dan lebih suka
mendengar berita dari televisi. Kadang – kadang, Anna mengajak Juan ke taman
untuk bermain, tetapi sebagian besar fasilitasnya sudah rusak dan didesain
untuk anak yang lebih besar. Juan biasanya hanya bermain sendirian di kotak
pasir dengan cangkir yang terbuat dari Styrofoam dan sendok – sendok plastic
yang dia temukan di situ, sedangkan ibunya mengobrol dengan teman – temannya.
Juan mengagumi ayahnya, Miguel, dan
meluangkan akhir pekannya sekali dalam dua minggu di apartemen ayahnya. Namun,
ketika pulang ke rumah, ibunya mendapat dia tidak terurus dan suka membantah.
Anna menyalahkan Miguel sebagai penyebab masalah perilaku anaknya, dan mereka
sering bertengkar di depan Juan. Nenek
Juan khawatir terhadap pengaruh perceraian orang tua Juan terhadap perkembangan
Juan. Juan hanya mengucapkan dua atau
tiga kata yang dapat dimengerti oleh orang lain dan tidak tertarik pada buku yang
neneknya pinjam dari tetangganya. Jaun menjadi semakin agresif, memukul,
berteriak, dan melempar benda – benda ketika dia frustasi. Dia tidak mau membantu berpakaian
sendiri, menentang ketika diminta untuk naik tempat tidur, dan sering malah
lari ketika ibunya memanggil. “
Mendidik siswa Sekolah Dasar, hal yang
tampak sepele tetapi ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Bolehlah
kita berpikir secara materi pembelajaran tak sesulit materi SMP atau SMA,
tetapi ada sisi lain yang harus kita perhatikan di sini, yaitu masalah
psikologi perkembangan anak. Begitu pentingnya masalah psikologi anak khususnya
untuk anak Sekolah Dasar karena pada masa – masa tersebut merupakan masa – masa
berkembangnya anak. Anak akan mengalami
masa yang disebut sebagai masa keemasan pada saat usia dini dimana saat itu anak
akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari
luar. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang sangat
drastis dimulai dari perkembangan berpikir, perkembangan emosi, perkembangan
motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini
terjadi saat anak berusia 0 – 8 tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan
terjadi lagi di periode selanjutnya. Masa ini
dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan
periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
Masa
perkembangan anak khususnya saat masa perkembangan dini, orang tua atau guru
harus betul menjadikannya sebagai perhatian khusus karena hal itu tentunya akan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan di masa yang akan datang.
Jumat, 23 November 2012
Hymne Guru
Hymne Guru
Terpujilah wahai engkau Ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
sebagai prasasti trima kasihku tuk pengabdianmu…
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia
Sabtu, 10 November 2012
Kisah Alif Anak Autis
Assalaamu'alaikum ...
Ini ada cerita dari website sebelah tentang anak Autis di SD Lazuardi yg meninggal (sedih deh dan menyentuh.. banyak pesan moral yang bisa kita dapet dari cerita ini )
Namanya ALIF , anak autis yang perkembangannya sangat baik. Tapi ALIF lebih disayang Allah, sehingga harus dipanggil ke haribaanNYA ketika ia masih sangat belia. Semoga kisah ini memberi pelajaran kepada kita, agar selalu bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah.
Mohon maaf apabila telah memperoleh sebelumnya.
Wassalam,
TENTANG ALIF
Alif berumur 8 tahun 9 bln ketika meninggal, kelas 3 Michael Jordan di SD Lazuardi-Cinere. Alif mempunyai daya tahan tubuh yang bagus (tinggi 137 cm dengan berat 41.5kg), sehingga waktu awal desember'05 adik2nya kena campak dan flu, Alif sehat sehat saja.
Pada tgl 9 >> November'05 Alif disunat di dr Ariono (ngikut jejak Ikhsannya Bu Ita). Alif sendiri yang ngotot minta disunat setelah Lebaran, dan minta gitara sebagai hadiahnya. Perkembangan Alif sangat membanggakan, baik edukasi, sosialisasi, komunikasi, dan perilaku.
Sewaktu acara Isra Mi'raj di Lazuardi, Alif mengikuti lomba pidato dan berhasil menjadi juara 1. Pada saat pengumuman pemenang, Alif diminta tampil lagi berpidato di depan seluruh murid & guru SD & SMP Lazuardi. Adiknya Alif (Ifi) yg juga bersekolah di Lazuardi (kls 2), cerita ke saya "Bunda, kakak Alif hebat deh, pidatonya bagus..gayanya juga keren" , Alif menimpali "pidatoku kayak Bung Karno Bun...". Alif juga hobby musik, les drum di Purwacaraka, dan setelah sunat dibelikan gitar krn diapun minat belajar gitar. Gurunya bilang : "kalau game tebak lagu, pasti diborong Alif, dari mulai lagu Peterpan, Jamrud, Gigi, Koes Plus, lagu2 baru di MTV, sampai lagu Oma Irama.....Alif pasti tau". Alif juga pencinta bola, ikut ekskul bola di sekolah, dan tidak pernah absen nonton pertandingan bola. Alif rajin sholat, jika Ayah tidak ada di rumah maka Alif yang jadi imam sholat untuk Bunda & adik2nya. Setiap Subuh, dia membangunkanku untuk sholat. Dia nyalakan lampu kamar, matikan AC dan buka pintu, supaya aku tidak berlama lama di bawah selimut.
Ketika dia melakukan kesalahan, dan Bundanya cemberut, dia pasti langsung memelukku "Ibun..(panggilan sayangnya untuk Bunda)", dan kalau aku diam saja dia akan bilang " Ibun cantik, sayangku...cintaku...maafin aku dong Bun". Biasanya saya luluh juga dan memeluk dia, menggelitik lehernya, sampai dia tertawa kegelian.
HARI HARI TERAKHIR ALIF
Semuanya terus berjalan seperti biasanya, tapi bedanya setelah disunat Alif sangat manja sama Bundanya, maunya dipeluk2, duduk dipangkuan, sambil cium2 dan bilang "I love you Ibun..." Hari Kamis (15/12/05) ada acara ke Sea World dengan teman2 & guru2 Lazuardi, disana Alif ikut game dan terlihat happy banget (saya lihat di foto2nya, gaya Alif sangat ceria). Kamis sore itu, setelah saya pulang kerja, Alif bilang :"Bun, aku pusing, malam ini gak usah belajar ya...". Seminggu menjelang EHB tgl 19/12/05, saya sudah menyiapkan soal-soal latihan yang harus dikerjakan anak2 setiap sore, dan malamnya kita review bersama-sama. Saya pegang lehernya, sedikit hangat, dan saya jawab "Ya udah, kakak (panggilan kami untuknya) istirahat aja, biar nanti sehat waktu EHB". Dan seperti malam2 sebelumnya, Alif kemudian mengajak saya tidur. Dia selalu menunggu saya, katanya : "kalau gak dipeluk Bunda, aku gak bisa tidur". Menurut mbaknya, Alif sudah dikasih Panadol Syrup.
Besoknya, jumat (16/12/05) dia tanya :"aku sekolah gak Bun?" Aku pegang kening dan lehernya, sudah tidak hangat. Aku jawab :"Rasanya gimana Kak? Kalau sudah enakan bisa sekolah, tapi kalau masih pusing istirahat saja di rumah, biar nanti fit untuk EHB". Dan akhirnya diputuskan hari itu Alif belajar di rumah saja, karena katanya masih pusing. Dan sayapun pergi ke kantor seperti biasa. Siang saya sempet tlp ke rumah, katanya Alif males makan tapi akhirnya mau juga makanbeberapa suap, dan Alif sempat muntah setelah makan. Saya tanya :"apanya yang sakit Kak?" dia jawab :"perutku sakit Bun.." Aku pikir masuk angin atau kecapek an kali sehabis dari Sea World.
Malam itu sepulang dari kantor, saya liat Alif habis sholat Maghrib bersama Ayah & Adik2nya, terus tiduran di kamar bawah dan bilang "malam ini aku mau tidur di kamar bawah saja dengan Ayah". Bunda : "tumben Kak gak mau tidur dengan Bunda. Ayah kan masih mandi, Bunda peluk dulu deh sampai kakak tidur". Alif :"Aku mau istirahat aja sendirian, Bunda jaga adik2 aja". Saya tetap saja peluk Alif. Sampai 3x Alif mengatakan kalimat yang sama "Aku mau istirahat sendirian, Bunda jaga adik2 aja". Sama sekali saya tidak menagkap firasat apa2. Akhirnya setelah menemani dia baca do'a sebelum tidur, saya cium dia dan membisikan "selamat malam sayang, mimpi indah ya...I love you" Alif menjawab "I love you.." . Ini memang sudah menjadi acara rutin sebelum tidur.
Sabtu (17/12/05) pagi, ketika saya keluar kamar, Alif sedang duduk nonton TV. Bunda : "mau sarapan Kak? Bunda suapin ya". Alif :"aku makan sendiri aja, tapi gak mau nasi, mpek2 aja (tanpa kuah cuka tentunya)". Mpek2 lenjer memang kesukaan Alif.
Dia ngajak jalan ke Pondok Indah Mall, tapi katanya mau ke dokter dulu biar cepet sembuh. Akupun siap2 untuk mengantar dia ke dokter, lagi2 dia bilang : "aku mau ke dokter sama Ayah, Bunda pergi dengan adik2 aja, nanti kita ketemu di Mall".
Pagi itu saya bawa adik2nya ke kantorku (ada acara sebentar), dan setelah itu bisa nyusul Alif & Ayah di PIM . Kita setuju mau jalan ke PIM 2, mengingat Alif sedang kurang nafsu makan, dan hobbynya makan Hoka Hoka Bento paket special 1 tanpa mayonaise dan tanpa udang gulung tepung (biasanya kalau makan ini, Alif jadi semangat makan dan habis 2 porsi). Alif terus dibawa ke dokter di Hermina Depok, menurut dokter hanya gejala flu dan dikasih parasetamol untuk mengurangi pusingnya.
Siang itu Alif hanya makan sedikit, dan tidak lama kemudian muntah. Sempat pesan hot tea di Regal Cafe, Alif terus tiduran di kursi. Jam 4 sore pulang ke rumah. Dia minta dibelikan bakso, tetapi baru habis 2 bakso, dia muntah lagi.Dikasih Vometa syrup agar dia tidak mual. Akhirnya tiduran sambil nonton bola di TV, masih berceloteh mengomentari permainan bola. Sejak jam 20.30 sesekali dia bilang dadanya sakit dan bilang "aku gak bisa muntah lagi Bun". Kita berpikir mungkin karena perutnya kosong dan dia mual, jadi dadanya terasa ketarik. Kemudian dia sempat buang air besar 2x di toilet, seperti biasa dia sudah bisa membersihkannya sendiri. Kita khawatir dehidrasi, jadi sering kita kasih minum air putih dan pocari sweat, namun Alif muntah. Tapi kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan, dia masih jalan bolak balik kamar mandi - tempat tidur. Ketika saya peluk2, dia bilang : "Bun, adik Rafi mau susu tuh...bikinin dong".
Ketika terlihat agak lemes, kita putuskan bawa ke rumah sakit terdekat (Hermina), karena takut keburu dehidrasi. Waktu diajak ke rumah sakit, Alif mengangkat tangannya :"Gendong aku Ayah...". Sebelum digendong, sempat saya kasih minum dulu, sekitar 1/4 gelas dia habiskan. Alif diantar ayahnya ke rumah sakit sambil di gendong, saya nungguin adik2nya di rumah (Ifi 7 th dan Rafi 5 th) karena mereka tidak mau ditinggal. Menurut ayahnya, sekitar 10 menit dari rumah, tiba2 nafas Alif terdengar seperti orang yang sedang mendengkur dan mulut Alif mengeluarkan busa. Setelah dipegang, dadanya berhenti berdetak.
Ayah dengan panik terus nyupir ke Hermina Depok sambil satu tangan pegang2 dada Alif, sekitar 10 menit kemudian sampai RS langsung digendong ke UGD. Dokter sempat melakukan upaya, namun menurut dokter Alif sudah meninggal ketika sampai di RS. Menurut dokter UGD, Alif kemungkinan kena serangan jantung karena kuku jari tangan & kakinya, serta bibirnya biru. Saya sempat tanya apakah ada kemungkinan keracunan, karena dia sempat muntah. Tapi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Alif, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut (otopsi). Saya gak tega kalau badan Alif harus ditusuk2 jarum dan disayat pisau bedah.
Akhirnya saya & suami pasrah dan membawa Alif pulang ke rumah. Kami menolak menggunakan ambulans, saya gendong dia di kursi belakang, dan suami saya nyupir. Saya ingin, untuk terakhir kalinya, menemani & memeluknya tidur di rumah. Wajah Alif seperti sedang tidur, tenang sekali, dan bibirnya tersenyum. Malam itu, masih dengan baju tidur, bantal, dan selimutnya, Alif saya peluk sampai pagi. Ketika dimandikan paginya, saya lihat di bahu kiri dan punggungnya terlihat biru lebam.
Walaupun dari setelah Subuh Alif sudah selesai dimandikan, namun saya masih menunggu teman2 & guru sekolahnya Alif datang. Alhamdulillah, sahabat2 & guru2nya banyak yang datang, dan jam 10.00 hari Minggu (18/12/05) Alif disemayamkan di Pemakaman Umum Kalimulya II Depok.
Banyak yang mengantarkan Alif ke tempat peristirahatan terakhirnya (Satpam kompleks sempat menghitung iring2an mobil yang mengantar sebanyak 102 mobil). Alif-ku tersayang telah pergi dengan damai, ditemani dengan seluruh orang2 yang mencintainya. Selamat jalan sayang.... Bunda sangat bangga sama Kakak yang dengan tenang dan berani menghadapi maut dengan senyuman. Bunda yakin, Allah pasti membukakan pintu surga untuk Kakak.....
Minggu, 04 November 2012
Kata Terlarang
Sebuah kata yang paling kubenci
Dalam kehidupan ini
Yang selalu menyihirku
Menjalani kehidupan palsu
Kata itu lagi, lagi dan lagi
Muncul mengalir deras menimbulkan
kegundahan hati
Kenapa harus selalu begitu tanyaku
Setiap kali aku mendengarnya
Salah…..itu salah…teriakku
Semuanya seakan tak mengerti
Kemudian muncullah kata itu kembali
Jantungku seakan terhenti
Sudah cukup hentikan permainan ini
Jangan kalian mulai lagi
Aku sudah terlalu lelah
Hadir dalam kepura - puraan
Kebebasan
Suatu makna yang sedang kucari
Belum pernah kumenemukannya
Sepanjang perjalananku
Kumulai menghentikan langkahku mencoba bertanya
Apakah arti itu semua
Ketika perjalananku sudah kian jauh
Kembali lagi terjadi dan terjadi
Mencoba melupakan semuanya
Melepaskan genggaman erat yang
sudah terikat kuat
Tetapi mengapa semuanya tak kunjung
tiba
Kumencoba memahami yang sebenarnya aku tahu pasti
Memutar waktu aku mencoba kembali
Melihatku di masa itu yang tak pernah aku sadari
Membuatku kian menyesali
Sudahah cukup sudah
Mundur itu akan tak berarti
Lari ..lari dan terus berlari
Kemanapun aku ingin mencari
Tetapi aku selalu saja tertangkap
Oleh bayang – bayangku sendiri
Puluhan tahun sudah dan aku masih melihatnya
Harapan rasa aman dan kasih sayang
Kenapa semuanya menjadi kian merekat
Kembali membuat luka
Apakah mungkin keluar dari jurang keterpurukan
Meraih keinginan
Kebebasan
( 3-11-2012 )
Guru sebagai Pengajar, Pendidik atau Pemimpin
Guru. Satu kata seribu makna.
Banyak orang masih berpikiran sempit
mengenai makna guru. Bagi mereka guru hanyalah sekedar pengajar di depan kelas,
yang mentransfer ilmu mereka, membuat siswa dari yang sebelumnya tak bisa
menjadi bisa ataupun dari yang tak tahu menjadi tahu. Tetapi sebenarnya jauh lebih
dari itu, peran guru begitu besar, tak hanya pengembangan dari aspek ilmu
pengetahuan saja, juga aspek – aspek kehidupan yang lain. Guru yang baik
bukanlah guru yang sekedar mengajar, tetapi lebih dari itu. Banyak sekali yang
harus diberikan kepada siswa selain ilmu pengetahuan. Guru adalah pengganti
orang tua saat di sekolah. Karena itu guru bertugas mendidik pula, seperti
halnya ibu dan ayah.
Guru yang baik bertugas mendidik
anak – anak didiknya, memberi contoh yang baik dalam moral, budi pekerti dan
tingkah laku, sehingga bisa menjadi teladan siswa – siswinya untuk menjadi
manusia yang lebih baik lagi. Mereka sadar betul akan apa yang ada di
hadapannya, calon – calon generasi penerus bangsa yang akan datang. Siswa -
siswa itulah yang nantinya akan menadi pemimpin bangsa. Itulah tugas guru
sebenarnya sebagai seorang pendidik. Ada satu hal lagi yang tak boleh
terlupakan sebagai seorang guru. Guru adalah pemimpin. Guru seyogyanya dapat
mengatur, mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, khususnya anak
didinya sehingga ia dicintai. Selalu membimbing dan mengajari anak didiknya
sehingga dapat membawa ke perubahan yang lebih baik.
Artikel “ Guru dan Murid Istimewa “ ditulis oleh Bapak Asep Sapa’at yang membahas
film Taare Zameen Par, berbicara banyak mengenai peran guru, yang tidak hanya
sebagai pengajar tetapi juga sebagai pendidik dan juga sebagai pemimpin. Berikut merupakan contoh kutipan - kutipan
yang membedakan antara peran guru sebagai pengajar, pendidik ataupun pemimpin
yang diambil dari artikel “ Guru dan Murid Istimewa “ karya Pak Asep Sapaat :
1. Guru sebagai pengajar
ü
Guru
Nikumbh mengenali Ishaan sebagai siswa berkebutuhan khusus. Ishaan punya
masalah disleksia.
ü
Guru
Nikumbh sadar sepenuhnya, Ishaan punya persoalan disleksia yang turut memengaruhi
prestasi akademiknya
ü
Terlebih
ketika Nikumbh dengan segenap rasa cinta mengajari Ishaan belajar membaca,
menulis, dan berhitung.
ü
Thinking
out of the box, cara mengajarnya pun kreatif dan sangat kontekstual dengan
kehidupan murid
Penjelasan
:
Guru sebagai pengajar melakukan perubahan atau mentransformasi siswa –
siswanya, dari tak tahu menjadi tahu ataupun dari tak bisa menjadi bisa.
Berdasarkan artikel tersebut, Guru Nikumbh mengajari Ishaan belajar membaca, menulis dan berhitung. Selain
itu, Guru Nikumbh juga sadar sepenuhnya bahwa Ishaan punya masalah disleksia
yang mempengaruhi prestasi akademiknya. Hal itu berarti Guru Nikumbh berperan
sebagai pengajar yang mentransfer ilmu kepada anak didiknya untuk meningkatkan
kemampuan akademis siswa. Guru sebagai pengajar juga harus mengerti kelebihan
dan kekurangan masing - masing siswa dalam materi – materi pelajaran yang diajarkan
di sekolah. Dalam proses mengajar di sekolah, kekreatifan guru sangat
dibutuhkan, supaya dapat menarik perhatian siswa sehingga memudahkan siswa
untuk memahami materi.
2. Guru sebagai pendidik
ü Mulia bukan karena semata
berprofesi sebagai guru, tapi justru karena perilakunya yang patut digugu dan
ditiru.
ü
Kemuliaan
itu semakin tampak ketika perilaku guru berkiblat pada kebajikan. Kehidupannya
memberi inspirasi serta mampu menyentuh kehidupan murid-muridnya.
ü
Totalitas
dan kecintaan pada murid, kunci sukses seorang guru bisa menjadi sosok spesial
di mata murid-murid. Setiap kata dan perbuatan guru itu mesti bijaksana. Eloknya
jika data serta fakta ikut dihadirkan dalam menyampaikan suatu hal
ü
Kalau
bukan karena cinta pada sang murid, mustahil seorang guru datang ke rumah orang
tua siswa yang jaraknya ratusan bahkan ribuan kilometer
ü
Kalau
bukan karena kesungguhan hati, sang guru pasti akan kehabisan akal serta
kesabaran duluan sebelum persoalan berat yang menimpa muridnya dituntaskan.
ü
Itulah
perasaan cinta sang guru, yang bisa melakukan apa pun yang terbaik untuk
muridnya. Dialah manusia pilihan, yang bersedia menjadi pijakan bagi kesuksesan
dan kebahagiaan murid-muridnya.
Penjelasan :
Guru
sebagai pendidik memberikan contoh dan teladan baik kepada siswanya. Segala sifat,
perilakunya dan tindak tanduknya akan dicontoh oleh anak didiknya. Karena itu
hendaknya guru selalu menjaga pikirannya, tutur katanya dan perilakunya. Selain
itu guru sebagai pendidik seharusnya memiliki kedekatan emosional dengan
siswanya. Mereka mencintai murid – muridnya dan mendidik dengan penuh kesungguhan
hati dan sadar betul bahwa masa depan bangsa ada di tangan anak – anak
didiknya.
3. Guru sebagai pemimpin
.
ü
Seperti
yang dilakukan guru Nikumbh pada Ishaan. Mengubah jalan kehidupan Ishaan dari
masa suram menjadi masa-masa yang membahagiakan.
ü
Nikumbh
tak gentar untuk berdebat dengan orang tua Ishaan karena punya banyak bukti
yang bisa dipertanggungjawabkan
ü
Dia
tampilkan dirinya sebagai sosok yang tak sok tahu. Dia hindari sikap
"merasa" paling benar. Argumentasinya cerdas dan bernas, lengkap
dengan semua produk karya tulis dan hasil lukisan Ishaan.
ü
Jika
dia tak mampu bakar semangat murid untuk belajar, tahan dulu anggap dirinya
guru hebat.
ü
Guru
hebat, dia mampu memotivasi serta menyadarkan murid untuk apa dan untuk siapa
dia belajar dalam kehidupan ini.
Penjelasan :
Guru
sebagai pemimpin mampu mengatur dan membawa perubahan untuk anak didiknya ke
arah yang lebih baik. Dalam bacaan di
atas dijelaskan bahwa Guru Nikumbh dapat mengubah kehidupan Ishaan, yang
dulunya dianggap tidak bisa apa – apa kemudian dapat mencetak prestasi yang
luar biasa. Guru Nikumbh mampu memunculkan potensi terpendam muridnya, karena
pada dasarnya setiap anak pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing –
masing. Karena itu yang perlu kita sadari adalah kita tidak dapat hanya melihat
aspek kepiandaian seseorang hanya dari satu sisi, yaitu sisi akademisnya saja,
tetapi masih banyak aspek lain yang perlu dinilai dan diperhatikan. Sosok Guru
Nikumbh juga begitu rendah hati yang merupakan jiwa pemimpin yang baik dalam
kehidupan. Pemimpin yang baik juga mampu membakar semangat dan memotivasi anak
didiknya supaya menjadi pemimpin ke arah
perubahan yang lebih baik.
Sabtu, 27 Oktober 2012
Resensi Buku Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi “
Judul : Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi “
Halaman : 347 halaman
Cetakan : I, Maret 2011
Penulis : Oki Setiana Dewi
Penerbit : mizania
Oki Setiana Dewi, aktris utama film
Indonesia yang cukup popular, Ketika Cinta Bertasbih, selain memiliki kemampuan akting yang baik,
ternyata dia juga begitu pandai membuat tulisan. Buktinya, dia berhasil menerbitkan
sebuah buku menarik yang berisikan sebagian kisah hidupnya dan dituangkan dalam
buku pertamanya yang berjudul Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi
“. Buku setebal 347 halaman ini begitu luar biasa menurut saya. Isinya
merupakan kisah perjalanan hidupnya mulai dari kecil sampai dia dewasa dan
terkenal seperti sekarang. Oki senang sekali menulis diary atau buku harian
mulai dari dia duduk di bangku Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil catatan
pengalaman – pengalaman hidupnya itulah akhirnya dia mengumpulkan dan
membentuknya dalam suatu buku yang begitu menarik. Perjalanan hidup yang cukup inspiratif menurut
saya. Kisahnya dimulai saat Oki masih kecil dan tinggal di sebuah kota kecil
nun jauh di Kepulauan Riau, Batam. Oki kecil yang punya banyak prestasi di kampung
halamannya kemudian memutuskan untuk meraih sesuatu yang lebih besar lagi di
ibukota Jakarta.
Keberaniannya untuk meninggalkan zona
nyamannya dan keputusannya untuk menjadi ikan yang kecil di kolam yang besar
daripada ikan yang besar di kolam yang kecil patut diacungi jempol. Oki mengajarkan nilai – nilai kesungguhan,
kerja keras, keyakinan dan tekad yang dia miliki yang bisa membuatnya bisa
berhasil sampai saat ini. Dalam buku ini juga diceritakan bagaimana sampai akhirnya
dia memutuskan untuk berjilbab demi nazarnya untuk kesembuhan ibunya tercinta .
Nilai – nilai kecintaan dan pengorbanan yang besar demi orang tua benar – benar
menyentuh hati pembaca. Buku ini membuat saya cukup kagum dengan sosok Oki
Setiana Dewi yang mempunyai banyak prestasi di segala bidang, baik di bidang
akademis, karir, sosial dan lain sebagainya. Perjuangan dan kerja kerasnya
disertai dengan semangatnya untuk maju dan berbuat yang terbaik, memberikan
motivasi bagi pembaca untuk melakukan hal yang sama sepertinya. Beberapa ayat
Al Qur’an dimasukkan dalam bagian – bagian pengalaman hidupnya, memberikan
nilai religius yang cukup berarti.
Pengalaman terpilihnya dia
menjadi tokoh Anna Althafunnisa dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang tak
disangka – sangka, karena sebenarnya dia mendaftar menjadi pemeran Husna, menegaskan
bahwa memang skenario Allah itu Maha Indah dan rejeki Allah tak pernah
tertukar. Gaya bahasa yang dituturkan penulis dalam buku ini cukup sederhana,
mudah dimengerti namun cukup memberikan rasa di hati. Buku ini menitikberatkan pada perasaan –
perasaan penulis, seperti halnya fungsi buku harian yang digunakan untuk
menumpahkan segenap perasaan hati. Pembaca dibuat seolah - olah dapat merasakan
suka duka sang penulis dan ikut merasakan apa yang penulis rasakan. Buku ini mengalir apa adanya, tidak kaku
sehingga membuat orang nyaman untuk membacanya. Di akhir cerita, penulis
menampilkan doa yang dilantunkannya ketika berkunjung ke Tanah Suci. Begitu inspiratifnya buku ini, membuat saya
merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh semua orang.
Sabtu, 13 Oktober 2012
Fotoku (1)
" Tempatkan sesuatu pada tempat yang tepat "
Sudah ada rak sepatu, mengapa tidak menaruh sepatu di tempat yang semestinya? ( mohon maaf bagi yang sepatunya terfoto. ) ^___^
Sudah ada rak sepatu, mengapa tidak menaruh sepatu di tempat yang semestinya? ( mohon maaf bagi yang sepatunya terfoto. ) ^___^
Indahnya Kota Apel
Kotaku … mengigatkanku pada kawasan Puncak,
Bogor. Di sanalah aku tinggal mulai dari aku bayi hingga aku beranjak dewasa.
Sebuah kota kecil nan asri di wilayah provinsi Jawa Timur yang diapit oleh tiga
buah gunung, yaitu Gunung Panderman, Gunung Arjuna dan Gunung Welirang. Sebagian
orang masih belum banyak tahu mengenai
Kota Batu. Pada umumnya, orang - orang selalu
mengaitkan kota ini dengan kota Malang. Pernyataan tersebut benar halnya
sebelum tahun 2001, karena dulunya memang Batu merupakan kotamadya yang masuk wilayah Kabupaten Malang.
Tetapi sejak tahun 2001, status sebagai kotamadya berubah menjadi kota sendiri,
terlepas dari wilayah Malang. Walaupun kenyataannya, memang susah melepaskan bayang – bayang kota Batu sebagai bagian
wilayah Malang.
Kota
ini begitu berkesan bagiku. Ketika
kumulai masuk pada gerbang wilayahnya “ Selamat datang Kota Wisata Batu
”, aku selalu merasakan perbedaan, bukan hanya karena ikatan batinku dengan
kota tempat tinggalku, tetapi yang paling menonjol adalah mengenai suhu udaranya
yang begitu menggoda. Hawa sejuk yang menerpa kulit membuat pikiranku menjadi
lebih segar, rileks serta hilang rasa penat dalam jiwa. Tempat yang begitu cocok untuk refreshing, menghilangkan stress oleh
padatnya rutinitas sehari – hari. Ketika malam mulai tiba, udara menjadi
teramat dingin membuat tubuh terkadang sampai menggigil. Tidaklah heran,
wilayah kawasan pegunungan ini, rata –
rata suhu udaranya sekitar 15 sampai dengan 19 derajat celcius. Bukan main
dinginnya. Karena itu, bukanlah tanpa sebab jika selimut, jaket dan kaos kaki
kemudian menjadi barang favoritku. Seperti wilayah pegunungan pada umumnya,
jalanan yang dilalui cukuplah menantang,
berkelok – kelok dan naik turun. Nuansa hijau pepohonan dan tumbuhan selalu setia menemani
mulai di kota yang asri ini. Gunung – gunung menjulang tinggi mengisyaratkan
keindahan alami Kota Batu.
Memasuki
daerah pusat perkotaannya, kita bisa melihat sesuatu yang menarik di sana. Sebuah tugu dengan buah apel besar berwarna
hijau di atasnya menghiasi tengah kota.
Kota ini memang dijuluki Kota Apel, karena kota ini terkenal sebagai kota
penghasil buah apel. Sebagian penduduknya mempunya perkebunan sendiri yang bisa
dimanfaatkan sebagai sumber mata pencaharian. Sebenarnya selain buah apel, banyak juga mayur dan buah – buahan lain yang
biasa ditanam, seperti jeruk, strawberry, kentang dan lain – lain. Tetapi
memang yang paling terkenal di antara semuanya yaitu buah apel.
Di
dekat tugu apel tersebut, terdapat Alun – Alun Kota Batu. Alun – alun yang
terindah di antara semua alun – alun yang pernah kukunjungi. Begitu bersih,
rapi dan juga modern. Alun – alun ini sempat masuk dalam Museum Rekor Indonesia
dengan dua penghargaan sekaligus, yaitu sebagai pelopor alun – alun bebas asap rokok dan pedagang asongan, serta
sebagai alun – alun dengan fasilitas permainan terbanyak. Di alun – alun itu
selalu tampak ramai dengan orang – orang yang berkumpul dengan riang gembira bersama
keluarga, teman – teman ataupun bersama
orang tercinta. Banyak tempat duduk yang bisa dipilih untuk menikmati indahnya
panorama Kota Batu dengan kesejukan alami dan pemandangan gunung menjulang
tinggi di sekelilingnya. Apalagi ketikai malam hari tiba, kita dapat melihat
lampu – lampu indah bersinar bagaikan pesta lampion di tengah kota. Begitu
mempesona. Tak ketinggalan, air mancur dengan patung apel besar di tengahnya
turut melengkapi keunikan dan ciri khas kota ini. Bagi yang ingin menikmati
pemandangan kota Batu dari ketinggian, disediakan juga wahana bianglala yang
dapat dinikmati dengan biaya yang cukup terjangkau. Selain itu, untuk adik –
adik kita yang masih kecil, terdapat tempat bermain khusus semacam playground sebagai tempat mereka
mengekspresikan diri dengan fasilitas bermain yang cukup banyak. Di waktu –
waktu tertentu, mulai senja hingga malam hari,
personel – personel musik setia menemani dan memanjakan pengunjung
dengan pertunjukan musik tradisional maupun modern di tempat ini. Sungguh
tempat yang begitu menarik perhatian. Satu lagi hal yang sangat unik di Alun –
Alun Kota Batu, yaitu terdapat toilet didalam sebuah bangunan yang berbentuk
buah apel raksasa. Sepertinya memang bagian – bagian tertentu sengaja dikonsep
sedemikian hingga tetap menunjukkan identitas Kota Batu sebagai Kota Apel. Sungguh
aku amat mencintai kotaku yang mempesona.
Anda butuh villa untuk menginap ?? Lihat Infonya di Disewakan Villa di Kota Batu
Anda butuh villa untuk menginap ?? Lihat Infonya di Disewakan Villa di Kota Batu
Teruntukmu Wahai Sahabatku
Gundah gulana membasahi relung jiwa ini
Kekosongan hati dan kehampaan datang menghampiri
Rasa sepi yang berlari mendekati
Memoriku terbayang akan dirimu yang syahdu
Wahai sahabatku
Bebas, lepas dan penuh ekspresi
Teriring dengan rasa nyaman dan kelegaan hati
Air mata dan jeritan jiwa tak terperi
Gelak tawa dibalut dengan canda
Selalu disertai cerita yang mengisi ruang kehidupan
Tanpa kepalsuan, tanpa kepura - puraan tanpa kemunafikan
Hanyalah denganmu aku menemukan diriku
Wahai sahabatku
Rindu melanda teriring sesak di dada
Rasa kasih dan sayang terbalut oleh cinta
Ku tahu ada waktu yang membatasi
Namun kau tetap selalu di hati
Wahai sahabatku
Memang tidaklah mudah mencari pengganti
Selalu teriring doa dari lubuk hati
Semoga kita dapat bertemu kembali
Sekarang ataupun nanti
Di akhir masa hidup ini
( @Paviliun 6 , 12 Oktober 2012, jam 4 sore lebih 6 menit )
Kekosongan hati dan kehampaan datang menghampiri
Rasa sepi yang berlari mendekati
Memoriku terbayang akan dirimu yang syahdu
Wahai sahabatku
Bebas, lepas dan penuh ekspresi
Teriring dengan rasa nyaman dan kelegaan hati
Air mata dan jeritan jiwa tak terperi
Gelak tawa dibalut dengan canda
Selalu disertai cerita yang mengisi ruang kehidupan
Tanpa kepalsuan, tanpa kepura - puraan tanpa kemunafikan
Hanyalah denganmu aku menemukan diriku
Wahai sahabatku
Rindu melanda teriring sesak di dada
Rasa kasih dan sayang terbalut oleh cinta
Ku tahu ada waktu yang membatasi
Namun kau tetap selalu di hati
Wahai sahabatku
Memang tidaklah mudah mencari pengganti
Selalu teriring doa dari lubuk hati
Semoga kita dapat bertemu kembali
Sekarang ataupun nanti
Di akhir masa hidup ini
( @Paviliun 6 , 12 Oktober 2012, jam 4 sore lebih 6 menit )
Rabu, 10 Oktober 2012
Just a Feeling
Allah yang baik … sebelumnya
maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk tidak bersyukur pada – Mu. Aku tidak
bermaksud untuk mengeluh pada-Mu. Aku hanya ingin sedikit bertanya, mengapa
masalah ini selalu terjadi padaku? Mengapa selalu saja terjadi, bahkan mungkin
mulai aku bayi. Aku tak tahu apa salahku. Aku tak tahu apa dosaku. Kadang aku
sendiri tak mengerti jalan pikiranku. Aku tahu aku yang salah, aku tahu
harusnya aku bisa mengendalikan semuanya. Tetapi mengapa tampak terlampau sulit
untukku. Apa pelajaran yang ingin Kau sampaikan. Aku memang sepertinya harus
banyak belajar tentang kehidupan. Kadang kalau aku boleh memilih, kalaau aku
mulai kehilangan akal sehatku, aku ingin mengubahnya. Semuanya mulai dari masa
kecilku, yang sepertinya terpatri erat di pikiranku. Aku terus menerus
melakukan kesalahan yang sama. Bahkan ketika aku sudah mewanti – wanti diriku
sendiri untuk melakukannya lagi. Tapi mengapa? Mengapa terjadi dan terus
terjadi lagi berulang kali, dimanapun dan kapanpun aku berada. Allah maafkan
aku…. Tidak seharusnya aku complain mengenai masalah ini kepada-Mu. Mengingat
lebih banyak rizki dan anugerah yang Kau berikan padaku. Mungkin ini sebagai
salah satu tanda kekuranganku sebagai manusia. Karena manusia tak ada yang
sempurna. Aku hanya ingin bertanya, cukup itu saja. Mungkin menurut-Mu lebih
baik aku begini. Mungkin menurut-Mu jika aku tak begini akan lebih banyak
mudharat yang kulakukan. Wallahu’alam. Aku benar – benar tak mengerti dengan
semua itu, ini semua merupakan misteri-Mu, yang tak ada seorang pun yang tahu.
Kalau saja hanya aku saja yang terlibat, mungkin aku akan lebih tenang. Tapi
mengapa semua orang jadi ikut di dalamnya. Membuat perasaan berdosaku
bergejolak di dalam hati. Yahhhh…perasaan ini lagi. Always, always and always
this feeling. It just make my life can’t be calm. Sepertinya ini memang ujianku
untuk selalu mengendalikan perasaan ini. I hope I could …
Senin, 08 Oktober 2012
Sebuah Godaan
Lagi - lagi godaan datang menghampiri. Aku tahu, walaupun orang tuaku tak mengatakannya langsung kepadaku, tapi dari nada suara beliau lewat telfon aku sudah bisa menyimpulkan. Beliau berharap ... ya berharap ... aku mengambil kesempatan yang amat sangat langka dan diidam - idamkan banyak orang ini. Bagaimana tidak. Tinggal selangkah lagi ... yaitu proses wawancara ...menjadi seorang pegawai negeri... di suatu badan yang cukup elit dan paling tidak dikenal di masyarakat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Badan yang mengurusi segala macam masalah mengenai cuaca, iklim, gempa bumi dan masalah geografi ini memang bisa dibilang cukup menarik. Aku merasa cukup beruntung, aku tak pernah berniat sedikitpun untuk bekerja di sana pada awalnya. Aku hanya ingin mencari pengalaman, bagaimana sih rasanya ikut tes pegawai negeri. Aku ingin menguji kompetensiku dengan orang - orang di seluruh Indonesia lainnya. tetapi rupanya dewi fortuna menemaniku. Hanya bermodalkan nekad saja Allah memberiku kesempatan untuk berhasil lolos tes tertulis. " Enak lho kerja disana, prospeknya bagus. "kata ibuku di telfon. Aku hanya bisa terdiam. Aku tak tahu harus mengatakan apa. Nada beliau begitu berharap. Tetapi aku sendiri...Aku tak tahu. Berpikir masalah ketenangan hidup, yaa bisa dibilang kesempatan yang cukup menarik. Menjadi Pegawai Negeri berarti masa depan terjamin, bahkan sampai tua sampai kita pensiun. Ada banyak tunjangan dari mana - mana, dan akses kita sangatlah mudah untuk hal - hal terentu, misalnya kredit rumah, kendaraan dan lain - lain. Tetapi entah mengapa, menjadi pegawai negeri khususnya di BMKG sama sekali tak pernah terlintas dalam pikiranku. Hatiku gamang, sepertinya ini bukan keinginanku. Tetapi fasilitas yang didapatkan terus terang sangat menggoda bagiku. " Ada perumahannya juga itu, siapa tahu nanti dikasih rumah dinas, " tambah ibuku. Aku tahu...ini keputusan yang berat. Tetapi aku sudah ditakdirkan Allah untuk di sini, berarti ini memang tempat terbaik untukku. Terlebih lagi aku merasa aku harus melanjutkan perjuanganku di sini. Menjadi seorang pengajar dan pendidik yang berkarakter, dan menebar banyak inspirasi di masyarakat. Aku hanya teringat, Suatu ketika Nabi Muhammad SAM bersabda : Jika anak Adam mati, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara. Pertama shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan. Semoga ini bisa menjadi salah satu jalan untuk memperbaiki diriku sendiri, memberikan ilmu yang bermanfaat bagi sesama dan bisa membantu banyak orang. Maafkan aku Ibu ... Ayah ... Aku mungkin belum bisa memenuhi keinginan orang tuaku. Doakan aku ..semoga suatu hari nanti aku bisa menjadi anak yang membanggakan..Teriring doa untuk keluargaku di rumah. I will always love you all ...
Sebuah Revolusi ( Tahap 1 )
1. Tidak tidur lagi setelah shalat subuh
2. Rajin membaca menulis setiap hari
3. Berolahraga minimal seminggu 2 kali
KEEP SPIRIT !!!!!!!!
Keyakinan Hatiku
Bismillahirrahmanirrahim…
Sebenarnya aku sama sekali tak menyangka akan
berada di tempat ini saat ini bersama orang – orang baru yang belum pernah
kukenal sebelumnya, belajar bersama dalam suatu tujuan, program pengabdian
masyarakat. Motif dasarku hanya satu,
yaitu impian masa kecil. Yaa… dulu semasa kecil ketika sebagian besar teman –
temanku bercita – cita menjadi dokter, aku memiliki cita – cita menjadi seorang
guru, selain cita – citaku yang lain yaitu astronot. Aku sama sekali tak tahu
alasannya mengapa, yang jelas aku ingin. Itu saja. Aku suka bermain “guru –
guruan”, berbicara sendiri membayangkan murid – muridku ada di depanku, membuat
daftar absen dari huruf A sampai Z untuk murid – murid yang hanya ada di
imajinasiku. Seiring berjalannya waktu, karena pengaruh lingkungan pula aku
mulai berubah. Aku mulai melihat dari sisi lain, terpengaruh oleh orang – orang
sekitar, melihat orang tuaku yang bekerja sebagai karyawan swasta dan juga
melihat orang – orang yang bekerja sebagai pegawai bank atau pegawai
pemerintahan, rasanya cukup menarik. Akhirnya aku mulai berpikir untuk menambah
opsi lain untuk cita – citaku, yaitu seorang wanita karir atau karyawan
kantoran.
Di
akhir masa SMA aku memutuskan untuk mengambil jurusan Matematika, karena memang
itu bidang yang paling kusukai dan kukuasai. Sebenarnya aku telah mendaftar
PMDK di Univetrsitas Negeri Malang untuk jurusan Pendidikan Matematika. Tetapi
sepertinya Allah berkata lain, aku tidak diterima. Mencoba mengambil jalan
lain, mengikuti test Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada, akhirnya aku
ditakdirkan untuk berkuliah di UGM Yogyakarta jurusan Matematika MIPA.
Pertimbanganku ialah dengan mengambil jurusan yang lebih umum, dalam artian
tidak fokus pada pendidikan, aku bisa memiliki pilihan lebih banyak untuk masa
depanku. Selama kuliah, aku mencoba bekerja paruh waktu sebagai guru les, baik
sebagai guru privat maupun sebagai guru bimbel. Selain untuk menambah – nambah
penghasilanku, juga sebagai sarana untuk dapat membagi ilmu yang kupunyai.
Bagiku pengalaman mengajar itu merupakan sesuatu yang sangat menyenankan. Bukan
hanya berbekal ilmu yang cukup, tetapi juga kemampuan untuk mengetahui kondisi
psikologis yang diajar, supaya dapat dengan mudah membuat anak mengerti. Mulai
anak SD, SMP dan SMA pernah kuajar. Banyak sekali pelajaran yang dapat kuambil
dari kegiatanku itu, di antaranya yaitu kenyataan bahwa setiap orang memiliki
karakter dan kepribadian yang berbeda- beda, sehingga memiliki cara penanganan
yang berbeda – beda pula. Aku juga mendapat pengalaman bahwa mengajar anak SD
ternyata tidak semudah yang dibayangkan, bahkan lebih sulit dibandingkan
mengajar anak SMP atau SMA. Karena walaupun secara ilmu mungkin lebih mudah,
tetapi diperlukan pendekatan yang lebih khusus dan kemampuan memahami psikologi
dengan lebih baik. Yang pasti pengalamanku mengajar tersebut membuatku banyak
belajar tentang cara memperlakukan orang lain yang berbeda. Setelah lulus
kuliah, sebagaimana bisaanya mahasiswa yang menganggur, aku sibuk mencari kerja
kesana kemari. Semua kerjaan di depan mata aku lamar. Saat itu di pikiranku
yang ada hanyalah asal cari kerja apa saja, yang penting pengalamannya ada.
Selain itu juga menuruti kata orang – orang yang berasumsi bahwa mencari
kerjaan itu susah sekali di jaman sekarang jadi tidak perlu terlalu idealis
untuk memilih – milih pekerjaan.
Sabtu, 01 September 2012
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Saya
Pendidikan
Kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan di Indonesia adalah
implementasi dari UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 9 ayat (2) tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa setiap jenis, jalur, dan
jenjang pendidikan di Indonesia wajib memuat Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Karena itu, tidaklah
heran kalau kita sudah tidak asing lagi dengan pelajaran kewarganegaraan
yang sudah dikenalkan mulai kita duduk di bangku SD sampai perguruan
tinggi. Dulu di saat masih sekolah, pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dijadikan sebagai satu mata pelajaran yang
lebih dikenal dengan PPKn ( Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ).
Berbeda halnya dalam bangku kuliah yang keduanya lebih dibahas secara
mendalam dan dijadikan dua mata kuliah yang berbeda. Namun tentunya
antara satu dan yang lainnya tetap berhubungan erat.
Jika
kita menilik sejarah ke belakang, ternyata pendidikan kewarganegaraan
sudah ada sejak zaman Presiden Soekarno. Di era Soekarno, pendidikan
kewarganegaraan dikenal dengan Pendidikan Civic. Demikian pula masa
Presiden Soeharto, pendidikan kewarganegaraan sangat intensif dilakukan
dengan bermacam nama dan tingkatan. Sayangnya, pelaksanaan pendidikan
kewarganegaraan semasa Orde Baru, seperti Pendidikan Moral Pancasila
(PMP) dan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4),
ternyata menyimpang dari impian luhur kemanusiaan yang terkandung dalam
dasar negara Pancasila. Budaya dan praktik penyalahgunaan kekuasaan
serta meningkatnya korupsi di kalangan elite politik dan pelaku bisnis
sejak masa Orde Baru hingga kini bisa menjadi fakta nyata gagalnya
pendidikan kewarganegaraan masa lalu. Hal itu menimbulkan suatu
pertanyaan , apa ada yang salah dengan Pendidikan Kewarganegaraan kita?
Apakah pendidikan kewarganegaraan menjadi hanya sekedar formalitas
belaka yang tidak memiliki nilai apapun di dalamnya? Mengapa nilai
urgensitas pendidikan kewarganegaraan menjadi begitu rendah?
Untuk
itu mari kita tinjau apa isi dan manfaat dari pelajaran
kewarganegaraan. Sebenarnya banyak hal yang didapatkan dari pelajaran
kewarganegaraan. Yang pertama adalah kita menjadi tahu hak dan kewajiban
kita sebagai warga negara yang akhirnya membuat kita jadi
mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu
negara. Ketika kita semua sudah tahu dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan dan hak yang didapatkan, maka kita bisa menjalankannya dengan penuh tanggung jawab sesuai peraturan ataupun menuntut hak – hak yang
mungkin belum terpenuhi sebagai warga negara. Perlu diketahui bahwa
setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain
tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi
untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai
permasalahan di kemudian hari. Manfaat yang kedua adalah dengan
mempelajari pelajaran kewarganegaraan dapat memotivasi kita
untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Artinya
yaitu setelah mengerti peran dan keadaan negara , kita seharusnya
menjadi warga negara yang lebih cinta pada tanah air dan rela berkorban
demi bangsa dan negara. Selain itu dengan mempelajari pendidikan
kewarganegaraan dapat memperkuat keyakinan kita terhadap Pancasila
sebagai ideologi negara dan mengamalkan semua nilai – nilai yang
terkandung di dalamnya. Entah kita sadari atau tidak, dasar negara kita
Pancasila mempunyai nilai – nilai luhur termasuk nilai moral kehidupan.
Nilai moral tersebut seharusnya menjadikan kita pedoman dalam berpikir,
bersikap dan bertingkah laku. Nilai – nilai tersebut berkaitan erat
dengan kualitas sumber daya manusia. Kualitas SDM yang rendah merupakan
salah satu indikasi juga gagalnya pendidikan kewarganegaraan di
Indonesia. Manfaat selanjutnya adalah suatu hal yang masih
berhubungan dengan nasionalisme dan patriotisme yaitu diharapkan kita
memiliki kesadaran dan kemampuan awal dalam usaha bela negara.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.” dan ” Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan
undang-undang.” Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta
dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan
hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Membela negara
bisa berarti luas dan dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Dengan hak
dan kewajiban yang sama, setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando
dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara
tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain
misalnya ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti
siskamling), ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri, belajar
dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
ataupun mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan
Pramuka. Itu semua sedikit manfaat yang didapatkan setelah mempelajari
pendidikan kewarganegaraan. Tentunya masih banyak lagi manfaat lain yang
didapatkan. Tidak lupa semua hal yang sudah disebutkan tadi juga harus
disesuaikan dengan dinamika kehidupan bermasyarakat dan diharapkan dapat
menjadi sarana pembentukan kepribadian bangsa dalam rangka
mempertahankan keutuhan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Secara
materi seperti yang dibahas di atas, tentu pendidikan kewarganegaraan
menjadi begitu penting dengan berbagai macam nilai di dalamnya. Akan
begitu besar manfaatnya ketika kita mengerti dan memahami semua materi
yang diajarkan. Tetapi hal itu akan sia – sia belaka ketika kita hanya sekedar
mengerti atau memahami saja tanpa adanya penaindaklanjutan. Dalam hal
ini yang ingin saya tekankan adalah perlu adanya suatu pengamalan dari
suatu ilmu, khususnya dalam hal ini ilmu yang dimaksud adalah pendidikan
kewarganegaraan itu sendiri.
Seperti kata pepatah “Amal tanpa ilmu, buta….Ilmu tanpa amal, pincang…” Amal tanpa ilmu akan membutakan karena ilmu merupakan petunjuk dan pemberi arah amal yang akan dilakukan.
Bagaimana mungkin kita tahu kalau amal yang kita lakukan benar atau
salah jika kita tidak tahu ilmunya. Hal itu sama saja dengan kita
berjalan tanpa tahu arah. Dengan menghubungkannya dengan topik yang kita
bahas, pepatah itu tentunya memberikan kesadaran bahwa pendidikan
kewarganegaraan yang merupakan suatu ilmu begitu penting sebagai
petunjuk dan pemberi arah untuk setiap tindakan kita. Begitu banyak
orang yang tidak memahami ilmu ini bisa jadi tidak sadar bahwa hal yang mereka lakukan itu salah dan pada akhirnya yang terjadi adalah kekacauan di masyarakat.
Sebaliknya juga berlaku bahwa ilmu
tanpa amal itu sesuatu yang sia – sia. Dengan memegang prinsip itu dan
menghubungkan dengan kenyataan yang ada saat ini bahwa masih banyak
orang yang hanya sekedar tahu dan mengerti saja tanpa pengamalan. Dalam
pembelajaran kewarganegaraan kita jadi tahu banyak hal dalam kehidupan
bernegara, tapi mengapa dalam praktiknya nol??Karena banyak warga negara
yang hanya menganggap ilmu itu sebagai angin lalu yang tidak
bermanfaat. Kita cenderung menganggap pendidikan kewarganegaraan patut
disepelekan karena kurang begitu penting dibandingkan dengan ilmu yang
lain. Itu akibat yang terjadi ketika kita tidak tahu manfaat apa yang
didapat setelah mempelajarinya. Memang semenjak SD
kita sudah diajarkan apa yang harus kita lakukan untuk menjawab soal –
soal kewarganegaraan yang intinya harus dipilih atau ditulis segala
bentuk perbuatan yang baik – baik dan kenyataannya semua itu cuma
bertujuan untuk mendapatkan nilai yang tinggi tanpa ada penerapan dalam
kehidupan. Bisa dibayangkan berapa banyak biaya dan waktu
yang terbuang percuma ketika semuanya itu akan menguap begitu saja tanpa
meninggalkan manfaat apapun bagi diri kita. Tentunya itu akan merugikan
diri kita sendiri. Sebagai contoh adalah demonstrasi yang tidak
bertanggung jawab yang dilakukan oleh mahasiswa. Tidak ada yang melarang
siapapun untuk berdemonstrasi, tapi tentu saja semua itu ada aturannya.
Kekacauan yang terjadi selama ini adalah mereka tidak mengetahui secara
jelas aturan – aturan yang berlaku ( tidak tahu ilmunya ) sehingga
mereka cenderung seenaknya sendiri dalam mengungkapkan aspirasinya atau
mungkin saja mereka tahu tapi tidak mau tahu ( pengamalan yang salah ). Pada akhirnya hal tersebut bukannya memperbaiki keadaan malah menjadiakan keadaan semakin terpuruk.
Karena
itu pada intinya perlu adanya keseimbangan antara ilmu dan amal. Ketika
semua warga negara sudah mengerti betul apa yang harus dilakukan,
memiliki kesadaran tinggi untuk mengetrapkannya dan akhirnya benar –
benar melaksanakannya sesuai aturan yang berlaku, saya percaya bahwa
negara ini akan menjadi negara yang aman, tentram, damai seperti apa
yang sudah diidam – idamkan sejak dulu.
Referensi :
[Ditulis oleh: Yusi Rizki Gustiesa/Matematika/06/194257/PA/10917 --> 90]
NB : Based on tugas kuliah kewarganegaraan
Langganan:
Postingan (Atom)