Selasa, 10 November 2015

Assalamu'alaikum

          Assalamu'alaikum. Sebuah kalimat yang tak asing dalam pendengaran kita, setiap hari kita menggunakannya untuk membuka pembicaraan, menyapa orang lain ataupun untuk bertamu. Assalamu'alaikum bukanlah sekedar kalimat basa - basi pembuka, namun maknanya bisa lebih dari itu "Semoga diberikan keselamatan atasmu". Kalimat itu adalah sebaris doa indah yang ditujukan pada diri sendiri, orang lain ataupun sesama ciptaan Allah yang lain.

          Untuk yang saya sebutkan terakhir adalah kasus yang jarang sekali ditemui, menyapa (baca: mendoakan) sesama ciptaan Allah yang lain tidak hanya manusia, misalnya saja hewan dan tumbuhan. Saya kemudian teringat beberapa tahun silam ketika masih berada di asrama SGI, para sahabat seperjuangan seringkali memberi salam untuk "semua",  tumbuhan yang dilewati bahkan terkadang hewan - hewan yang ditemui.

          "Assalamu'alaikum pohon jambu"

          "Assalamu'alaikun pohon mangga"

          " Assalamu'alaikum bunga dan rumput - rumput"

          Dan yang tak kalah ketinggalan "Assalamu'alaikum kucing"

          Kedengarannya aneh ya, nampak seperti orang yang tidak waras. Tetapi menurut saya itu adalah kebiasaan yang Subhanallah sekali, begitu inspiratif. Menyapa sesama ciptaan Allah dengan doa kebaikan, walaupun mereka tak bisa menjawab menggunakan bahasa manusia, saya yakini pasti mereka mampu memahami. Mereka akan menjawab dengan bahasa mereka sendiri. Bukankah setiap makhluk ciptaan Allah selalu bertasbih memuji Allah, baik itu hewan, tumbuhan ataupun yang lain. Hanya karena keterbatasan kita saja sehingga kita tak mampu mengerti. Siapa tahu kan ketika kita memberi salam kepada bunga mawar, pohon rambutan atau kucing - kucing di jalanan mereka berbalik mendoakan kita dan membuat amal kita bertambah karenanya ( dengan bahasanya sendiri tentunya ). Who knows? Yuk..sama - sama belajar menyapa alam sekeliling kita #LearningFromLife

Senin, 09 November 2015

Cerita Hujan

Masih tentang hujan. Hujan memang tema yang menarik untuk dibahas, karena hujan selalu dapat bercerita, itu pun jika kamu mampu mendengarkannya :). Satu hal yang bisa menjadi pelajaran, beberapa hari ini ada ketaksengajaan tak baik yang terkadang saya lakukan, yaitu munculnya kata - kata, "Yahh..hujan.." Baik itu dari lisan maupun hati yang berbicara. Istighfar pun menjadi keharusan yang dapat dilakukan, turut bersama penyesalan. Yaa.. kegiatan di luar dan tak adanya jas hujan saat itu membuat saya terus terang selalu merasa panik ketika mendung tiba. Di satu sisi saya bahagia karena butiran - butiran air akan segera mendinginkan kota yang akhir - akhir ini luar biasa panas. Di sisi lain egoisme pribadi turut berkata, bagaimana saya dapat keluar atau bagaimana saya dapat pulang. Itulah. Padahal diri cukup tau bahwa merutuki hujan itu tak diperbolehkan. Tetapi kadang diri tak sadar untuk mengeluhkan keadaan. " Bukankah hujan adalah berkah? Berkah bagi saudara - saudara kita di Riau, berkah bagi pedagang jas hujan, berkah bagi penjual jasa ojek payung, berkah bagi para petani dan berkah bagi kita semua. Tak ada kehidupan tanpa adanya hujan yang diturunkan-Nya di bumi ini. Karena itu sangatlah tak bijaksana untuk mengeluhkan hujan sebab selalu ada berkah di setiap butiran air yang turun. Mari belajar..untuk selalu menyambut positif kala hujan turun, tanpa protes, tanpa keluhan dan tanpa kesedihan. Satu hal yang harus diingat, salah satu waktu yang diijabah Allah ketika berdoa yaitu doa di kala hujan. Yaa.. sambutan yang paling indah adalah dengan doa. Jadi mumpung musim hujan, mari banyak - banyak berdoa. Semoga Allah perkenankan." Nasihat Hati. #LeraningFromLife

Rejeki Penjual Jas Hujan

          Alhamdulillah..beberapa hari ini hujan telah menyapa riang Kota Yogyakarta. Di siang hari yang biasanya  kulit tersengat panas matahari dan peluh bercucuran di setiap senti tubuh, kini berkah langit mulai mengguyur, menyapu ramah kota budaya ini. Mendung. Adem. Angin, tak lupa turut menemani suasana yang memang sangat mendukung untuk hanya beristirahat di rumah saja ( baca : kos ). Sayangnya, sebagai orang yang punya hobi keluyuran dan menjelajah kesana kemari, ternyata amunisi untuk kegiatan "mbolang" masih belum lengkap. Di musim hujan yang mulai tiba ternyata saya tidak punya jas hujan. Walhasil dari kemarin pulang bepergian selalu sukses basah kuyup. Hmm.. ini darurat. Harus segera hunting jas hujan sepertinya.

          Saya tidak tahu harus mencari kemana. Hari ini setelah pulang dari warnet, dengan tubuh setengah basah saya menyempatkan diri mampir ke Kopma UGM. Di pinggir lemari minuman ternyata ada beberapa jas hujan yang digantung. Setelah dilihat - lihat dan dipilih - pilih ternyata tidak ada yang sesuai harapan. Akhirnya saya keluar dengan tangan kosong.

           Tiba - tiba saya gagal fokus. Saya berpikiran untuk membeli sepatu karet karena sepatu yang biasa dipakai masih basah akibat hujan kemarin. Dari kejadian itu tiba - tiba kebutuhan bertambah, saya butuh sepatu  karet. Saya ingat ada penjual sepatu itu di pinggir jalan depan kampus UNY dan saya langsung berangkat ke TKP. Di tengah jalan hujan turun semakin deras dan tiba - tiba saya menyesal, harusnya saya cari jas hujan dulu yang lebih penting. Yaa..sudahlah, sudah setengah jalan, perjalanan pun dilanjutkan. Sampai di lokasi ternyata Pak Penjual menggantung beberapa jas hujan di depan  tenda dagangannya. Wah..alhamdulillah bisa sekalian beli juga. Dipilih...dipilih...ditawar...ditawar..yah sayang sekali, saya bukan orang yang pintar menawar, dapat harga yang lumayan tinggi menurut saya. Tetapi yaa sudahlah..lagian hujan sudah turun semakin deras dan saya butuh itu. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli jas hujan dan tidak jadi membeli sepatu karena uang yang saya bawa pas - pasan.

          Sebelum pulang saya menyempatkan diri ke Mirota Kampus untuk cari payung, karena benda itu juga penting di musim hujan begini. Di lantai 3 Mirota sudah banyak orang dengan pikiran yang sama dengan saya, mereka tampak sibuk memilih - milih payung yang ada. Tersisa sedikit pilihan, yaa sudahlah tak apa - apa. Di samping boks yang berisi payung, saya sempat melirik di sampingnya ada berbagai macam jas hujan yang  dijual. Yaelah..jauh - jauh cari ternyata di mirota yang dekat kos juga ada. Karena penasaran, saya coba cek harganya. Dan...ternyata...dengan model yang sama harganya bisa setengah kali lebih murah harga yang saya beli tadi. Perasaan menyesal langsung menyelimuti diri. Hixs....hixs...

          Astaghfirullahal'adziim. Tak boleh menyesal ya. Setelah dipikir - pikir, mungkin itu memang rejekinya Bapak Penjual tadi. Ikhlaskan saja, niatkan untuk kebaikan memberi, hati ini menceramahi. Ada saja ya jalan Alkah untuk memberi rizki hambaNya. Kenapa tiba - tiba saya membeli di tempat itu, tempat yang lebih jauh, tak ada yang tau. Kalau itu dibilang kebetulan, juga pastinya tidak tepat, semua pasti sudah dituliskan olehNya..jauh sebelum kita ada. Karena itu jangan pernah ragu atas rejeki yang belum datang, karena Allah punya berbagai jalan untuk mendatangkannya, seperti rejeki Pak Penjual hari ini. Yakini saja. Insya Allah. #LearningFromLife

Rabu, 04 November 2015

Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP

          Banyak orang yang menanyakan kepada saya mengenai pengalaman mengikuti seleksi beasiswa LPDP, karena itu saya memutuskan untuk menuliskannya. Siapa yang tak kenal dengan beasiswa LPDP?Beasiswa yang  dikelola oleh Kementrian Keuangan melalui dana abadi pendidikan ini merupakan salah satu beasiswa favorit yang diincar oleh banyak orang saat ini. Dalam setahun ada 4 periode pendaftaran yang memberikan kesempatan cukup besar untuk mendaftar di waktu kapan saja yang kita inginkan. Saya pribadi sudah cukup lama tau mengenai beasiswa ini, tetapi baru punya kesempatan mendaftar di tahun 2015 ini, tepatnya pada periode ke-2 bulan April. Untuk seleksi awal, yang perlu dipersiapkan yaitu berkas - berkas   administrasi. Utamanya pada sertifikat TOEFL / IELTS yang banyak menjadi kendala saya dan bisa jadi sebagian besar calon pendaftar yang lain yang mensyaratkan skor TOEFL ITP 500 untuk tujuan dalam negeri dan 550 untuk tujuan luar negeri. Persiapkan sedini mungkin. Jika ada rencana ingin mencari beasiswa, ada baiknya segera belajar bahasa Inggris baik melalui kursus ataupun belajar otodidak . Syarat - syarat lainnya tak terlalu susah, seperti ijazah, transkrip, foto dan berkas - berkas lain yang harus diupload ketika mendaftar secara online dan juga yang tak ketinggalan yaitu esai yang harus dibuat. Pada saat saya mendaftar, ada 2 esai yang harus dibuat yaitu " Peranku bagi Indonesia " dan " Sukses Terbesar dalam Hidupku " selain dengan rencana studi tentunya. Tetapi untuk periode berikutnya nampaknya tema yang diberikan berbeda. Hati - hati dalam membuat esai dan mengisi formulir pendaftaran, karena dari situlah nanti banyak pertanyaan akan muncul pada saat wawancara jika telah lolos seleksi administrasi. Isilah data dengan  sebenar - benarnya dan kita harus mengerti betul apa yang kita telah tuliskan. Jangan sampai nantinya saat wawancara kita "dibantai" oleh apa yang kita tulis sendiri.
               Selagi syarat  sudah lengkap dan kita telah mengisi data dengan benar, dapat dipastikan kita lolos seleksi administrasi yang kemudian akan membawa kita pada tahapan seleksi berikutnya yaitu LGD ( Leader Group Discussion ) dan juga wawancara. Untuk periode saat ini sepertinya ada tambahan seleksi yaitu essay on the spot. Tetapi karena saya tidak mengalaminya langsung, jadi mohon maaf kalau saya tidak dapat menuliskannya di sini. Tetapi untuk tahapan seleksi yang lain kurang lebih sama. Dengan banyaknya peserta yang mendaftar, saya rasa LPDP mampu mengatur dengan baik sehingga antara peserta satu dengan yang lain memiliki jadwal masing - masing yang berbeda sehinggga tak perlu untuk menunggu atau mengantri lama. Ada yang kebagian LGD dan wawancara dalam satu hari, ada pula yang dapat keduanya di hari berbeda. Untuk urutannya pun beragam antara yang satu dengan yang lain. Ada yang LGD dulu baru wawancaraaa, ada juga yang sebaliknya. Tergantung rejeki masing - masing orang rupanya.

             Waktu itu saya mendapat kesempatan untuk LGD dan wawancara dengan hari yang berbeda. Persiapan yang dapat dilakukan, untuk saya pribadi, saya senang belajar dari pengalaman orang lain. Banyak browsing mengenai pengalaman orang lain yang pernah mengikuti seleksi sebelumnya ataupun dengan mengikuti perkembangan grup facebook dari para pencari beasiswa LPDP. Sangat mencerahkan, paling tidak ada yang bisa kita persiapkan untuk berperang. Saya mendapatkan hari yang berbeda untuk LGD dan wawancara. Hari pertama saya mengikuti LGD dengan tim yang telah dibagi acak oleh pihak LPDP. Di sini menurut saya ada faktor luck juga yang berperan, kalau kita mendapat kelompok yang kompak, semua akan berjalan lancar, bisa juga sebaliknya yang terjadi, karena nantinya kita akan bertemu dengan orang - orang baru yang belum kita kenal sebelumnya dan tentu saja karakter masing - masing pun kita belum tahu.  Tetapi yang jelas sebagai persiapan, berdasarkan informasi saya peroleh dari mana saja dan juga dari pengalaman saya sendiri, saya dapat memberikan sedikit saran bahwa dalam LGD kita tidak boleh mendominasi ataupun terlalu pasif. Biasa saja. Supaya kompak, paling tidak dalam satu kelompok semua anggota harus berbicara. Bagi yang telah berbicara, hindari ego ataupun keinginan untuk ingin terus - terusan bicara dan menguasai forum, ada baiknya beri kesempatan yang lain untuk berbicara. Ketika semua selesai berbicara barulah berbicara lagi jika ada yang ingin disampaikan. Hmm...terkadang bagi yang tak terbiasa agak susah untuk menahan diri untuk tidak terus menguasai forum. Dalam kelompok saya yang sebagian besar Alhamdulillah lolos ...masing - maisng hanya bicara sebanyak dua kali saja, secara merata. Artinya satu - satu bicara bergiliran, yang sudah bicara diam dan persilakan yang lain untuk bicara. Mengenai apa yang dibicarakan tak perlu terlalu muluk - muluk atau harus bagaimana...nilai plus kalau misalkan kita punya ide yang berbeda. Namun kalau toh kita benar - benar blank tak tahu harus bicara apa, jalan lainnya dapat memberikan pernyataan setuju atau tak setuju dengan pendapat teman yang telah mengutarakan pendapatnya terlebih dahulu, sambil mengemukakan alasan pribadi dan beberapa tambahan tentunya.Waktu yang diberikan sekitar 20 - 30 menit dan dipantau oleh dua orang psikolog. Tetap tenang, kuasai diri dan jangan lupa manajemen waktu harus diperhatikan.
                Keesokan harinya saya mengikuti seleksi wawancara. Rasanya seperti disidang, bertempat di aula terbuka dengan dua orang profesor dan seorang psikolog yang siap menghujani kita dengan pertanyaan - pertanyaan yang entah apa. Saran saya, jauh - jauh hari sebelumnya kumpulkan pertanyaan dari berbagai macam sumber ( googling saja, sudah banyak yang memposting mengenai hal tersebut kok ). Kemudian coba jawab pertanyaan tersebut dengan jawabanmu sendiri sehingga ketika hari-H kita wawancara kita ada gambaran, tidak benar - benar blank dan pastikan tahu harus bicara apa.Waktu itu saya hanya ditanya oleh dua orang pewawancara, karena bapak yang satu lagi adalah alumni universitas yang sama dengan saya sehingga beliau tak ikut bertanya. Dua orang, psikolog dan profesor tersebut mencecari saya dengan berbagai pertanyaan, terutama dari yang telah saya tulis, baik di formulir pendaftaran, di esai dan rencana studi. Ya itulah yang ditanyakan. Tetapi ada juga sih yang di luar dari itu. Siap - siap saja, apapun pertanyaannya menjawablah dengan penuh keyakinan dan percaya diri. Menurut pengalaman, ada yang ditanya menggunakan bahasa inggris, ada yang bahasa Indonesia ada juga yang campur - campur. Untuk saya sendiri, Alhamdulillah pewawancara bertanya menggunakan bahasa Indonesia sepenunya, hanya sedikit di tengah - tengah ketika bertanya mengenai rencana studi menggunakan bahasa Inggris. Itu pun saya menjawabnya agak asal - asalan karena memang saya tak terlalu bisa bahasa Inggris. Hehe...Jadi ada baiknya persiapkan diri siapa tahu nantinya ditanya menggunakan bahasa Inggris, terutama bagi yang ingin melanjutkan ke luar negeri.
           Sebagai catatan di sini, yaitu yang pertama seperti yang saya telah jelaskan sebelumnya, kuasai apa yang kamu tuliskan melalui formulir pendaftaran ataupun esai dan coba dikira - kira sendiri pertanyaan - pertanyaan apa saja yang bisa jadi muncul berdasarkan apa yang telah dituliskan, kedua kuasai rencana studi yang ingin kamu ambil secara detail, ketiga yang terpenting pastikan kontribusi yang telah, sedang dan akan kamu lakukan melalui ilmumu ataupun kegiatan organisasimu untuk Indonesia. Bagian yang ketiga ini harus yang konkrit ya, jangan yang umum misalnya ingin membangun Indonesia atau berbakti kepada nusa dan bangsa. Bagaimana cara berbakti kepada nusa dan bangsa, wujudnya bagaimana, terangkan dengan spesifik. Sampai di sini saja ya cerita dari saya. Kuncinya adalah berusaha sebenar - benarnya dan berdoa sebanyak - banyaknya. Good Luck !!!!


Sabtu, 31 Oktober 2015

October. End.

          Tak terasa penghujung Oktober pun tiba. Apakah kau rasakan semua berlangsung terlalu cepat? Banyak hal yang telah terjadi. Menangis, tertawa, resah, bahagia ..semua menjadi kumpulan episode kehidupan yang bisa menjadi pelajaran ke depannya. Kita tak pernah tau kapan langkah kita akan terhenti. Bisa jadi nanti, besok, minggu depan, bulan depan atau beberapa tahun lagi. Sudahkah kita mempersiapkannya? Sayang sekali..terkadang kita tertipu oleh waktu. Sayang sekali..ketika kita menengok ke belakang, di usia yang semakin jauh dari muda belum ada apapun yang sudah kita lakukan. Sayang sekali..terlalu sibuk kita dengan diri sendiri belum sempat untuk berbagi. Sayang sekali..diri pun dibiarkan begitu saja tanpa sadar hati dan pikiran yang kotor penuh dengan tabiat. Sayang sekali...

          Belum terlambat. Selagi nafas masih berhembus dan jantung masih berdetak masih ada yang bisa kita lakukan. Sekotor apapun hati kita, seburuk apapun diri kita , masih ada yang dapat kita lakukan untuk perbaikan diri. Sekecil apapun itu pastilah sangat berarti. Jangan merasa tua untuk itu. Jangan merasa rendah diri untuk berjuang, apalagi sampai putus asa. Paling tidak ketika masa kita terputus kita telah dan sedang memperjuangkannya.

           Adanya momen awal dan akhir bulan sebenarnya adalah hal yang baik untuk kita melakukan muhasabah diri, instropeksi untuk perbaikan diri yang lebih jauh.   Hari ini adalah akhir bulan Oktober, kita dapat kembali berkaca, melihat berbagai keburukan diri mana yang dapat diperbaiki. Mana pula kebaikan yang sudah dilakukan untuk terus dipertahankan ataupun ditingkatkan. Biarkan hati dan pikiranmu yang menilai semuanya. Akhir - akhir ini saya kerap berpikir mengenai " Proyek Hidup", rencana terstruktur untuk memperbaiki bagian dirimu yang rusak, membangun hidupmu kembali hingga menjadi kokoh tak mudah goyah. Proyek hidup akan mengarahkanmu, mengingatkanmu selalu kalau kamu mulai salah arah, jauh dari tujuan. Ayo buat proyek hidupmu!! Semangat membangun dirimu !!

(Dalam masa berkontemplasi tentang itu dan  segera akan menuangnya :) )

Kamis, 29 Oktober 2015

Awardee LPDP PK 40 - Kemilau Nusantara-

          Alhamdulillah..Luar biasa..Allahu Akbar..Dalam hidup, saya acapkali diberi kesempatan untuk  bertemu orang - orang yang begitu luar biasa . Inspiratif, memotivasi sampai pada tahapan membuat saya iri akan berbagai kemampuan dan prestasi mereka. Terakhir kali saya bertemu dengan para sahabat di program Sekolah Guru Indonesia yang hampir mengubah  seluruh hidup dan pemikiran saya. Para pendidik dengan idealisme tinggi untuk bermanfaat bagi sesama membuat saya terkagum dibuatnya. Kemudian pengalaman berikutnya yang tak kalah seru yaitu ketika bertemu dengan sesama awardee LPDP dalam PK angkatan 40. Mereka orang - orang terpilih yang sangat luar biasa, cerdas, calon pemimpin bangsa masa depan Indonesia dengan berbagai skill yang sangat potensial membangun negeri. 

          Saya sendiri tak tahu mengapa saya seberuntung itu untuk dapat bertemu dengan orang - orang inspiratif di sekeliling saya. Terkadang saya merasa tak pantas karena sungguh saya bisa jadi orang yang paling biasa di antara mereka. Tetapu selalu ada pelajaran di dalam setiap kehidupan. Allah mungkin ingin mengajarkan sesuatu, bertemu dengan orang - orang hebat untuk membuat saya termotivasi untuk belajar menjadi hebat seperti mereka. Banyak yang harus dipelajari. Banyak yang harus diperbaiki. Alhamdulillah wasyukurilah terima kasih atas kesempatan indah dalam hidup saya Wahai Ya Rabb. Terima kasih juga kepada orang - orang hebat yang telah bertemu dan menginspirasi saya dalam hidup. Semoga saya bisa menjadi sehebat kalian ^_^

Rabu, 28 Oktober 2015

Susahnya Matematika K13

          Sempat berkecimpung di dunia pendidikan membuat banyak pengalaman dan ilmu baru yang saya dapatkan. Khususnya mengajar Matematika tingkat SMA yang cukup membuat otak berpikir keras, bukan hanya berpikir mengenai sulitnya soal - soal yang ada tetapi lebih daripada itu, bagaimana cara memberikan pemahaman pada siswa. Tak mudah membuat mereka mengerti, apalagi mindset buruk dari awal yang mengatakan bahwa matematika itu susah, momok, tak penting dan sebagainya. Betapa itu menjadi beban tersendiri bagi pengajar.
           Apalagi ketika saya pertama kali membaca silabus matematika Kurikulum 2013. Saya hanya dapat menggeleng - gelengkan kepala dan bertanya dalam hati, ini serius materi - materi yang diajarkan seperti ini tingkatannya. Entahlah, mungkin saya saja yang menganggap materi yang diberikan terlalu tinggi untuk anak - anak SMA. Pada kurikulum baru ini Matematika  sendiri dibagi menjadi 2 yaitu matematika wajib yang dipelajari seluruh siswa IPA dan IPS dan matematika  peminatan yang dipelajari khusus oleh siswa IPA. Selain itu,  ada beberapa materi - materi baru, misalnya saja uji hipotesis dan distribusi binomial untuk kelas XI yang saya sendiri baru mendapatkannya di masa kuliah. Ada pula materi induksi matematika, jumlahan riemann dan matematika keuangan  sebagai materi baru di kelas XII yang semuanya adalah materi yang saya dapatkan saat kuliah. Bahkan untuk matematika keuangan saja, saya semasa s1 belum pernah mengambil mata kuliah tersebut karena termasuk kuliah perminatan. Sekolah kok susah ya, curhat mereka.
          Saya entah mengapa merasa heran, mungkin saya yang belum tau motif dan tujuan diberikannya materi - materi baru tingkat universitas sehingga  dalam pikiran saya materi - materi tersebut terlalu tinggi dan tak perlu diberikan untuk anak SMA , kecuali bagi mereka yang memang benar - benar berniat mengambil jurusan matematika nantinya, bisa jadi itu  bermanfaat ke depannya. Sangat disayangkan kalau para siswa harus terbebani dengan banyaknya hal yang harus dipelajari namun tak ada satupun ilmu yang terserap dan tersisa. Semua nampak percuma. Ilmu - ilmu dasar saja yang diajarkan kemudian biarlah mereka yang mengembangkan ilmunya sendiri sesuai dengan minatnya bisa menjadi alternatif lebih baik yang dapat dipertimbangkan. Entahlah..tetapi untuk pelajaran matematika sendiri jujur saja saya lebih sreg menggunakan silabus KTSP daripada Kurikulum 2013. It's  just my opinion. Cmiiw.
         

Menulis Impian


 Ø¨Ø³Ù… الله الرحمن الرحيم                                                       
                      Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba sedikit berbagi  mengenai menulis target hidup. Sebenarnya topik ini sudah banyak dibahas di berbagai tulisan ataupun buku, contohnya di salah satu buku favorit saya "Tuhan Inilah Proposal Hidupku" karya Kakek Jamil Azzaini. Buku yang begitu menginspirasi yang mampu memberikan arahan dalam hidup. Saya rasa sahabat pembaca juga sudah banyak yang tau  jadi saya tak akan membahas panjang lebar mengenai teknisnya. Bagi yang memang belum pernah tau bisa hunting buku yang saya rekomendasikan tadi, sangat menginspirasi lho( bantu promosi :D ). Di sini saya mencoba sedikit membagi kisah saya pribadi mengenai bagaimana menulis target dapat membantu diri kita sendiri untuk mewujudkannya
.
          Setiap orang punya impian. Itu pasti. Tetapi tak semua orang punya impian yang tertulis. Apa sih perlunya menuliskan impian dan mengapa hal tersebut dianggap mampu untuk mewujudkan impian kita dengan lebih mudah? Menurut saya seperti ini, ketika kita menuliskan impian kita, apalagi dengan membacanya berulang kali untuk dievaluasi, maka secara tak langsung impian itu akan masuk dalam ranah alam bawah sadar kita yang kemudian akan membuat kita entah disadari atau tidak mulai mendekati si impian untuk diwujudkan ( baca juga buku rekomendasi : Quantum Ikhlas karya  Erbe Sentanu).  Ketika kita tak menuliskannya, bisa jadi di lain waktu karena keterbatasan  kita kemudian kita lupa dan kemudian menyesali keadaan ketika semuanya sudah terlambat dan tak ada waktu lagi untuk mewujudkannya. Say goodbye to dream. Tak mau itu terjadi kan

          Saya mengetahui pentingnya menulis impian ketika saya duduk di bangku SD. Saya sangat ingat ketika menjelang EBTANAS pada masa itu (zaman apaa tuhh :p)  kami para siswa dipanggil secara bergiliran ke ruang kepala sekolah. Waktunya saya masuk dan kepala sekolah saya pada masa itu, Bu Suci, memberikan potongan kertas kecil sekitar 10 cm x 10 cm untuk ditulis. Kemudian, beliau memberikan Al Qur'an dan menyuruh saya menulis sebuah ayat yaitu

         (Al-Baqarah):186 - Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

          Di bawah  tulisan ayat tersebut kemudian beliau menyuruh saya menuliskan nilai yang diinginkan untuk masing - masing mata pelajaran dan juga jumlah danem yang ingin dicapai ( kalau zaman sekarang orang menyebutnya total hasil UN). Kemudian Bu Suci menyuruh saya menyimpan kertas tersebut sampai masa ujian selesai.

          Jujur saja kemudian saya tak ingat lagi mengenai kertas keinginan tersebut sampai pada pengumuman kelulusan keluar dan Alhamdulillah ketika dilihat hasilnya sungguh mencengangkan.. tanpa disadari nilai yang ada mendekati apa yang saya telah tuliskan. Total danem yang didapat pun persis sama hanya beda koma. Allahu Akbar.

        Itulah salah satu pengalaman pertama saya tentang menulis impian. Kemudian  sejak kejadian tersebut saya jadi terbiasa untuk menuliskan apa yang saya ingin capai ( Terima kasih Bu Guru :) ) Sampai akhirnya saya bisa masuk di jurusan yang diinginkan, lulus  sesuai keinginan dan berbagai target lain yang Alhamdulillah tercapai. Saya percaya menulis impian punya andil dalam memudahkan pencapaian keinginan kita, selain dengan usaha keras dan doa juga tentunya. Try this!!!  Sekian. Semoga menginspirasi ^_^

Selasa, 27 Oktober 2015

Minimal Saldo di Bank Supaya Tidak Berkurang

Supaya saldo tidak berkurang, paling tidak jumlah bunga yang didapatkan di setiap bulannya harus sama dengan potongan yang dikeluarkan tiap bulan.  Hal tersebut tak dapat terjadi kalau saldo kita di bank nilainya cukup kecil ( anggap saja kurang dari 10 juta ). Karena nantinya jumlah potongan yang terjadi tiap bulannya akan melebihi jumlah bunga yang didapatkan sehingga yang terjadi adalah pengurangan saldo terus menerus. Setiap bank tentunya memiliki  jumlah saldo minimal yang berbeda – beda tergantung tingkat suku bungan dan besar potongannya.
Sebagai simulasi :
Bank X menetapkan biaya administrasi Rp 9000,- / bulan, suku bunga paling rendah 0,9% per tahun untuk saldo minimal 1 juta sampai dengan 50 juta.
Oleh karena itu diperoleh :
Bunga = ((0,9/100)/365) x saldo rata – rata harian x 30
9000 = ((0,9/100)/365) x saldo rata – rata harian x 30
Saldo rata – rata harian = 12.165.450 atau jika dibulatkan menjadi 12.200.000
Jadi rata – rata saldo mengendap harus di atas Rp 12.200.000,0

Perbandingan Angsuran antara Bank Syariah dan Bank Konvensional



Dalam hal ini, saya mengambil contoh perhitungan kredit rumah. Untuk perbedaan perhitungan yang didapatkan, pada KPR Syariah, bank syariah seolah-olah membeli dahulu rumah yang diinginkan konsumen kepada penjual (developer) lalu menjualnya ke konsumen tersebut dengan cara dicicil, dalam transaksi ini bank mengambil margin keuntungan yang jelas dan sejak awal disepakati bersama secara konsisten hingga kredit lunas. Misalnya bank membeli rumah seharga 100 juta, lalu mengambil keuntungan  10 juta, maka uang yang harus dicicil selama masa kredit adalah 110 juta setelah dikurangi uang muka yang telah dibayar sebelumnya Sistem angsuran dihitung berdasarkan perhitungan dan perkiraan pengaruh inflasi dimana keuntungan bank juga sudah dibicarakan sebelumnya antara bank dengan calon pemilik rumah.  Itulah yang menjadi dasar mengapa nilai angsuran pada bank syariah menjadi tetap sejak awal hingga kredit lunas. Berbeda dengan KPR di bank konvensional dimana yang di transaksikan adalah uang, dalam arti nasabah membeli rumah kepada developer menggunakan uang yang “Dipinjamkan” oleh bank. Lalu nasabah membayar uang yang dipinjamkan oleh bank tadi dengan cara dicicil ditambah dengan bunga yang diambil oleh bank yang hanya konsisten pada satu atau dua tahun pertama (tetap). Sedangkan di tahun berikutnya bisa berubah-ubah yang mengakibatkan nilai angsuran nasabah menjadi  turut berubah  mengikuti fluktuasi bunga pasar.
Bank konvensional terkadang mempunyai promosi fixed interest atau bunga tetap untuk penerima KPR. Promosi ini berlaku antara 3 – 5 tahun dimana penerima KPR akan mendapatkan cicilan bunga yang cukup rendah. Setelah itu harga akan kembali fluktuatif mengikuti suku bunga di pasar. Secara hitungan matematis, KPR syariah sebenarnya tidak berbeda jauh dalam jumlah cicilan bulanan KPR konvensioanal, walaupun umumnya sedikit lebih mahal.  Namun keuntungan menggunakan KPR syariah adalah jika suku bunga naik bergejolak, karena sudah sepakat mengenai harga jual dan keuntungan pertahun di awal perjanjian, nasabah selamanya akan mencicil sejumlah yang disepakati dari awal hingga berakhirnya masa jangka waktu kredit.
( dari berbagai sumber )