Sabtu, 27 Oktober 2012

Resensi Buku Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi “




Judul                : Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi “
Halaman          : 347 halaman
Cetakan           : I, Maret 2011
Penulis             : Oki Setiana Dewi
Penerbit            : mizania

Oki Setiana Dewi, aktris utama film Indonesia yang cukup popular, Ketika Cinta Bertasbih,  selain memiliki kemampuan akting yang baik, ternyata dia juga begitu pandai membuat tulisan. Buktinya, dia berhasil menerbitkan sebuah buku menarik yang berisikan sebagian kisah hidupnya dan dituangkan dalam buku pertamanya yang berjudul Catatan Hati Oki Setiana Dewi “ Melukis Pelangi “. Buku setebal 347 halaman ini begitu luar biasa menurut saya. Isinya merupakan kisah perjalanan hidupnya mulai dari kecil sampai dia dewasa dan terkenal seperti sekarang. Oki senang sekali menulis diary atau buku harian mulai dari dia duduk di bangku Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil catatan pengalaman – pengalaman hidupnya itulah akhirnya dia mengumpulkan dan membentuknya dalam suatu buku yang begitu menarik.  Perjalanan hidup yang cukup inspiratif menurut saya. Kisahnya dimulai saat Oki masih kecil dan tinggal di sebuah kota kecil nun jauh di Kepulauan Riau, Batam. Oki kecil yang punya banyak prestasi di kampung halamannya kemudian memutuskan untuk meraih sesuatu yang lebih besar lagi di ibukota Jakarta.
 Keberaniannya untuk meninggalkan zona nyamannya dan keputusannya untuk menjadi ikan yang kecil di kolam yang besar daripada ikan yang besar di kolam yang kecil patut diacungi jempol.  Oki mengajarkan nilai – nilai kesungguhan, kerja keras, keyakinan dan tekad yang dia miliki yang bisa membuatnya bisa berhasil sampai saat ini. Dalam buku ini juga diceritakan bagaimana sampai akhirnya dia memutuskan untuk berjilbab demi nazarnya untuk kesembuhan ibunya tercinta . Nilai – nilai kecintaan dan pengorbanan yang besar demi orang tua benar – benar menyentuh hati pembaca. Buku ini membuat saya cukup kagum dengan sosok Oki Setiana Dewi yang mempunyai banyak prestasi di segala bidang, baik di bidang akademis, karir, sosial dan lain sebagainya. Perjuangan dan kerja kerasnya disertai dengan semangatnya untuk maju dan berbuat yang terbaik, memberikan motivasi bagi pembaca untuk melakukan hal yang sama sepertinya. Beberapa ayat Al Qur’an dimasukkan dalam bagian – bagian pengalaman hidupnya, memberikan nilai religius yang cukup berarti.
Pengalaman terpilihnya dia menjadi tokoh Anna Althafunnisa dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang tak disangka – sangka, karena sebenarnya dia mendaftar menjadi pemeran Husna, menegaskan bahwa memang skenario Allah itu Maha Indah dan rejeki Allah tak pernah tertukar. Gaya bahasa yang dituturkan penulis dalam buku ini cukup sederhana, mudah dimengerti namun cukup memberikan rasa di hati.  Buku ini menitikberatkan pada perasaan – perasaan penulis, seperti halnya fungsi buku harian yang digunakan untuk menumpahkan segenap perasaan hati. Pembaca dibuat seolah - olah dapat merasakan suka duka sang penulis dan ikut merasakan apa yang penulis rasakan.  Buku ini mengalir apa adanya, tidak kaku sehingga membuat orang nyaman untuk membacanya. Di akhir cerita, penulis menampilkan doa yang dilantunkannya ketika berkunjung ke Tanah Suci.  Begitu inspiratifnya buku ini, membuat saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh semua orang.

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar