Kadangkala kita ingin menangis
untuk meluapkan segala emosi yang ada di jiwa. Seseorang bertanya apakah boleh
hanya dengan alasan keinginan. Pastilah Isaac Newton dengan hukum aksi reaksinya
tak akan setuju mengenai hal itu. Adanya reaksi timbul karena adanya aksi,
kalau hanya berlandaskan karena “ ingin “, itu tak akan cukup kuat untuk dijadikan alasan
dan hanya menimbulkan pertanyaan baru. Mengapa ingin saja tak boleh, aku pun
tak tahu. Yahhh..bisa pula kita mengambil alasan lain, ingin mencuci bola mata
yang jarang dibersihkan. Karena menangis adalah sebuah kebutuhan dan
membersihkan bola mata akan menajamkan penglihatan kita. Apakah alasan tersebut
bisa diterima dengan akal sehat manusia normal? Aku tak yakin itu bisa, tetapi
paling tidak seingatku pada pelajaran ilmu pengetahuan alam pernyataan tersebut
sangatlah ilmiah dan merupakan fakta yang tak bisa dipungkiri. Entah apakah
ingatanku tentang hal tersebut masih bisa dipercaya atau tidak. Tetapi
sepertinya alasan macam itu juga tidak bisa menjadi bukti yang kuat untuk
membuat orang lain percaya. Alasan itu
selalu ada kan, kata mereka. Bahkan ketika kita melihat bayi menangis, itu
adalah suatu pertanda karena dia sedang buang air, lapar, mengantuk ataupun
pernyataan tak terucap lainnya. Ketika menonton film sedih kita menangis, itu
pun wajar, mungkin saat itu hati kita sedang teriris – iris. Tetapi jika alasan
yang diberikan hanyalah karena keinginan tak berdasar, apakah itu wajar. Saat
itu terjadi mungkin ada alasan yang tak ingin dimunculkan karena suatu alasan
yang lainnya, atau mungkin pula karena terlalu banyaknya alasan sampai bingung
tak tahu manakah yang paling tepat menggambarkannya. Ataukah ada luapan emosi
terpendam dari hati yang terdalam dan terkubur di dalam diri yang belum dapat
tersalurkan seperti halnya gunung berapi yang ingin memuntahkan lavanya. Entah
apakah satu dari alasan yang dikemukakan itu adalah benar. Bingung rasanya
ketika diharuskan mencari jawaban yang tepat mengenai adanya alasan untuk
menangis. Karena ingin. Titik. Sampai di
sini rasanya tak perlu ada pertanyaan lain. Karena jika diajukan pertanyaan pun
aku sangat tidak paham mengenai hal tersebut. Sudahlah. Hanya biarkanlah air
itu bermuara pada tempat yang tepat, sampai datang masanya air baru mengisinya.
BACA JUGA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar