Selasa, 16 April 2013

Matematika dalam Pendidikan

  Pengertian Matematika
            Depdiknas (2001) menyebutkan bahwa peran dan fungsi matematika terutama sebagai sarana mengembangkan kemampuan bernalar dalam memecahkan masalah baik pada bidang matematika maupun dalam bidang lainnya. Oleh karena itu, tujuan umum pendidikan matematika ditekankan agar siswa memiliki:
1. Kemampuan yang berkaitan dengan matematika yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah matematika, pelajaran lain ataupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata
2. Kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi
3. Kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat dialihgunakan pada setiap keadaan seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam memandang dan menyelesaikan suatu masalah.
            Pengertian dari matematika adalah suatu alat untuk menerangkan tentang penjumlahan dan merupakan pola dasar segala bidang ilmu pengetahuan. Matematika ( dari bahasa Yunani secara umum ditegaskan sebagai penelitian pola dari struktur, perubahan dan ruang ; tak lebih resmi, seorang mungkin mengatakan adalah penelitian dan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan filosofi matematika. Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikawan sering mempunyai berasal dari imlu pengetahuan alam, sangat umum di fisika., tetapi mathematikus juga menegaskan dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam saja sampai ilmu pasti, krena struktur mungkin menyediakan, untuk kejadian, generalisasi pemersatu bagi beberapa sub bidang, atau alat membantu untuk perhitungan biasa. Akhirnya, banyak matematikawan belajar bidang dilakukan mereka untuk sebab yang hanya estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai seni daripada sebagai ilmu praktis atau terapan ( Michiel Hazewinkel, 2000)

 
            Secara umum definisi matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut, di antaranya ( Sumardyono, 2004 ):
1.      Matematika sebagai alat ( tool ). Matematika juga sering dipandang sebagai alat dalam mencari solusi pelbagai masalah dalam kehidupan sehari – hari.
2.      Matematika sebagai pola piker deduktif. Matematika merupakan pengetahuan yang  memiliki pola piker deduktif, artinya suatu teori atau pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila telah dibuktikan secara deduktif ( umum ). Matematika adalah sebagai ilmu dasar segala bidang ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat penting untuk kita ketahui.
      Melalui penggunaan penalaran logika dan bstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda – benda fisika. Matematika praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani ( Sumardyono, 2004 )

      Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu social seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi [enerapan pengetahuan matematika ke bidang – bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan – temuan matematika baru, dan kadang – kadang mengarah pada pengembangan disiplin – disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian ( Sumardyono, 2004 ).
      Berdasarkan pernyataan di atas jelas bahwa Matematika dalam jajaran ilmu pengetahuan memiliki peranan sekaligus sebagai bekal bagi para peserta didik dalam menuju kedewasaannya. Artinya dalam kehidupan sehari – hari kemampuan manjadi standar untuk menentukan kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungannya selaras dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi ( IPTEK ) yang semakin pesat s
eperti sekarang ini. Jadi, Matematika adalah ilmu yang tidak dapat didefinisikan, melainkan dapat dibuktikan keakuratannya ( Sumardyono, 2004 ).
 Fungsi Matematika
            Fungsi, dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan ( dinamakn sebagai domain ) kepada anggota himpunan yang lain ( dinamakan sebagai kodomain ). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang sama yang dipakai sehari – hari, seperti “ alatnya berfungsi dengan baik. “ Konsep fungsi adalah salah satu konsep dasar dari matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Istilah “ Fungsi “, “ pemetaan “, “ peta “, “ transformasi “, dan “ operator “ biasanya dipakai secara sinonim ( Dirjen Dikdasmen, 2006 ).
            Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang yang mampu menguasai matematika akan memiliki kecakapan hidup dalam berinteraksi dengan lingkungan. Matematika perlu diajarkan sejak pendidikan dasar, dengan harapan siswa telah mengenal arti dan fungsi Matematika terkait dengan kehidupan sehari – hari ( Dirjen Dikdasmen, 2006 ).
Tujuan Matematika
        Tujuan matematika adalah untuk mempermudah di dalam member pelajaran matematika, sehingga anak dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pembelajaran matematika.Tujuan umum diberikan Matematika di jenjang pendidikan dasar adalah ( Dirjen Dikdasmen, 2006):
1.      Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan melalui bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur, dan efektif.
2.      Menyiapkan siswa agar dapat menggunakan Matematika dan pol piker Matematika dalam kehidupan sehari – hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
      Tujuan di atas dianggap peneliti tercapai jika siswa memiliki kemampuan :
1.      Membaca dan menulis lambing bilangan
2.      Membaca dan  menulis nama bilangan
3.      Melakukan pengerjaan hitung dasar ( +, -,x dan : ) dengan benar 

 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika
            Untuk memperoleh hasil belajar matematika yang optimal, tidak hanya tergantung dari media ataupun metode yang digunakan. Ada factor lain yang turut mempengaruhinya. Secara singkat, factor – factor tersebut antara lain ( Sumardyono, 2004 ) :
1.      Peserta didik yang meliputi kemauan, minat, kesiapan dan intelegensi.
2.   Pengajar atau guru yang meliputi : pengalaman, kepribadian, dan kemampuannya terhadap matematika
3.      Sarana dan prasarana yang meliputi : ruang kelas, kelengkapan alat bantu belajar dan sumber – sumber lainnya
4.      Penilaian, yaitu salah satu alat atau cara yang digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa.
      Terkait dengan penelitian ini, factor – factor guru terasa lebih mendominasi. Berdasarkan pengalaman, inovasi dalam pengembangan media yang digunakan merupakan upaya guru agar pembelajaran dapat memperoleh hasil yang optimal bagi peserta didik.

sumber :

laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mengenai Materi Bangun Datar  Melalui Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Siswa Kelas 3A SDN Parung 04 Bogor oleh Yusi Rizki Gustiesa

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar