Senin, 08 Oktober 2012

Sebuah Godaan

      Lagi - lagi godaan datang menghampiri. Aku tahu, walaupun orang tuaku tak mengatakannya langsung kepadaku, tapi dari nada suara beliau lewat telfon aku sudah bisa menyimpulkan. Beliau berharap ... ya berharap ... aku mengambil kesempatan yang amat sangat langka dan diidam - idamkan banyak orang ini. Bagaimana tidak. Tinggal selangkah lagi ... yaitu proses wawancara ...menjadi seorang pegawai negeri... di suatu badan yang cukup elit dan paling tidak dikenal di masyarakat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Badan yang mengurusi segala macam masalah mengenai cuaca, iklim, gempa bumi dan masalah geografi ini memang bisa dibilang cukup menarik. Aku merasa cukup beruntung, aku tak pernah berniat sedikitpun untuk bekerja di sana pada awalnya. Aku hanya ingin mencari pengalaman, bagaimana sih rasanya ikut tes pegawai negeri. Aku ingin menguji kompetensiku dengan orang - orang di seluruh Indonesia lainnya. tetapi rupanya dewi fortuna menemaniku. Hanya bermodalkan nekad saja Allah memberiku kesempatan untuk berhasil lolos tes tertulis. " Enak lho kerja disana, prospeknya bagus.  "kata ibuku di telfon. Aku hanya bisa terdiam. Aku tak tahu harus mengatakan apa. Nada beliau begitu berharap. Tetapi aku sendiri...Aku tak tahu. Berpikir masalah ketenangan hidup, yaa bisa dibilang kesempatan yang cukup menarik. Menjadi Pegawai Negeri berarti masa depan terjamin, bahkan sampai tua sampai kita pensiun. Ada banyak tunjangan dari mana - mana, dan akses kita sangatlah mudah untuk hal - hal terentu, misalnya kredit rumah, kendaraan dan lain - lain. Tetapi entah mengapa, menjadi pegawai negeri khususnya di BMKG sama sekali tak pernah terlintas dalam pikiranku. Hatiku gamang, sepertinya ini bukan keinginanku. Tetapi fasilitas yang didapatkan terus terang  sangat menggoda bagiku.  " Ada perumahannya juga itu, siapa tahu nanti dikasih rumah dinas, " tambah ibuku. Aku tahu...ini keputusan yang berat. Tetapi aku sudah ditakdirkan Allah untuk di sini, berarti ini memang tempat terbaik untukku. Terlebih lagi aku merasa aku harus melanjutkan perjuanganku di sini. Menjadi seorang pengajar dan pendidik yang berkarakter, dan menebar banyak inspirasi di masyarakat. Aku hanya teringat, Suatu ketika Nabi Muhammad SAM bersabda : Jika anak Adam mati, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara. Pertama shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan.  Semoga ini bisa menjadi salah satu jalan untuk memperbaiki diriku sendiri, memberikan ilmu yang bermanfaat bagi sesama dan bisa membantu banyak orang. Maafkan aku Ibu ... Ayah ... Aku mungkin belum bisa memenuhi keinginan orang tuaku. Doakan aku ..semoga suatu hari nanti aku bisa menjadi anak yang membanggakan..Teriring doa untuk keluargaku di rumah. I will always love you all ...

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar