Rabu, 05 Desember 2012

Manfaat Psikologi Perkembangan dalam Proses Pendidikan dan Pengajaran Siswa SD


“ Seorang anak bernama Juan yang duduk di bangku sekolah dasar selalu membuat pusing gurunya. Di kelas dia selalu menjadi pembuat masalah dan susah diatur, sampai – sampai guru – guru kewalahan. Ketika dicari tahu lebih lanjut ternyata ada latar belakang masalah pada keluarganya. Orang tua Juan bercerai lima  ketika dia berumur tiga tahun. Sekarang dia dan ibunya, Anna, tinggal di apartemen kecil dekat rumah neneknya. Sebagai orang tua tunggal, Anna sering merasa kewalahan oleh beban pekerjaannya pada malam hari di restoran dekat rumahnya dan mengasuh anak usia dua tahun. Juan melewati pagi hari dengan bermain sendirian di kamar tidurnya dan menonton televisi ketika ibunya tidur. Namun, ketika dia bosan bermain dengan mainannya yang hanya sedikit di kamarnya, dia menuju dapur dan mulai menarik benda – benda dari laci dan almari. Kegiatannya ini biasanya membangunkan ibunya dan mengakibatkan dia mendapatkan pukulan di pantatnya. Tidak ada buku, majalah dan surat kabar di apartemen mereka. Ibu Juan tidak suka membaca dan lebih suka mendengar berita dari televisi. Kadang – kadang, Anna mengajak Juan ke taman untuk bermain, tetapi sebagian besar fasilitasnya sudah rusak dan didesain untuk anak yang lebih besar. Juan biasanya hanya bermain sendirian di kotak pasir dengan cangkir yang terbuat dari Styrofoam dan sendok – sendok plastic yang dia temukan di situ, sedangkan ibunya mengobrol dengan teman – temannya.
Juan mengagumi ayahnya, Miguel, dan meluangkan akhir pekannya sekali dalam dua minggu di apartemen ayahnya. Namun, ketika pulang ke rumah, ibunya mendapat dia tidak terurus dan suka membantah. Anna menyalahkan Miguel sebagai penyebab masalah perilaku anaknya, dan mereka sering bertengkar di depan Juan.  Nenek Juan khawatir terhadap pengaruh perceraian orang tua Juan terhadap perkembangan Juan.  Juan hanya mengucapkan dua atau tiga kata yang dapat dimengerti oleh orang lain dan tidak tertarik pada buku yang neneknya pinjam dari tetangganya. Jaun menjadi semakin agresif, memukul, berteriak, dan melempar benda – benda ketika dia  frustasi. Dia tidak mau membantu berpakaian sendiri, menentang ketika diminta untuk naik tempat tidur, dan sering malah lari ketika ibunya memanggil.  “
      Mendidik siswa Sekolah Dasar, hal yang tampak sepele tetapi ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Bolehlah kita berpikir secara materi pembelajaran tak sesulit materi SMP atau SMA, tetapi ada sisi lain yang harus kita perhatikan di sini, yaitu masalah psikologi perkembangan anak. Begitu pentingnya masalah psikologi anak khususnya untuk anak Sekolah Dasar karena pada masa – masa tersebut merupakan masa – masa berkembangnya anak.  Anak akan mengalami masa yang disebut sebagai masa keemasan pada saat usia dini dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang sangat drastis dimulai dari perkembangan berpikir, perkembangan emosi, perkembangan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial. Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0 – 8 tahun, dan lonjakan perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode selanjutnya. Masa  ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan. Masa perkembangan anak khususnya saat masa perkembangan dini, orang tua atau guru harus betul menjadikannya sebagai perhatian khusus karena hal itu tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan di masa yang akan datang.


Atas dasar itulah diperlukan pengetahuan mengenai psikologi perkembangan anak. Psikologi perkembangan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan jiwa manusia baik dari prenatal maupun sudah lanjut usia. Ilmu ini sangat bermanfaat dalam berbagai hal salah satunya di bidang pendidikan. Kepribadian anak terutama dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya seperti yang dicontohkan pada cerita di atas. Anak – anak dengan latar belakang keluarga yang tak harmonis cenderung untuk bermasalah di kelasnya. Terkadang, guru – guru tidak menyadarinya sehingga cenderung menghakimi anak atas apa yang mereka lihat. Padahal sebenarnya terkadang permasalahan tersebut sudah ada jauh sebelumnya, bahkan sebelum anak itu masuk ke sekolah. Hal itulah yang perlu dicari tahu untuk mencari akar permasalahan yang sebenarnya terjadi. Dengan mengetahui kondisi psikologis masing – masing anak, maka guru akan dapat lebih mudah mengarahkan anak tersebut.   Selain itu, dengan bekal pengetahuan psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku anak itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan tingkah laku kita sendiri. Manfaat lainnya  bagi guru yaitu di antaranya seorang guru dapat memilih dan memberikan materi pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik pada tiap tingkat perkembangan tertentu, dan guru dapat memilih metode pengajaran dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan pemahaman murid-murid mereka. Begitu banyak manfaat psikologi perkembangan dalam proses pendidikan dan pengajaran siswa yang seyogyanya dipahami dan diaplikasikan oleh para guru.



BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar