Senin, 09 November 2015

Cerita Hujan

Masih tentang hujan. Hujan memang tema yang menarik untuk dibahas, karena hujan selalu dapat bercerita, itu pun jika kamu mampu mendengarkannya :). Satu hal yang bisa menjadi pelajaran, beberapa hari ini ada ketaksengajaan tak baik yang terkadang saya lakukan, yaitu munculnya kata - kata, "Yahh..hujan.." Baik itu dari lisan maupun hati yang berbicara. Istighfar pun menjadi keharusan yang dapat dilakukan, turut bersama penyesalan. Yaa.. kegiatan di luar dan tak adanya jas hujan saat itu membuat saya terus terang selalu merasa panik ketika mendung tiba. Di satu sisi saya bahagia karena butiran - butiran air akan segera mendinginkan kota yang akhir - akhir ini luar biasa panas. Di sisi lain egoisme pribadi turut berkata, bagaimana saya dapat keluar atau bagaimana saya dapat pulang. Itulah. Padahal diri cukup tau bahwa merutuki hujan itu tak diperbolehkan. Tetapi kadang diri tak sadar untuk mengeluhkan keadaan. " Bukankah hujan adalah berkah? Berkah bagi saudara - saudara kita di Riau, berkah bagi pedagang jas hujan, berkah bagi penjual jasa ojek payung, berkah bagi para petani dan berkah bagi kita semua. Tak ada kehidupan tanpa adanya hujan yang diturunkan-Nya di bumi ini. Karena itu sangatlah tak bijaksana untuk mengeluhkan hujan sebab selalu ada berkah di setiap butiran air yang turun. Mari belajar..untuk selalu menyambut positif kala hujan turun, tanpa protes, tanpa keluhan dan tanpa kesedihan. Satu hal yang harus diingat, salah satu waktu yang diijabah Allah ketika berdoa yaitu doa di kala hujan. Yaa.. sambutan yang paling indah adalah dengan doa. Jadi mumpung musim hujan, mari banyak - banyak berdoa. Semoga Allah perkenankan." Nasihat Hati. #LeraningFromLife

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar