Senin, 09 November 2015

Rejeki Penjual Jas Hujan

          Alhamdulillah..beberapa hari ini hujan telah menyapa riang Kota Yogyakarta. Di siang hari yang biasanya  kulit tersengat panas matahari dan peluh bercucuran di setiap senti tubuh, kini berkah langit mulai mengguyur, menyapu ramah kota budaya ini. Mendung. Adem. Angin, tak lupa turut menemani suasana yang memang sangat mendukung untuk hanya beristirahat di rumah saja ( baca : kos ). Sayangnya, sebagai orang yang punya hobi keluyuran dan menjelajah kesana kemari, ternyata amunisi untuk kegiatan "mbolang" masih belum lengkap. Di musim hujan yang mulai tiba ternyata saya tidak punya jas hujan. Walhasil dari kemarin pulang bepergian selalu sukses basah kuyup. Hmm.. ini darurat. Harus segera hunting jas hujan sepertinya.

          Saya tidak tahu harus mencari kemana. Hari ini setelah pulang dari warnet, dengan tubuh setengah basah saya menyempatkan diri mampir ke Kopma UGM. Di pinggir lemari minuman ternyata ada beberapa jas hujan yang digantung. Setelah dilihat - lihat dan dipilih - pilih ternyata tidak ada yang sesuai harapan. Akhirnya saya keluar dengan tangan kosong.

           Tiba - tiba saya gagal fokus. Saya berpikiran untuk membeli sepatu karet karena sepatu yang biasa dipakai masih basah akibat hujan kemarin. Dari kejadian itu tiba - tiba kebutuhan bertambah, saya butuh sepatu  karet. Saya ingat ada penjual sepatu itu di pinggir jalan depan kampus UNY dan saya langsung berangkat ke TKP. Di tengah jalan hujan turun semakin deras dan tiba - tiba saya menyesal, harusnya saya cari jas hujan dulu yang lebih penting. Yaa..sudahlah, sudah setengah jalan, perjalanan pun dilanjutkan. Sampai di lokasi ternyata Pak Penjual menggantung beberapa jas hujan di depan  tenda dagangannya. Wah..alhamdulillah bisa sekalian beli juga. Dipilih...dipilih...ditawar...ditawar..yah sayang sekali, saya bukan orang yang pintar menawar, dapat harga yang lumayan tinggi menurut saya. Tetapi yaa sudahlah..lagian hujan sudah turun semakin deras dan saya butuh itu. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli jas hujan dan tidak jadi membeli sepatu karena uang yang saya bawa pas - pasan.

          Sebelum pulang saya menyempatkan diri ke Mirota Kampus untuk cari payung, karena benda itu juga penting di musim hujan begini. Di lantai 3 Mirota sudah banyak orang dengan pikiran yang sama dengan saya, mereka tampak sibuk memilih - milih payung yang ada. Tersisa sedikit pilihan, yaa sudahlah tak apa - apa. Di samping boks yang berisi payung, saya sempat melirik di sampingnya ada berbagai macam jas hujan yang  dijual. Yaelah..jauh - jauh cari ternyata di mirota yang dekat kos juga ada. Karena penasaran, saya coba cek harganya. Dan...ternyata...dengan model yang sama harganya bisa setengah kali lebih murah harga yang saya beli tadi. Perasaan menyesal langsung menyelimuti diri. Hixs....hixs...

          Astaghfirullahal'adziim. Tak boleh menyesal ya. Setelah dipikir - pikir, mungkin itu memang rejekinya Bapak Penjual tadi. Ikhlaskan saja, niatkan untuk kebaikan memberi, hati ini menceramahi. Ada saja ya jalan Alkah untuk memberi rizki hambaNya. Kenapa tiba - tiba saya membeli di tempat itu, tempat yang lebih jauh, tak ada yang tau. Kalau itu dibilang kebetulan, juga pastinya tidak tepat, semua pasti sudah dituliskan olehNya..jauh sebelum kita ada. Karena itu jangan pernah ragu atas rejeki yang belum datang, karena Allah punya berbagai jalan untuk mendatangkannya, seperti rejeki Pak Penjual hari ini. Yakini saja. Insya Allah. #LearningFromLife

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar