Jumat, 20 September 2013

Seuntai Doa



Ya Allah Sang Pemilk Semesta Alam

Di tengah kesunyian malam yang menemani, kembali kutengadahkan tangan ini, kutundukkan kepala  dan kudekatkan hati ini kepada-Mu Maha Pencipta. Dengan luapan syukur tiada terkira atas segala kenikmatan yang telah Kau berikan kepadaku, sampai detik ini menit ini dan jam ini, mencoba menikmati setiap waktu yang telah Kau anugerahkan untukku. Kesempatan untuk bersujud kepada-Mu pada saat ini, merupakan suatu kenikmatan besar yang pernah ada, karena di situlah kebahagiaan itu terletak. Kebahagiaan hakiki…kebahagiaan abadi…yang nilainya bahkan mencapai tak terhingga, lebih besar daripada bumi dan isinya. Ungkapan terima kasih dari lubuk hatiku yang paling dalam karena sampai saat ini aku masih dapat menghirup udara dunia, demi menjalankan amanah sebagai manusia, makhluk-Mu yang telah Kau berikan akal sehat, untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, untuk menjadi khafilah di muka bumi ini, menebarkan berbagai macam kebaikan sebagai wujud rasa syukur atas kasih-Mu.
Izinkanlah aku pada kesempatan ini untuk melepaskan rindu, mengisi kekosongan hati dengan bermunajat hanya kepada-Mu, melepaskan segala beban pikiran atas kehidupan dunia, segala hingar bingar yang terkadang tanpa disadari sering membutakan arah dan tujuan, mengeruhkan hati dan pikiran, menjadikan semuanya tampak benar pada luarnya. Aku tahu manusia di hadapan-Mu ini, yang sedang berusaha menarik perhatian-Mu ini, begitu kotor, begitu penuh dengan dosa dan kesalahan mulai dari yang kecil sampai yang besar, baik yang disengaja ataupun tidak. Karena itupun aku selalu bertanya ketika menghadap-Mu, apakah aku pantas untuk selalu memohon, seiring besarnya kuantitas rayuan setan yang kuturuti, yang tanpa kusadari menjadi kebiasaan sehari – hari dalam kehidupanku. Walaupun begitu aku begitu meyakini, bahwa Kau di sini begitu dekat denganku, seberapapun jauhnya aku dari diri-Mu,aku tahu Kau selalu menjagaku hingga saat ini dan di tempat ini. Begitu luar biasa baiknya Engkau kepada diriku, bahwa diriku dengan segala kekotoran hati dan pikiranku masih diberi kesempatan untuk berada di lingkungan yang baik, yang membuatku  belajar dan terus belajar memperbaiki kualitas diri supaya menjadi semakin baik dan semakin baik, berusaha untuk mencapai khusnul kotimah di kemudian hari.  Semuanya itu berharga lebih besar dari materi seberapapun yang aku dapatkan di dunia ini.
 Ya Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Seperti biasa doaku kupanjatkan untuk semua anak didikku, berharap kesuksesan datang menghampiri mereka, berharap mereka akan dapat lebih baik dari padaku, untuk menjadi pemimpin – pemimpin negeri ini yang berkualitas..yang bisa membawa perubahan positif demi nusa, bangsa dan agama. Merekalah yang akan menentukan bagaimana bangsa ini ke depannya, menjadi lebih baikkah atau sebaliknya menjadi semakin terpuruk. Di tangan – tangan merekalah impian perubahan masa depan itu ada.
Tetapi sayangnya, maafkan hamba-Mu yang hina ini, mungkin aku belum dapat menjadi pendidik yang baik untuk mereka, belum dapat memberikan yang terbaik untuk mereka, dan belum dapat memberi contoh yang baik untuk mereka. Karena akupun masih belajar terus menerus dari pengalaman yang ada. Maafkan aku jua, karena terkadang aku kurang dapat mengendalikan tingkah laku mereka,  belum dapat mendidik mereka menjadi manusia – manusia berakhlak baik, seringkali  kurang bersabar ataupun sebaliknya, kurang tegas kepada mereka. Padahal Engkau tahu bahwa aku berharap lebih dari mereka, aku harap mereka tak hanya memiliki kemampuan intelektual yang tingi, tetapi menjadi manusia berakhlak baik, memiliki tingkah laku yang sopan dan bertutur kata yang santun. Berharap mereka dapat menempatykan diri, menjadi manusia – manusia baik yang dapat saling menghormati antara yang satu dengan yang lainnya. Apakah itu hanya sekedar impian ya Allah?
Aku pun tak mau pesimis karena hanya Engkau Sang Maha Pembolak Balik hati manusia. Aku hanya ingin mereka paham bahwa belajar dan sekolah itu untuk kebaikan mereka sendiri, bukanlah untuk guru atau sekolah. Tetapi mengapa mereka masih saja tak mengerti, anak – anak itu. Tak bosan – bosannya aku mengulangi kata – kata itu, berharap ada perubahan sedikit demi sedikit pada merka. Mungkin mereka bosan…mungkin mereka jenuh mendengarkanku selalu berceramah setiap harinya… tetapi aku tak lelah selalu berusaha, siapa tahu tiba – tiba ada kata – kataku yang ketika itu tepat sasaran masuk ke dalam hati mereka dan menggerakkan mereka untuk menjadi lebih bersemangat. Aku tahu ya Rabb…ini juga sebagai sarana ujian kesabaran darimu, melihat latar belakang mereka yang sebagian besar kuranglah beruntung, keluarga yang kurang mempedulikan dan tak mengerti akan pendidikan..membuatku miris dan tak tega melihat wajah – wajah polos mereka. Hal tersebut dapat menjadi pelajaran bahwa bersyukurlah…bersyukurlah kita yang masih diberi keluarga yang begitu peduli dengan kita, peduli dengan kemajuan kita, peduli dengan pendidikan kita dan peduli dengan keberhasilan kita. Karena di sinilah aku dapat melihat ternyata banyak orang yang lebih tak beruntung daripada kita.
Memang tak begitu mudah menjadi guru, utamanya kita harus lebih dapat memahami orang lain, dengan berbagai macam karakter manusia yang unik, berbeda satu sama lain. Tetapi apapun yang terjadi, aku begitu menikmati profesi ini, bukan hanya sekedar untukku mencari materi semata, tetapi lebih dari itu, kepuasan dan kebahagiaan yang tak dapat kulukiskan dengan kata – kata merupakan kado terindah yang Kau hadiahkan kepadaku. Karena itu, terima kasih ya Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Mu, yang mengirimkanku ke tempat ini untuk belajar. Belajar dari kerhidupan, belajar dari orang lain dan belajar dari lingkungan sekitar, Sedikit untaian kata ini kusampaikan, hanya sekedar membagi perasaan dan jiwa-Ku hanya kepada-Mu Ya Rabb. Karena hanya kepada-Mu lah aku percaya…kepada-Mu lah aku merasa tenang…kepada-Mu lah jiwaku terasa damai. Terima kasih untuk semuanya yang telah Kau anugerahkan padaku. Aku hanya berharap semoga Engkau selalu memberi kemudahan untukku menjalankan semua amanah hidupku hingga akhir hayat.

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar