Selasa, 28 Januari 2014

Dampak Permainan Playstation bagi Anak



Tak terasa  zaman telah berubah, dari yang dulunya zaman masih tradisional sekarang berkembang menjadi zaman modern.  Perkembangan teknologi tumbuh semakin pesat seiring dengan munculnya era globalisasi. Berbagai penemuan baru pun muncul. Banyak perubahan yang terjadi di masyarakat. Salah satunya dalam hal sarana dan prasarana bermain anak – anak. Dulunya anak – anak yang hanya tahu bermain  petak umpet, laying – laying ataupun kejar – kejaran di lapangan, tetapi tidaklah untuk saat ini. Permainan melalui sebuah alat modern yang bernama playstation saat ini mulai digandrungi oleh sebagian besar masyarakat terutama anak – anak. Ratusan permainan berbeda yang dapat dimainkan hanya dengan sebuah alat ini membuat anak – anak betah duduk berjam – jam di depan layar televisi. Tak sedikit dari mereka rela menyisihkan uang jajannya demi  menikmati sensasi bermain di tempat persewaan atau rental playstation.
Tak dapat dipungkiri bahwa bermain playstation yang berlebihan kemudian mengakibatkan berbagai macam dampak, terutama kepada anak – anak. Banyak orang tua mengeluhkan mengenai anaknya yang menjadi lupa waktu semenjak buah hatinya mengenal permainan ini. Lupa belajar, lupa makan, lupa mengerjakan pr dan masih banyak kelalaian lainnya yang merugikan. Begitu menariknya permainan ini bagi anak - anak membuat mereka enggan mengerjakan pekerjaan lainnya, hanya duduk diam di depan layar televisi dengan penuh konsentrasi, terkadang malah melebihi konsentrasi mereka untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya atau belajar. Akibatnya, prestasi siswa di sekolah menurun. Dampak tersebut sungguh merugikan diri anak itu sendiri dan juga menjadi beban pikiran orang tua
. Selain itu, akibat lain yang dapat diperoleh disebabkan oleh  orang tua yang terkadang tidak tahu mengenai jenis – jenis permainan yang dimainkan anak – anak mereka. Padahal banyak dari permainan – permainan tersebut mengandung unsur – unsur yang bermoral buruk seperti bentuk kekerasan, perusakan dan lain – lain. Contohnya saja permainan seperti permainan bertinju atau berkelahi. Masing – masing berusaha untuk mengalahkan lawannya dalam bentuk kekerasan fisik. Pada akhirnya dalam kehidupan nyata, kegiatan – kegiatan fisik dalam permainan akan dicontoh anak – anak ketika bermain dengan teman – temannya. Tak menutup kemungkinan  kemudian akan ada anak yang terluka. Anak  pun sebenarnya tak dapat sepenuhnya disalahkan karena mereka  sebenarnya tak mengerti akan akibat yang ditimbulkan oleh apa yang dilakukannya tersebut.  Kemudian akibat lain dari bermain playstation yaitu anak menjadi cenderung boros terhadap uangnya karena mereka menghabiskannya untuk menyewa playstation. Tak jarang beberapa anak rela membolos sekolah dan kabur ke rental playstation pada jam – jam pelajaran.
Tak mudah memang untuk menghilangkan kebiasaan anak – anak untuk bermain playstation, apalagi bagi mereka yang sudah “kecanduan” dan sulit untuk melepaskan kebiasaannya. Mencegah mereka pun bukan hal yang mudah karena memang masa anak – anak adalah masa bermain sehingga untuk melarang mereka bermain membuat anak merasa haknya tak dipenuhi. Oleh sebab itu, beberapa cara perlu dilakukan untuk mengurangi dampak negative dari alat permainan ini. Pertama, yaitu perlu adanya pengawasan dari orang tua secara langsung terhadap kegiatan sehari – hari anak. Orang tua harus memastikan dan mencari tahu apa yang sebenarnya disukai oleh anak – anaknya dan apa yang dimainkan mereka. Apakah nantinya akan berpengaruh pada kepribadian dan tingkah laku mereka, perlu dipahami lebih lanjut. Kalaupun mereka sudah terlanjur senang memainkan dan tidak memungkinkan untuk dicegah, orang tua perlu memberikan nasihat secara perlahan untuk tidak meniru apa yang dimainkannya dalam kehidupan nyata. Selain itu, perlu dijelaskan juga akibat yang ditimbulkannya jika nasihat tersebut dilanggar. Selanjutnya orang tua juga perlu mengatur waktu anak – anak, haruslah jelas aturan kapan anak dapat bermain dan berapa lama waktu kesepakatan untuk bermain. Perlu ditetapkan juga konsekuensi yang akan didapatkan jika anak melanggar perjanjian tersebut. Orang tua harus secara tegas menjalankan aturan tersebut sampai menjadi kebiasaan sang anak yang terus menerus dilakukan. Selain itu orang tua harus selalu konsisten dan tak bosan untuk mengingatkan waktu – waktu kapan anak harus belajar, bermain, makan dan sebagainya. Orang tua juga perlu memantau anak – anak dalam hal keuangan. Orang tua haruslah tahu kemana – mana aliran pengeluaran anaknya masing – masing supaya dapat diketahui secara jelas mengenai kegiatan anaknya sehari – hari.
Selain dari pihak orang tua perlu ada kesadaran juga dari pihak pemilik persewaan atau rental playstation untuk menetapkan aturan – aturan tertentu seperti tidak membukanya di jam – jam sekolah, melarang anak berseragam untuk bermain ataupun membatasi jumlah jam tiap anak yang bermain di tempat tersebut. Sehingga anak – anak tidak berlebihan dalam memainkannya. Perlu adanya kesadaran dari semua pihak untuk bersama – sama saling membantu membentuk generasi bangsa yang tahu batasan – batasan dalam berbuat.  

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar