Selasa, 27 Agustus 2013

Resensi Buku ” Marah yang Bijak”




Judul                : Marah yang Bijak
Halaman          : 107 halaman
Cetakan           : I, 2013
Penulis             : Wening Wulandaru
Penerbit            : Tinta Medina
            Marah merupakan suatu bentuk luapan emosi yang wajar dimiliki oleh setiap orang. Biasanya emosi ini timbul ketika ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi. Pun begitu juga dalam kehidupan berkeluarga, marah adalah kegiatan yang biasa dilakukan orang tua tanpa berpikir adanya dampak yang dahsyat di belakangnya. “Mama marah karena sayang sama kamu”, demikian ucapan yang seringkali  kita denganr dari seorang ibu yang memarahi putra – putrinya. Mendengar ungkapan itu, membuat kita berpikir, benarkah cinta bisa diekspresikan dengan marah? Atau, benarkah marah bagian dari ungkapan cinta. Banyak hal yang seringkali dilakukan orangtua kepada anak – anaknya atas nama cinta. Orang tua marah, membatasi interaksi, protektif, dan tidak melatih anak membuat keputusan semua dibalut dalam satu muara yang disebut cinta. Jika kita renungkan, rasanya terlalu berlebihan kalau kita mengungkapkan rasa cinta dalam bentuk amarah. Lalu, mengapa banyak orang tua yang melakukannya?  Marah, sering kali  dipahami dengan beraneka ragam makna. Marah bisa diartikan dengan bentuk fisik yang tampak secara lahiriah, misalnya mata melotot, bentakan, teriakan, cubitan, jeweran dan lainnya. Bisa jadi marah diaplikasikan dengan diam, menangis, ataupun amukan. Namun, apakah seperti itu makna marah yang sebenarnya?
            Dalam buku ini, Bunda Wening – sebagai konselor yang menghadapi para konseli yang mengalami dekadensi moral psikologis – memberikan penjelasan secara detail tentang makna marah dan hal – hal lain yang mempengaruhinya. Bagaimana menyikapi rasa marah yang baik pun diungkapkan dalam buku ini, apalagi marah kepada anak. Buku ini sangat istimewa karna bisa menjadi panduan bagi orang tua agar bijak ketika marah, bahasanya sederhana, dan mudah dimengerti. Contoh kejadian marahnya pun pas sekali dengan kenyataan yang terjadi pada keseharian bersama anak – anak di berbagai tempat dan suasana. Buku ini akan memberikan pencerahan baru kepada orang tua, supaya tidak salah langkah dalam mendidik putra putrinya, memberikan wawasan bagaimana bersikap kepada anak, baik ketika anak membuat jengkel atau marah maupun ketika membuat malu orang tua. Dengan adanya buku ini, penulis berharap akan mampu terbentuk generasi baru yang jauh dari kekerasan dan mampu menyelesaikan persoalan dengan akal dan hati daripada dengan kekerasan.

BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar