Kudongakkan wajahku ke angkasa raya
Kulihat pula
keberadaanku di sana
kurasakan ketakharusan
itu ada
Kepantasan yang
seharusnya bernyawa
apakah sejatinya terjadi
Merasa berlumur dosa atas semua
jika tempat berpijak ini tak
selayaknya
Bagaikan semut kecil yang
bersembunyi
di antara sekawanan gajah bergading
runcing
yang bergerak kian kemari
Sang semut pun merasa
tak berdaya
Perlahan tetapi pasti
menggerogoti dirinya sendiri
menelurkan racun yang
mematikan
Satu kosong dua kosong ataupun
seratus kosong
Semuanya ekuivalen tanpa
kontradiksi
Tak selayaknya itu benar adanya
Ubahlah hati demi pergantian masa
BACA JUGA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar