“al-insanu mahalul khatta wan nisyan”,
manusia adalah tempat salah dan khilaf
Allahu Akbar …Allahu
Akbar ….
Gema adzan
berkumandang , menyerukan panggilan kepada kaum muslimin dan muslimat untuk
menghentikan semua aktivitasnya, menuju panggilan Illahi, bersama – sama menunaikan
kewajiban yang menjadi tiang agama. Ketika itu, manusia yang satu itu sedang
duduk di depan layar di hadapannya
tengah sibuk dengan dunianya sendiri, mengabaikan panggilan kemenangan yang
didengarnya. “ Ah…nanti saja…nanggung tinggal sedikit lagi pekerjaan ini
diselesaikan, “ suara syaitan terkutuk yang kemudian turut serta menggodanya
membuat manusia itu tetap tak beranjak dari peraduannya. “ Telat beberapa menit
saja kan tak ada masalah, “ kata suara
terkutuk itu lagi. Satu menit … dua menit … tiga menit … lima menit …sepuluh
menit…lima belas menit….tiba – tiba Lappp…Layar di hadapannya pun mati. Apakah
yang terjadi ? Manusia itu mencoba memeriksa kabel – kabel yang berlilitan di
depannya barangkali terputus atau apa. Tetapi saat itu juga, lampu padam
seketika. Listrik pun turun seperti ada yang kongslet. “ Astaghfirullahal ‘adzim
“ Di tengah kegelapan, manusia itu
seketika tersadar, apakah peristiwa ini merupakan teguran dari Allah karena
telah mengabaikan perintah-Nya. “ Ya Allah ampuni aku, “ bisiknya lirih.
Kemudian manusia itu membuka pintu keluar menyalakan sekering di depan rumah
dan segera menuju kamar mandi untuk mensucikan diri. Setan ternyata berusaha
mencoba menggoda manusia dari berbagai cara. Setelah selesai mengambil air
wudhu dan masuk ke dalam rumah, manusia itu mencoba kembali menghidupkan barang
itu karena penasaran. Sayangnya manusia itu tak berhasil. Apa lagi ini? .
manusia itu masih penasaran mencoba berbagai cara menghidupkan benda itu.
Kemudian ada yang mengetuk – ngetuk pintu hatinya
“ Tok..tok..tok…hallo…apa
yang kau lakukan? Masih ada kewajibanmu yang belum kau penuhi”
“ Aku masih penasaran…bagaimana
ini kalau benda ini tak dapat hidup. Apa yang harus kulakukan ?”
“ Ucapkan istighfar.
Ini merupakan teguran dari Allah karena kau mengabaikan kewajiban yang sudah
seharusnya kau lakukan demi benda tak bernyawa ini. “
“ Astaghfirullahal ‘adzim “
“ Bersyukurlah karena
Allah masih mau menegurmu, memperhatikanmu. Itu tandanya Allah masih cinta
kepada-Mu. Dia tak membiarkanmu berada dalam kesesatan. Ambillah hikmah dari
peristiwa ini. “
Seketika itu juga
manusia tersebut berangsur - angsur sadar dan berdiri menunaikan kewajibannya
sebagai tanda orang yang beriman dan bertaqwa. Setan terus menerus menggoda
dengan membuyarkan konsentrasinya untuk memikirkan benda tak bernyawa tersebut.
Tetapi pikiran – pikiran tersebut berusaha ditampiknya. Setelah selesai shalat manusia
itu pun berdoa.
“ Ya Allah …ampunilah
dosaku kalaupun aku tanpa disadari menuhankan sesuatu selain Engkau, berpaling
dari kewajiban yang seharusnya kulakukan demi kepentingan yang lain. Memang aku
yang bersalah, tak seharusnya aku bersikap seperti itu. Harusnya aku langsung
beranjak ketika ada panggilan seruan dari-Mu. Ampuni hamba-Mu yang hina ini ya
Allah. Terima kasih atas teguran yang Kau berikan, itu berarti Kau masih
sangat mengasihi dan menyayangiku. Kau
masih mengingatkanku ketika aku salah dan khilaf. Peristiwa ini menjadi
pelajaran yang begitu berharga bagiku dan juga semoga untuk semua orang juga.
Segala peristiwa yang terjadi pada hidupku pasti adalah harapan-Mu untukku
supaya aku dapat belajar, menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Maafkan aku
ya Allah dan terima kasih atas hikmah yang Kau berikan dari peristiwa ini.
Semoga Kau selalu ingatkan aku ketika aku dalam kesesatan. “
Manusia itu mengakhiri
ibadahnya. Dengan helaan napas kepasrahan berusaha mencoba lagi benda itu. Yahh…kalaupun
benda ini lebih baik tak dapat dipakai lagi, kalau keputusan itu terbaik
menurut-Nya..walaupun berat diia mencoba ikhlas. Manusia itu mencoba kembali.
Menghubungkan kabel itu pada stop kontak yang ada. Benda itu hanya menyala
sepersekian detik kemudian mati lagi. Usahanya terus dilakukan, mencoba
memindahkan kabel pada stop kontak lain yang ternyata usahanya hanya sia – sia belaka.
Tiba – tiba sebuah ide terlintas di otaknya. Dia memiliki kabel gulung yang
jarang dipakainya, kenapa tak coba menghubungkannya saja. Manusia itu mencari
di mana kabel itu berada, setelah itu dia menancapkannya. Tiiittttt….. benda
itu menyala, dan setelah ditunggu bermenit – menit, benda itu tetap menyala. “
Alhamdulillah ya Allah ….Terima kasih di
tengah tumpukan dosa yang kuperbuat Allah masih memberikan kasih sayang-Nya. “
ucap manusia itu penuh syukur. Benar –
benar pelajaran yang berharga baginya.
Banyak
hikmah di balik setiap peristiwa. Selebihnya tergantung bagaimana kita
mengambil pelajaran dari peristiwa yang terjadi. Semuanya tergantung kepekaan
hati masing – masing manusia , karena itu rajinlah mengisi hati kita dengan
keimanan dan ketakwaan sehingga hati kita menjadi mudah menerima cahaya
dari-Nya
I Love You Allah …..
BACA JUGA :
Ceritaku
- Obat Herbal Mujarab
- Assalamu'alaikum
- Cerita Hujan
- Rejeki Penjual Jas Hujan
- Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP
- Awardee LPDP PK 40 - Kemilau Nusantara-
- Susahnya Matematika K13
- Menulis Impian
- Fenomena Jurusan Kedokteran
- Perbedaan Gejala Maag dan Masuk Angin
- Pengalaman Ikut Workshop STIFIN
- Dampak Permainan Playstation bagi Anak
- Faktor Pembentuk Akhlak
- Profesi PNS Idaman Masyarakat
- Resensi Buku “ Trik – Trik Berhitung “
- Resensi Buku “ Belajar Menuang Ide dalam Puisi – Cerita – Drama “
- Resensi Buku “ We Are Good Mothers “ 100% Jadi Ibu bagi Wanita Pekerja
- Guru 12 Purnama
- Esok Kiamat ??!!
- Masalah Psikologis Anak
- Selamat Hari Guru
- Siswaku Indigo !!!
- Yuk Berdonasi di Kolong Ilmu
- Makna dari Kisah Abu Thalib
- Matematika, Siapa Takut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar