Di
Indonesia puluhan ribu orang berbondong – bondong bersaing memperebutkan kursi
– kursi untuk bekerja menjadi abdi negara atau biasa dikenal sebagai profesi
Pegawai Negeri Sipil ( PNS ). Tak sebanding memang antara kursi yang
diperebutkan dengan jumlah orang yang mendaftar, sebagian besar daerah terutama
di daerah padat penduduk seperti Pulau Jawa, seringkali perbandingannya sama sekali
jauh tak berimbang. Tak jarang formasi yang dibutuhkan hanya satu ataupun
beberapa orang, tetapi yang mendaftar sampai ratusan bahkan ribuan orang.
Begitu antusiasnya masyarakat Indonesia berusaha mencoba dan terus mencoba , sampai ada yang bertahun – tahun mencoba tanpa
ada kata menyerah demi mencapai status
menjadi seorang pegawai negeri. Mengapa profesi ini menjadi profesi yang begitu
popular dewasa ini sampai – sampai orang – orang rela mengadu untungnya tiap
tahun ? Semua orang pun pastinya punya alasan - alasan umum yang kurang lebih
sama.
Alasan
yang pertama yang mendasari yaitu untuk kepastian masa depan katanya. Walaupun
gaji pokok tak sebesar bekerja di perusahaan swasta yang bonafit, tunjangan –
tunjangan yang diberikan cukuplah lumayan apalagi mengingat kepastian masa
depan yang terjamin dengan adanya dana pensiun. Alasan tersebut membuat
sebagian besar kemudian menjadi tenang karena tak perlu terlalu memikirkan
kehidupan di masa tuanya. Alasan kedua yaitu beberapa kemudahan yang didapatkan
seperti kemudahan untuk mendapatkan pinjaman di bank ataupun di lembaga
keuangan lainnya yang menjadi fasilitas tersendiri bagi para abdi negara. Kredit
motor ataupun rumah sudah bukan menjadi hambatan lagi bagi pegawai negeri. Alasan
berikutnya yaitu peluangnya begitu kecil
akan terjadinya pemecatan atau PHK yang
biasa terjadi diperusahaan swasta. Jarang sekali kita temui pegawai yang
kemudian diberhentikan di pegawai pemerintahan. Resiko perusahaan bangkrut juga
tidaklah perlu dikhawatirkan.
Beberapa
alasan itulah yang biasa ditemui di masyarakat selain alasan – alasan khusus
lainnya yang dapat menjadi dasar orang –
orang setiap tahunnya rela mengorbankan waktu dan energinya untuk menjadi PNS.
Mencoba dan mencoba, bisa jadi tak diterima tahun ini, terus dicoba lagi tahun
depan dan tahun depannya lagi menanti dewi fortuna berpihak pada mereka.
Begitulah kenyataan di Indonesia saat ini dimana seorang pegawai negeri sipil
menjadi salah satu profesi yang begitu popular di kalangan masyarakat.
Sayangnya
kemudian banyak kasus yang terjadi demi tercapainya keinginan untuk memperoleh
profesi tersebut kemudian praktik ketidakjujuran mulai dijalankan. Korupsi,
kolusi dan nepotisme kemudian tumbuh seiring dengan besarnya keinginan masyarakat.
Sebagian masyarakat memberi uang lebih atau menyogok dengan jumlah uang yang
tak dapat dibilang sedikit, yang bahkan tak sebanding dengan gaji yang
diterimanya per bulan demi mendapat kursi sebagai abdi negara. Sebagian lagi
dapat menjadi pegawai negeri karena salah seorang keluarganya menjadi petinggi
di tempat yang sama. Begitu marak kasus – kasus penyalahgunaan seperti itu saat
ini yang mengindikasikan moral masyarakat yang buruk. Ketakjujuran terjadi di
mana – mana. Padahal jika awal masuknya saja sudah tak jujur, bagaimana mungkin kita berharap orang – orang tersebut
bekerja dengan nilai yang baik dalam pekerjaannya. Kemudian karena awal mula
proses memperolehnya tak benar maka penghasilan yang diperoleh menjadi tidak
berkah. Apakah kita akan membiarkan keluarga kita memakan makanan dari hasil
yang tak berkah? Sudah saatnya hal – hal tersebut direfleksi kembali oleh
masyarakat. Lebih baik mendapatkan sedikit hasil dengan cara jujur dan berkah
daripada mendapat materi yang banyak dengan cara yang tak baik. Karena
keberkahan hidup juga akan diperoleh dari bagaimana cara kita memperoleh harta
kita.
Masyarakat
pun perlu ingat, masih banyak profesi lain di Indonesia ini. Tak harus menjadi pegawai negeri. Saat ini di
tengah pesatnya perkembangan zaman mulai banyak berkembang perusahaan –
perusahaan yang maju baik berskala nasional ataupun internasional yang gajinya bisa jadi berkali – kali lipat
besrnya dibandingkan menjadi pegawai negeri. Ataupun jika yang tertarik dalam
dunia bisnis, masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan dirinya di bidang wirausaha mandiri dengan menjadi
seorang entrepreneur yang nantinya akan dapat membuka lapangan kerja sendiri.
Banyak keuntungan yang didapatkan bukan hanya diri sendiri tetapi dapat turut
serta membantu masyarakat sekitar begitupun memajukan perekonomian Negara. Mari
buka mata dan pikiran, lihatlah begitu banyak pekerjaan terbaik menanti kita di
luar sana.
BACA JUGA :
Ceritaku
- Obat Herbal Mujarab
- Assalamu'alaikum
- Cerita Hujan
- Rejeki Penjual Jas Hujan
- Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP
- Awardee LPDP PK 40 - Kemilau Nusantara-
- Susahnya Matematika K13
- Menulis Impian
- Fenomena Jurusan Kedokteran
- Perbedaan Gejala Maag dan Masuk Angin
- Pengalaman Ikut Workshop STIFIN
- Dampak Permainan Playstation bagi Anak
- Faktor Pembentuk Akhlak
- Resensi Buku “ Trik – Trik Berhitung “
- Resensi Buku “ Belajar Menuang Ide dalam Puisi – Cerita – Drama “
- Resensi Buku “ We Are Good Mothers “ 100% Jadi Ibu bagi Wanita Pekerja
- Guru 12 Purnama
- Esok Kiamat ??!!
- Masalah Psikologis Anak
- Selamat Hari Guru
- Siswaku Indigo !!!
- Yuk Berdonasi di Kolong Ilmu
- Makna dari Kisah Abu Thalib
- Matematika, Siapa Takut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar