Tak
terasa zaman telah berubah, dari yang
dulunya zaman masih tradisional sekarang berkembang menjadi zaman modern. Perkembangan teknologi tumbuh semakin pesat
seiring dengan munculnya era globalisasi. Berbagai penemuan baru pun muncul.
Banyak perubahan yang terjadi di masyarakat. Salah satunya dalam hal sarana dan
prasarana bermain anak – anak. Dulunya anak – anak yang hanya tahu bermain petak umpet, laying – laying ataupun kejar –
kejaran di lapangan, tetapi tidaklah untuk saat ini. Permainan melalui sebuah
alat modern yang bernama playstation saat ini mulai digandrungi oleh sebagian
besar masyarakat terutama anak – anak. Ratusan permainan berbeda yang dapat
dimainkan hanya dengan sebuah alat ini membuat anak – anak betah duduk berjam –
jam di depan layar televisi. Tak sedikit dari mereka rela menyisihkan uang
jajannya demi menikmati sensasi bermain
di tempat persewaan atau rental playstation.
Tak
dapat dipungkiri bahwa bermain playstation yang berlebihan kemudian
mengakibatkan berbagai macam dampak, terutama kepada anak – anak. Banyak orang
tua mengeluhkan mengenai anaknya yang menjadi lupa waktu semenjak buah hatinya
mengenal permainan ini. Lupa belajar, lupa makan, lupa mengerjakan pr dan masih
banyak kelalaian lainnya yang merugikan. Begitu menariknya permainan ini bagi
anak - anak membuat mereka enggan mengerjakan pekerjaan lainnya, hanya duduk
diam di depan layar televisi dengan penuh konsentrasi, terkadang malah melebihi
konsentrasi mereka untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya atau belajar.
Akibatnya, prestasi siswa di sekolah menurun. Dampak tersebut sungguh merugikan
diri anak itu sendiri dan juga menjadi beban pikiran orang tua
.
Selain itu, akibat lain yang dapat diperoleh disebabkan oleh orang tua yang terkadang tidak tahu mengenai
jenis – jenis permainan yang dimainkan anak – anak mereka. Padahal banyak dari
permainan – permainan tersebut mengandung unsur – unsur yang bermoral buruk
seperti bentuk kekerasan, perusakan dan lain – lain. Contohnya saja permainan
seperti permainan bertinju atau berkelahi. Masing – masing berusaha untuk
mengalahkan lawannya dalam bentuk kekerasan fisik. Pada akhirnya dalam kehidupan
nyata, kegiatan – kegiatan fisik dalam permainan akan dicontoh anak – anak
ketika bermain dengan teman – temannya. Tak menutup kemungkinan kemudian akan ada anak yang terluka. Anak pun sebenarnya tak dapat sepenuhnya
disalahkan karena mereka sebenarnya tak
mengerti akan akibat yang ditimbulkan oleh apa yang dilakukannya tersebut. Kemudian akibat lain dari bermain playstation
yaitu anak menjadi cenderung boros terhadap uangnya karena mereka
menghabiskannya untuk menyewa playstation. Tak jarang beberapa anak rela
membolos sekolah dan kabur ke rental playstation pada jam – jam pelajaran.
Tak
mudah memang untuk menghilangkan kebiasaan anak – anak untuk bermain
playstation, apalagi bagi mereka yang sudah “kecanduan” dan sulit untuk
melepaskan kebiasaannya. Mencegah mereka pun bukan hal yang mudah karena memang
masa anak – anak adalah masa bermain sehingga untuk melarang mereka bermain
membuat anak merasa haknya tak dipenuhi. Oleh sebab itu, beberapa cara perlu
dilakukan untuk mengurangi dampak negative dari alat permainan ini. Pertama,
yaitu perlu adanya pengawasan dari orang tua secara langsung terhadap kegiatan
sehari – hari anak. Orang tua harus memastikan dan mencari tahu apa yang
sebenarnya disukai oleh anak – anaknya dan apa yang dimainkan mereka. Apakah
nantinya akan berpengaruh pada kepribadian dan tingkah laku mereka, perlu
dipahami lebih lanjut. Kalaupun mereka sudah terlanjur senang memainkan dan
tidak memungkinkan untuk dicegah, orang tua perlu memberikan nasihat secara
perlahan untuk tidak meniru apa yang dimainkannya dalam kehidupan nyata. Selain
itu, perlu dijelaskan juga akibat yang ditimbulkannya jika nasihat tersebut
dilanggar. Selanjutnya orang tua juga perlu mengatur waktu anak – anak,
haruslah jelas aturan kapan anak dapat bermain dan berapa lama waktu
kesepakatan untuk bermain. Perlu ditetapkan juga konsekuensi yang akan
didapatkan jika anak melanggar perjanjian tersebut. Orang tua harus secara
tegas menjalankan aturan tersebut sampai menjadi kebiasaan sang anak yang terus
menerus dilakukan. Selain itu orang tua harus selalu konsisten dan tak bosan
untuk mengingatkan waktu – waktu kapan anak harus belajar, bermain, makan dan
sebagainya. Orang tua juga perlu memantau anak – anak dalam hal keuangan. Orang
tua haruslah tahu kemana – mana aliran pengeluaran anaknya masing – masing
supaya dapat diketahui secara jelas mengenai kegiatan anaknya sehari – hari.
Selain
dari pihak orang tua perlu ada kesadaran juga dari pihak pemilik persewaan atau
rental playstation untuk menetapkan aturan – aturan tertentu seperti tidak
membukanya di jam – jam sekolah, melarang anak berseragam untuk bermain ataupun
membatasi jumlah jam tiap anak yang bermain di tempat tersebut. Sehingga anak –
anak tidak berlebihan dalam memainkannya. Perlu adanya kesadaran dari semua
pihak untuk bersama – sama saling membantu membentuk generasi bangsa yang tahu
batasan – batasan dalam berbuat.
BACA JUGA :
Ceritaku
- Obat Herbal Mujarab
- Assalamu'alaikum
- Cerita Hujan
- Rejeki Penjual Jas Hujan
- Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP
- Awardee LPDP PK 40 - Kemilau Nusantara-
- Susahnya Matematika K13
- Menulis Impian
- Fenomena Jurusan Kedokteran
- Perbedaan Gejala Maag dan Masuk Angin
- Pengalaman Ikut Workshop STIFIN
- Faktor Pembentuk Akhlak
- Profesi PNS Idaman Masyarakat
- Resensi Buku “ Trik – Trik Berhitung “
- Resensi Buku “ Belajar Menuang Ide dalam Puisi – Cerita – Drama “
- Resensi Buku “ We Are Good Mothers “ 100% Jadi Ibu bagi Wanita Pekerja
- Guru 12 Purnama
- Esok Kiamat ??!!
- Masalah Psikologis Anak
- Selamat Hari Guru
- Siswaku Indigo !!!
- Yuk Berdonasi di Kolong Ilmu
- Makna dari Kisah Abu Thalib
- Matematika, Siapa Takut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar