Senin, 25 November 2013

Selamat Hari Guru



Dulu… dulu aku berpikir bahwa bekerja di perusahaan  terkenal seperti Pertamina, Astra ataupun BUMN itu begitu hebat, begitu sibuknya melamar kesana kemari berharap dapat diterima di sebuah perusahaan bergengsi, itu dulu …. Dulu aku menganggap menjadi pegawai Bank Indonesia dengan gaji 10 juta per bulan itu luar biasa. Betapa kecewanya ketika hanya tinggal beberapa tahap lagi dapat ikut andil di dalamnya, namun sayangnnya gagal. Tetapi itu dulu … Dulu aku menganggap menjadi bekerja di kementrian pusat sebagai pegawai negeri itu sangatlah keren. Bagaimana tidak…ribuan penduduk Indonesia yang melamar  dengan jumlah formasi yang  tak sebanding, menjadi kebanggan tersendiri jika diterima, tetapi itu dulu. Betapa  sempitnya cara pandangku dulu yang menganggap materi ataupun cara pandang masyarakat yang menganggap “keren” suatu profesi menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Bahkan bukan gaji besar  ataupun orang lain menganggap apa yang jadi masalah, tetapi apakah jiwa itu muncul di setiap detik gerak – gerik kita melakukan pekerjaan? Apakah keikhlasan itu muncul ketika kita berjuang menyelesaikan satu persatu tugas yang diberikan ? Apakah ada sesuatu yang bermakna dari semua hal yang kita kerjakan yang akan membawa kebaikan pada diri kita ? Sungguh pertanyaan – pertanyaan itulah yang seharusnya dari dulu sudah kupikirkan. Walaupun terlambat dan harus melalui jalan yang berliku seakan diriku yang tak memiliki tujuan sibuk berjalan kesana kemari, Alhamdulillah cahaya itu tiba. Cahaya kebenaran yang menyinari setiap langkah kehidupan sesuai dengan panggilan jiwa dan lubuk hati yang terdalam. Panggilan untuk dapat bermanfaat tak hanya untuk diri sendiri, tak hanya untuk keluarga, dan tak hanya untuk membesarkan nama perusahaan semata. Panggilan itu ada karena adanya keinginan untuk dapat bermanfaat bagi sesama. Begitupun supaya dapat berbuat sesuatu tak hanya sekedar materi belaka. Panggilan itu ada karena merupakan amanah dari-Nya. Kepercayaan yang begitu besar untuk belajar dan terus belajar, memperbaiki diri sehingga dapat menjadi suri tauladan bagi sesama. Itulah kata hati. “ Sungguh sayang, kecerdasanmu tak pantas hanya untuk menjalani profesi yang begitu biasa. Kamu harusnya bisa menjadi seseorang yang lebih daripada itu, “ kata mereka. Itu hanya pendapat mereka saja, manusia,  aku pun tak peduli. Keras hati iya… bodoh juga iya… Jalan pikiran yang tak umum dimiliki oleh sebagian besar orang. Biarlah orang berkata apa, yang penting hatiku selalu turut serta bersamaku. Karena suara hati itulah yang membawa suara Illahi, sebagai petunjuk-Nya untuk menempuh jalan hidupku sebenarnya. 

" SELAMAT HARI GURU "

Teruntuk seluruh guru yang ada di Indonesia

Selamat berjuang menebar manfaat dimanapun berada.

Keep Spirit ^____^








BACA JUGA :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar