Persahabatan
itu seperti seleksi alam, siapa yang cocok akan bertahan dan yang tidak berarti
bukanlah orang yang tepat untuk menjadi sahabat. Itulah teori yang dahulu kala
aku dan seorang sahabatku karang ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah
Atas, setelah melakukan pengamatan waktu demi waktu, memperhatikan pengulangan -
pengulangan peristiwa sepanjang hari. Ketika itu aku berpikir, apakah ada
kemungkinan di dalam suatu kelas di sekolah tidak ada kelompok – kelompok kecil,
yang biasa orang menyebutkannya dengan “geng” mewarnai siswa – siswi di kelas
yang heterogen. Nyatanya selama aku sekolah mulai aku di bangku sekolah dasar
sampai aku di perguruan tinggi pun aku selalu menemui kasus yang sama, ada
beberapa kelompok – kelompok yang masing – masing anggotanya memiliki kedekatan
berbeda dibanding yang lain.
Beberapa
macam kelompok dapat menjadi cukup dikenal di sekolah. Ada yang mengistilahkan
mereka “ geng terkenal “, yang berisi anak – anak terkenal semacam artis di
sekolah. Biasanya anak – anak ini memiliki keinginan untuk selalu dikenal,
mencoba terlihat menonjol di sekolah, baik dengan gayanya yang stylish,
penampilan mereka yang cantik dan ganteng atau dengan kondisi keuangan yang
berlebihan untuk standar anak sekolah biasa yang bisa dikatakan juga sebagai
kalangan anak borjuis. Ada pula “ geng anak bandel “ yang tak pernah dapat
seharipun membuat guru marah dengan selalu membuat onar di sekolah, melanggar
aturan sekolah dengan hobi nongkrong bersama teman – temannya. Tak jarang pula
mereka melakukan kejahatan tingkat rendah seperti minta uang dengan paksa
ataupun menjahili teman – temannya sendiri. Kelompok berikutnya yang melengkapi
warna – warni sekolah yaitu “ geng anak pintar “, berisi anak – anak dengan
kecerdasan otak yang luar biasa, yang rankingnya tak pernah jauh – jauh dari
peringkat atas di kelas.. Ada pula yang biasa disebut “ geng anak alim “,
berisi anak – anak rohis dengan ketaatan yang besar kepada Tuhan-Nya. Anak –
anak tersebut biasanya cukup tenang dan kalem. Sisa dari semua kelompok –
kelompok itu yaitu kelompok yang dalam kategori biasa – biasa saja, anak – anak
yang mungkin bahkan tidak terlalu dikenal oleh teman – teman yang lain karena
mereka tidak pernah menonjol atau menonjolkan dirinya dalam lingkungan sekolah.
Hal
yang seperti itu dari waktu ke waktu terus menerus selalu ada dan tak dapat
diubah. Sebagai seseorang yang dulunya juga pernah merasakan bangku sekolah, semua itu memang sudah layaknya terjadi. Tidak
bermaksud memilih – milih teman sebenarnya, silaturahmi dengan siapapun
pastinya harus tetap terjaga. Tetapi yang menjadi teman dekat, atau dengan kata
lain “ sahabat “ itulah yang berbeda tergantung bagaimana sifat dan kepribadian
kita. Menurut hasil pengamatan kami bahwa, setiap anak cenderung memiliki teman
yang sejenis. Bukan sejenis dalam artian sempit, memiliki jenis kelamin sama,
tetapi selalu ada kesamaan yang membuat mereka cocok satu sama lain. Apakah itu
dalam hal cara berpikirnya, tingkah lakunya, ataupun hal – hal yang menjadi
kegemarannya. Di awal – awal masa sekolah, mereka biasanya masih mencari –
cari, berteman dengan si ini berteman dengan si itu, semua dicobanya. Tetapi
selalu saja seiring berjalannya waktu, pada akhirnya mereka akan cenderung bertemu
dengan segelintir orang saja dimana mereka akan merasa cocok dan pas untuk
saling berbagi satu sama lain dan itulah yang akan menjadi sahabat atau teman
dekat mereka dalam kurun waktu yang cukup lama. Itulah tanda mereka memiliki
suatu kesamaan yang membuat mereka merasa memiliki ikatan batin yang tak akan
dapat putus sampai kapanpun juga.
Seperti
kata pepatah, Kalau kamu berteman dengan tukang sate maka kamu pun akan terkena
asap sate. Begitupun kalau kamu berteman dengan penjual bunga maka keharuman bunga
akan melekat pada tubuhmu. Artinya kalau kita ingin bercermin, merefleksikan
diri kita seperti apa, lihatlah sahabat – sahabat kita. Kita kurang lebih sama
seperti itu. Kalau kita merasa sahabat – sahabat kita adalah orang yang
bermasalah dan orang yang tidak benar, bisa jadi seperti itulah diri kita.
Sebaliknya kalau kita merasa kalau sahabat – sahabat kita begit baik dan luar biasa, bisa jadi kita
juga orang yang baik dan luar biasa. Hal tersebut merupakan alat pendeteksi
diri kita yang cukup mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun juga yang
menyadarinya. Karena menilai diri sendiri seobyektif mungkin itu tak cukup
mudah untuk dilakukan semua orang.
Secara
umum, yang dapat kita ambil dari yang kita bahas sebelumna yaitu begitu besar
pengaruh sahabat terhadap diri kita, hal tersebut memang benar halnya. Sahabat
yang baik akan membawa diri kita kea rah yang lebih baik dan sahabat yang buruk
pun akan membawa diri kita kea rah yang lebih buruk. Sebagai manusia biasa
dengan tingkat keimanan yang berubah – ubah, dapat naik dan turun sesuai sitasi
dan kondisi ada baiknya kita selalu mencari sahabat yang baik di sekitar kita.
Manfaatnya adalah ketika kita berada dalam kesesatan, ketika tiba – tiba kita
merasa dalam kondisi dengan tingkat keimanan rendah, akan ada yang mengingatkan
kita, membantu kita dan menuntun kita ke arah yang baik dan benar. Seperti yang
sudah dikatakan sebelumnya, hal ini tak berarti kita memilih – milih teman,
menjauhi orang – orang tertentu dan mendekati orang – orang tertentu. Berteman
dengan siapa saja, tetapi yang menjadi teman terdekat kita pastikanlah mereka
orang – orang baik yang akan membawa kita menuju ke arah perubahan yang lebih
baik. Kecuali kalau kita merasa bahwa tingkat keimanan kita begitu kuat dan
merasa tak masalah untuk berada di lingkungan yang buruk sedikitpun, untuk tak melebur
ke dalamnya, itu menjadi tak masalah. Tetapi bagi yang merasa kelabilan masih
mewarnai hidupnya, sebaiknya dihindari untuk berada di lingkungan semacam itu.
Sahabat
itu adalah teman hidup. Ketika kita memiliki sahabat akan ada ruang di hati
kita yang dapat diisi olehnya. Kecocokan jiwa serta kesamaan tujuan akan
menghiasi kehidupan kita bersama dengannya. Kita dapat membagi, baik kesenangan
ataupun kesusahan kita bersama dengannya. Dia dapat menghibur kita kala kita
dirundung duka, saran – sarannya menjadi obat yang menyembuhkan luka di ruang
hati kita. Kita menangis bersama, tertawa bersama, tak ada alasan yang dapat
menggoyahkan pertalian kita walaupun sejauh apapun jarak dan waktu. Begitu besar
pengaruhnya sahabat terhadap diri kita, bahkan terkadang sudah layaknya saudara
sendiri. Di tempat yang jauh pun kita dapat merasakan segala macam suka dan
duka yang terjadi padanya.
Utamanya adalah pilihlah sahabat yang baik,
yang dapat membawamu senantiasa dalam kebaikan, menjadikan hatimu tenang dan
tentram dengan akhlaknya yang baik, tingkah lakunya yang sopan dan tutur
katanya yang halus. Sahabat – sahabat yang mempunyai visi misi dan tujuan baik
sehingga dapat memotivasi dan menginspirasi kita supaya dapat paling tidak sama
baiknya dengannya, bahkan kalau bisa lebih baik darinya. Karena sahabat –
sahabat itulah yang akan menentukan hidupmu, membantumu untuk berjalan lurus ke
arah yang baik dan benar, sehingga suatu hari nanti di tempat nun jauh di sana,
kita akan bertemu kembali, tetap sebagai sahabat abadi, dunia dan akhirat.
Spesial untuk para sahabatku
Di manapun kalian berada
Apapun yang kalian lakukan saat ini
Ingatlah bahwa aku selalu ada
untukmu
Ingatlah bahwa aku selalu
mengingatmu
Ingatlah bahwa harapanku untuk
kembali bertemu denganmu
Karena kosongnya ruang hatiku telah
terisi olehmu
Semoga kau pun selalu begitu
Tetap sama seperti yang dulu
***
BACA JUGA :
Ceritaku
- Obat Herbal Mujarab
- Assalamu'alaikum
- Cerita Hujan
- Rejeki Penjual Jas Hujan
- Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP
- Awardee LPDP PK 40 - Kemilau Nusantara-
- Susahnya Matematika K13
- Menulis Impian
- Fenomena Jurusan Kedokteran
- Perbedaan Gejala Maag dan Masuk Angin
- Pengalaman Ikut Workshop STIFIN
- Dampak Permainan Playstation bagi Anak
- Faktor Pembentuk Akhlak
- Profesi PNS Idaman Masyarakat
- Resensi Buku “ Trik – Trik Berhitung “
- Resensi Buku “ Belajar Menuang Ide dalam Puisi – Cerita – Drama “
- Resensi Buku “ We Are Good Mothers “ 100% Jadi Ibu bagi Wanita Pekerja
- Guru 12 Purnama
- Esok Kiamat ??!!
- Masalah Psikologis Anak
- Selamat Hari Guru
- Siswaku Indigo !!!
- Yuk Berdonasi di Kolong Ilmu
- Makna dari Kisah Abu Thalib
- Matematika, Siapa Takut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar