Ya
Allah Sang Pemilk Semesta Alam
Di
tengah kesunyian malam yang menemani, kembali kutengadahkan tangan ini,
kutundukkan kepala dan kudekatkan hati
ini kepada-Mu Maha Pencipta. Dengan luapan syukur tiada terkira atas segala
kenikmatan yang telah Kau berikan kepadaku, sampai detik ini menit ini dan jam
ini, mencoba menikmati setiap waktu yang telah Kau anugerahkan untukku.
Kesempatan untuk bersujud kepada-Mu pada saat ini, merupakan suatu kenikmatan
besar yang pernah ada, karena di situlah kebahagiaan itu terletak. Kebahagiaan
hakiki…kebahagiaan abadi…yang nilainya bahkan mencapai tak terhingga, lebih
besar daripada bumi dan isinya. Ungkapan terima kasih dari lubuk hatiku yang
paling dalam karena sampai saat ini aku masih dapat menghirup udara dunia, demi
menjalankan amanah sebagai manusia, makhluk-Mu yang telah Kau berikan akal
sehat, untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, untuk menjadi
khafilah di muka bumi ini, menebarkan berbagai macam kebaikan sebagai wujud
rasa syukur atas kasih-Mu.
Izinkanlah
aku pada kesempatan ini untuk melepaskan rindu, mengisi kekosongan hati dengan
bermunajat hanya kepada-Mu, melepaskan segala beban pikiran atas kehidupan
dunia, segala hingar bingar yang terkadang tanpa disadari sering membutakan
arah dan tujuan, mengeruhkan hati dan pikiran, menjadikan semuanya tampak benar
pada luarnya. Aku tahu manusia di hadapan-Mu ini, yang sedang berusaha menarik
perhatian-Mu ini, begitu kotor, begitu penuh dengan dosa dan kesalahan mulai
dari yang kecil sampai yang besar, baik yang disengaja ataupun tidak. Karena
itupun aku selalu bertanya ketika menghadap-Mu, apakah aku pantas untuk selalu
memohon, seiring besarnya kuantitas rayuan setan yang kuturuti, yang tanpa
kusadari menjadi kebiasaan sehari – hari dalam kehidupanku. Walaupun begitu aku
begitu meyakini, bahwa Kau di sini begitu dekat denganku, seberapapun jauhnya
aku dari diri-Mu,aku tahu Kau selalu menjagaku hingga saat ini dan di tempat
ini. Begitu luar biasa baiknya Engkau kepada diriku, bahwa diriku dengan segala
kekotoran hati dan pikiranku masih diberi kesempatan untuk berada di lingkungan
yang baik, yang membuatku belajar dan
terus belajar memperbaiki kualitas diri supaya menjadi semakin baik dan semakin
baik, berusaha untuk mencapai khusnul kotimah di kemudian hari. Semuanya itu berharga lebih besar dari materi
seberapapun yang aku dapatkan di dunia ini.
Ya Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Seperti biasa doaku kupanjatkan untuk semua anak didikku, berharap
kesuksesan datang menghampiri mereka, berharap mereka akan dapat lebih baik
dari padaku, untuk menjadi pemimpin – pemimpin negeri ini yang
berkualitas..yang bisa membawa perubahan positif demi nusa, bangsa dan agama. Merekalah
yang akan menentukan bagaimana bangsa ini ke depannya, menjadi lebih baikkah
atau sebaliknya menjadi semakin terpuruk. Di tangan – tangan merekalah impian
perubahan masa depan itu ada.
Tetapi
sayangnya, maafkan hamba-Mu yang hina ini, mungkin aku belum dapat menjadi
pendidik yang baik untuk mereka, belum dapat memberikan yang terbaik untuk
mereka, dan belum dapat memberi contoh yang baik untuk mereka. Karena akupun
masih belajar terus menerus dari pengalaman yang ada. Maafkan aku jua, karena
terkadang aku kurang dapat mengendalikan tingkah laku mereka, belum dapat mendidik mereka menjadi manusia –
manusia berakhlak baik, seringkali
kurang bersabar ataupun sebaliknya, kurang tegas kepada mereka. Padahal
Engkau tahu bahwa aku berharap lebih dari mereka, aku harap mereka tak hanya
memiliki kemampuan intelektual yang tingi, tetapi menjadi manusia berakhlak
baik, memiliki tingkah laku yang sopan dan bertutur kata yang santun. Berharap
mereka dapat menempatykan diri, menjadi manusia – manusia baik yang dapat
saling menghormati antara yang satu dengan yang lainnya. Apakah itu hanya
sekedar impian ya Allah?
Aku
pun tak mau pesimis karena hanya Engkau Sang Maha Pembolak Balik hati manusia.
Aku hanya ingin mereka paham bahwa belajar dan sekolah itu untuk kebaikan
mereka sendiri, bukanlah untuk guru atau sekolah. Tetapi mengapa mereka masih
saja tak mengerti, anak – anak itu. Tak bosan – bosannya aku mengulangi kata –
kata itu, berharap ada perubahan sedikit demi sedikit pada merka. Mungkin
mereka bosan…mungkin mereka jenuh mendengarkanku selalu berceramah setiap
harinya… tetapi aku tak lelah selalu berusaha, siapa tahu tiba – tiba ada kata
– kataku yang ketika itu tepat sasaran masuk ke dalam hati mereka dan
menggerakkan mereka untuk menjadi lebih bersemangat. Aku tahu ya Rabb…ini juga
sebagai sarana ujian kesabaran darimu, melihat latar belakang mereka yang
sebagian besar kuranglah beruntung, keluarga yang kurang mempedulikan dan tak
mengerti akan pendidikan..membuatku miris dan tak tega melihat wajah – wajah
polos mereka. Hal tersebut dapat menjadi pelajaran bahwa bersyukurlah…bersyukurlah
kita yang masih diberi keluarga yang begitu peduli dengan kita, peduli dengan
kemajuan kita, peduli dengan pendidikan kita dan peduli dengan keberhasilan
kita. Karena di sinilah aku dapat melihat ternyata banyak orang yang lebih tak
beruntung daripada kita.
Memang
tak begitu mudah menjadi guru, utamanya kita harus lebih dapat memahami orang
lain, dengan berbagai macam karakter manusia yang unik, berbeda satu sama lain.
Tetapi apapun yang terjadi, aku begitu menikmati profesi ini, bukan hanya
sekedar untukku mencari materi semata, tetapi lebih dari itu, kepuasan dan
kebahagiaan yang tak dapat kulukiskan dengan kata – kata merupakan kado
terindah yang Kau hadiahkan kepadaku. Karena itu, terima kasih ya Allah atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Mu, yang mengirimkanku ke tempat ini untuk
belajar. Belajar dari kerhidupan, belajar dari orang lain dan belajar dari
lingkungan sekitar, Sedikit untaian kata ini kusampaikan, hanya sekedar membagi
perasaan dan jiwa-Ku hanya kepada-Mu Ya Rabb. Karena hanya kepada-Mu lah aku
percaya…kepada-Mu lah aku merasa tenang…kepada-Mu lah jiwaku terasa damai.
Terima kasih untuk semuanya yang telah Kau anugerahkan padaku. Aku hanya
berharap semoga Engkau selalu memberi kemudahan untukku menjalankan semua
amanah hidupku hingga akhir hayat.
BACA JUGA :
Ceritaku
- Obat Herbal Mujarab
- Assalamu'alaikum
- Cerita Hujan
- Rejeki Penjual Jas Hujan
- Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP
- Awardee LPDP PK 40 - Kemilau Nusantara-
- Susahnya Matematika K13
- Menulis Impian
- Fenomena Jurusan Kedokteran
- Perbedaan Gejala Maag dan Masuk Angin
- Pengalaman Ikut Workshop STIFIN
- Dampak Permainan Playstation bagi Anak
- Faktor Pembentuk Akhlak
- Profesi PNS Idaman Masyarakat
- Resensi Buku “ Trik – Trik Berhitung “
- Resensi Buku “ Belajar Menuang Ide dalam Puisi – Cerita – Drama “
- Resensi Buku “ We Are Good Mothers “ 100% Jadi Ibu bagi Wanita Pekerja
- Guru 12 Purnama
- Esok Kiamat ??!!
- Masalah Psikologis Anak
- Selamat Hari Guru
- Siswaku Indigo !!!
- Yuk Berdonasi di Kolong Ilmu
- Makna dari Kisah Abu Thalib
- Matematika, Siapa Takut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar