Begitu
banyak orang menyepelekan dan mengesampingkan profesi guru. Guru hanya dianggap
sebagai sumber mata pencaharian belaka, sama halnya dengan pekerjaan –
pekerjaan lain. Padahal lebih dari itu, peran seorang guru lebih besar jauh
seperti yang bisa dibayangkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hasil didikannya tidak hanya berimbas pada
anak didiknya, tetapi juga pada masyarakat sekitar dan untuk lingkup yang lebih
luas pada negara kita, Indonesia. Karena itu, profesi ini sebenarnya bukanlah profesi
sembarangan yang bisa dilakukan siapa saja. Diperlukan guru – guru yang memang
benar – benar mau dan mampu mengajar, mendidik dan memimpin untuk dapat
memberikan kehidupan di Indonesia yang lebih baik ke depannya.
Mengapa Negara Indonesia sampai sekarang
pun belum bisa menjadi negara maju, padahal asset sumber daya alam kita
melimpah ruah dari Sabang sampai Merauke?
Tentu saja semuanya tak lepas dari kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM )
yang begitu kurang. Lalu kemudian pertanyaannya, apa yang mempengaruhi kualitas
SDM yang ada di Negara Indonesia, tentu
saja jawabannya salah satunya adalah kualitas pendidikan. Begitu besarnya peran
pendidikan yang ada di suatu Negara, khususnya di Negara kita tercinta,
Indonesia, tak lepas dari peran guru
sebagai salah satu perangkat pendidikan. Guru yang berhadapan langsung dengan
para generasi penerus bangsa. Guru yang mentransfer ilmu yang mereka miliki
untuk dapat diterapkan dalam kehidupan. Guru yang mendidik perilaku, moral dan
kepribadian murid – muridnya.
Masa depan bangsa ada di tangan
generasi penerus bangsa dan yang berperan dalam menentukan baik tidaknya
generasi penerus bangsa adalah para pendidik bangsa. Jadi secara tidak langsung
guru mempunyai andil dalam kemajuan bangsa kita. Seperti halnya pernyataan Bu
Itje : Guru yang baik memang mahal harganya tetapi guru yang tidak baik jauh lebih mahal karena
dampaknya adalah runtuhnya martabat bangsa. Hal itu jelas sekali maknanya. Guru
yang baik dalam artian mampu mengajar, mendidik dan memimpin dengan sepenuh
hati sehingga bisa membawa pengaruh perubahan positif kepada anak didiknya dan
masyarakat di sekitarnya akan bernilai mahal karena membawa keuntungan bagi
bangsanya. Guru seperti itu memang patut dibayar mahal karena memang dia mampu memegang
dan mengendalikan asset negara yang
sangat krusial, yaitu anak didiknya. Sebaliknya, guru yang tidak baik, yang
asal – asalan dan tidak niat dalam mengajar serta memberikan didikan yang tidak
baik akan mempengaruhi masa depan bangsa kita yang akan diam di tempat bahkan
bisa jadi mengalami kemunduran, tertinggal dari bangsa yang lain. Seiring
dengan perkembangan zaman jika pendidikan di Negara kita tidak kian maju, maka
negara kita akan terlindas dan tertinggal jauh oleh bangsa lain. Apalagi jika
gurunya mendidik dan memberi teladan yang tidak baik yang kemudian akan
dicontoh anak didiknya, hal itu mengakibatkan turunnya moral masyarakat. Secara
otomatis, harga diri dan martabat masyarakat bangsa akan jatuh pula. Tak bisa
dibayangkan rendahnya nama baik kita di mata dunia akibat salah pendidikan. Hal
seperti itu berharga sangat mahal,
bahkan lebih mahal dari materi semata. Karena itu, marilah memajukan
bangsa kita dengan mengedepankan kemajuan pendidikan di Negara kita dengan
peran guru kita sebagai pengajar, pendidik dan pemimpin bangsa.
BACA JUGA :
Ceritaku
- Obat Herbal Mujarab
- Assalamu'alaikum
- Cerita Hujan
- Rejeki Penjual Jas Hujan
- Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP
- Awardee LPDP PK 40 - Kemilau Nusantara-
- Susahnya Matematika K13
- Menulis Impian
- Fenomena Jurusan Kedokteran
- Perbedaan Gejala Maag dan Masuk Angin
- Pengalaman Ikut Workshop STIFIN
- Dampak Permainan Playstation bagi Anak
- Faktor Pembentuk Akhlak
- Profesi PNS Idaman Masyarakat
- Resensi Buku “ Trik – Trik Berhitung “
- Resensi Buku “ Belajar Menuang Ide dalam Puisi – Cerita – Drama “
- Resensi Buku “ We Are Good Mothers “ 100% Jadi Ibu bagi Wanita Pekerja
- Guru 12 Purnama
- Esok Kiamat ??!!
- Masalah Psikologis Anak
- Selamat Hari Guru
- Siswaku Indigo !!!
- Yuk Berdonasi di Kolong Ilmu
- Makna dari Kisah Abu Thalib
- Matematika, Siapa Takut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar