Pembelajaran
geometri secara informal bertujuan agar siswa memiliki kepekaan ruangan.
Kepekaan ini diharapkan semakin berkembang dengan diberikannya kegiatan yang
mendukung siswa sehingga ketrampilan yang dibutuhkan dapat menunjang kepekaan
tersebut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa belajar geometri sangat
penting bagi siswa (Angie Siti Anggari, 2007 ) :
1. Geometri
ditemui di mana – mana, baik di system perputaran bumi, pembentukan bebatuan,
kehidupan alam, rumah, mobil, atau apapun yang diciptakan manusia.
2. Pembelajaran
geometri dapat membantu meningkatkan ketrampilan siswa dalam memecahkan
masalah, dimana memecahkan masalah adalah hal yang sangat penting dalam
matematika.
3. Geometri
memegang peranan penting dalam matematika karena berhubungan dengan materi
lainnya : misalnya pengukuran
4. Geometri
dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari, baik dalam pekerjaan di perkantoran,
bisnis maupun pekerjaan di rumah.
“ Children have real understanding
only of that which they invent themselves, and each time we try to teach them
something too quickly, we keep them from reinveting it themselves. “ (
Jean Piaget )
Apa yang disampaikan oleh Jean Piaget di atas
memberikan penjelasan kepada kita semua bahwa anak memahami apa yang
dipelajarinya apabila mereka mengalaminya sendiri yaitu memiliki kesempatan untuk mencoba dan
bereksplorasi sehingga menemukan sendiri
jawaban dari apa yang belum dipahaminya. Setiap anak akan mengalami
kesulitan apabila mendapatkan materi yang terlalu banyak dalam waktu yang
bersamaan, atau memberikan mereka hal yang baru namun belum saatnya diberikan.
Pierre van Hiele bersama istrinya, Dina van Hiele
Geldof, melakukan penelitian dan menemukan fakta bahwa setiap anak mengalami
proses belajar yang melalui tahapan tahapan berikut :
1. Visualisasi
Pada
tahap ini, anak baru mampu menyebutkan bentuk tanpa dibebani oleh berapa sudut
atau sisi yang dimiliki oleh suatu bentuk
2. Analisa
Siswa
mulai mengidentifikasi apa yang dimiliki oleh suatu bentuk dan belajar kosa
kata baru sehubungan dengan bentuk tersebut, namun masih belum mengkoneksikan
antara beberapa bentuk yang berbeda.
3.
Deduksi Informal
Pada
tahapan ini, siswa sudah mampu melihat hubungan antara bentuk – bentuk yang
berbeda. Mereka sudah mampu mengambil kesimpulan tentang bentuk tersebut dengan
melihat apa yang menjadi cirri khasnya, misalnya : sudutnya atau sisinya.
4. Deduksi
Pada
tahap ini, tahapan pembuktian sangat penting. /biasanya tahapan ini diberikan
kepada siswa di SMA. Banyak definisi – definisi yang dihasilkan.
5. Rigor
Tahapan ini
merupakan tahapan tertinggi yang biasanya dilalui oleh para mahasiswa.
sumber :
laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mengenai Materi Bangun Datar Melalui Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia Siswa Kelas 3A SDN Parung 04 Bogor oleh Yusi Rizki Gustiesa
BACA JUGA :
Matematika
- Susahnya Matematika K13
- Minimal Saldo di Bank Supaya Tidak Berkurang
- Perbandingan Angsuran antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
- Resensi Buku “ Trik – Trik Berhitung “
- 5 Kampus dengan Jurusan Matematika Terbaik di Indonesia
- Pendidikan Matematika Realistik Indonesia ( PMRI )
- Matematika dalam Pendidikan
- 7 Jurusan yang Lulusannya Bergaji Besar
- kendali logika fuzzy pada mesin cuci
- Me and mathematics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar