Terkadang terbersit sebuah pertanyaan mendalam dalam
hati keciku. Apakah aku pantas ? Yahh..betul. Apakah aku pantas untuk menjadi
contoh dan teladan yang baik? Sebuah tanya menari – nari dalam benakku. Apakah aku
sanggup mengemban amanah yang begitu besar ini? Amanah yang akan aku
pertanggungjawabkan tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak.
Terkadang terus terang aku merasa putus asa. Melihat ketidakmampuanku sendiri,
keraguanku dalam melakukan yang terbaik untuk mereka. Aku merasa frustasi,
ketika aku merasa aku belum mampu mengendalikan mereka, belum mampu menjadi teladan
mereka, belum mampu menjadi contoh yang baik bagi mereka. Aku merasa sangat
sedih. Aku tahu amanah ini begitu besar.
Menjadi guru bukanah profesi main – main. Bukanah seperti karyawan kantoran
dengan hanya benda mati saja yang dihadapi. Yang kuhadapi adalah manusia. Perlu
ditekankan sekali lagi “ manusia “. Manusia punya otak untuk berpikir, manusia
punya rasa, asa dan jiwa. Kita tidak bisa seenaknya saja memperlakukan mereka. Salah
sedikit saja pengaruhnya akan begitu besar, bahkan mungkin akan dibawa sampai
tua. Manusia itu unik, berbeda – beda antara satu dan yang lainnya. Tidak ada
satupun di dunia ini manusia yang sama persis dari segi fisik, kepribadian
ataupun kegemaran, bahkan manusia kembar sekalipun. Karena itu mengamati berbagai macam manusia
pun hal yang menarik bagiku. Dari sinilah kita jadi bisa belajar bagaimana menempatkan
diri dan berlaku sesuai kepribadiannya masing – masing. Tetapi nyatanya tak
semudah itu. Semua bertabrakan denga
reaita bahwa saya pun manusia. Saya juga “ unik “ seperti yang lain, dan
memperlakukan diri sendiri dengan baik juga merupakan hal yang tidaklah
mudah. Bahkan menaklukan diri sendiri
lebih susah bukan daripada menaklukan orang lain. Yahh…itulah tantangan
kehidupan. Kenyataan yang mau tidak mau harus dijalani sebagai makhluk Allah.
No body’s perfect. Menjadi manusia sempurna
setiap waktu itu merupakan hal yang tidak mungkin, tetapi berusaha untuk
menjadi sempurna itulah yang terbaik.
Berbekal
impian dan niat kebaikan sajapun ternyata tak cukup. Man Shabara Zafira. Siapa
yang bersabar ituah yang beruntung. Kesabaran dan kesabaran …itulah kata yang
terus menerus kuulang pada diriku sendiri.
Sabar…sabar dan terus bersabar. Ketika ternyata kondisi yang ada tidak
sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya, ada sebuah kunci yang harus kutemukan
“ sabar “. Bersabar sambil terus
berusaha mencari jalan keluar, mungkin akan terasa pahit kelihatannya, tetapi
itulah yang terpemting dalam proses pembelajaran diri untuk menjadi lebih baik.
Akan selalu ada ujian bagi siapa yang ingin naik kelas, bukan? Kita pun harus
percaya bahwa Allah tidak akan membebani kita di luar dengan kesanggupan kita.
Allah mempercayakan kepada kita, berarti kita mampu. Aku hanya mencari kepuasan
dalam hatiku. Kepuasan ketika melihat semangat mereka untuk datang ke sekolah
dan belajar. Kepuasan ketika mereka menjalani proses belajar mengajar dengan
penuh suka cita. Kepuasan melihat senyum mereka saat mereka berhasil paham
dengan apa yang diajarkan. Kepuasaan ketika mereka bahagia dapat mengerjakan
soal – soal dengan benar. Kepuasan melihat mereka dapat melihat cita – cita mereka
di depan mata. Apakah aku salah memiliki keinginan seidealis itu? Tetapi
permasalahannya tidak sesederhana itu, banyak factor lain di luar sana yang
menjadi tantangan bagiku untuk menghadapi mereka. Perhatian bahkan lebih
prioritas dibandingkan ilmu itu sendiri. Aku tak tahu. Saat ini aku merasa
belum sukses. Tetapi aku tidak akan berhenti berusaha, demi kebaikanku dan
mereka.
BACA JUGA :
Ceritaku
- Obat Herbal Mujarab
- Assalamu'alaikum
- Cerita Hujan
- Rejeki Penjual Jas Hujan
- Pengalaman Mengikuti Seleksi Beasiswa LPDP
- Awardee LPDP PK 40 - Kemilau Nusantara-
- Susahnya Matematika K13
- Menulis Impian
- Fenomena Jurusan Kedokteran
- Perbedaan Gejala Maag dan Masuk Angin
- Pengalaman Ikut Workshop STIFIN
- Dampak Permainan Playstation bagi Anak
- Faktor Pembentuk Akhlak
- Profesi PNS Idaman Masyarakat
- Resensi Buku “ Trik – Trik Berhitung “
- Resensi Buku “ Belajar Menuang Ide dalam Puisi – Cerita – Drama “
- Resensi Buku “ We Are Good Mothers “ 100% Jadi Ibu bagi Wanita Pekerja
- Guru 12 Purnama
- Esok Kiamat ??!!
- Masalah Psikologis Anak
- Selamat Hari Guru
- Siswaku Indigo !!!
- Yuk Berdonasi di Kolong Ilmu
- Makna dari Kisah Abu Thalib
- Matematika, Siapa Takut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar