Seperti apa aku ini ?
Nilai - nilai apa yang aku miliki?
Catatan Serba - Serbi
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Sebagaimana artikel - artikel sebelumnya, pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menuliskan bagian terakhir dari seri "Metode Menghafal Al Qur'an ala Gaza." Ilmu ini saya dapatkan pada saat menghadiri kajian beberapa bulan lalu di Masjid Nurul Ashri Deresan Yogyakarta dan materinya disampaikan langsung oleh seorang Syekh dari Palestina. Sebelumnya, sudah dibahas mengenai apa saja yang harus dipersiapkan dan bagaimana metode menghafal Al Qur'an dengan pengulangan. Bagi yang belum membaca artikelnya, silakan dilihat artikel sebelum ini yaa..
Selanjutnya, saya akan menuliskan mengenai apa yang harus dilakukan setelah selesai menghafal, baik setelah kita menghafal satu halaman, satu surah, satu juz atau mungkin sudah khatam 30 juz Al Qur'an. Aamiin...Ternyata tidak cukup hanya sekedar hafal saja, bisa jadi menjaga Al Qur'an akan jauh lebih susah daripada menghafalnya. Mungkin hari ini sudah hafal, besok sudah lupa lagi, sekarang sudah hafal, minggu depan sudah tak tersisa. Lalu apa yang harus dilakukan untuk terus menjaga Al Qur'an?
Setelah Selesai Menghafal
1. Mengulang ayat - ayat yang dihafal terus menerus.
Yaa..keistiqomahan dalam pengulangan merupakan hal yang wajib dalam menjaga hafalan kita. Dalam berbagai kesempatan, apa yang kita telah hafalkan ada baiknya diulang terus - menerus. Misalkan sedang ada waktu luang, sedang di jalan, sedang bersih - bersih, sedang beraktivitas yang kira - kira memungkinkan kita untuk bisa muraja'ah tentunya kita bisa gunakan sebaik - baiknya. Insya Allah segala kegiatan kita pun akhirnya akan bernilai ibadah.
2. Mendengar bacaan Qori' ayat - ayat yang telah dihafal.
Pada era teknologi yang cukup maju seperti sekarang ini, kita dibekali oleh berbagai kemudahan dalam fasilitas. Tentunya saat ini kita dengan mudah mengakses bacaan - bacaan Qori' - Qori' terkenal dari Timur Tengah tanpa harus susah payah pergi ke sana dulu atau bertemu dengan orang - orangnya langsung. Di internet sudah banyak disediakan mp3 maupun video bacaan Al Qur'an dari Qori' yang ternama mulai dari A - Z. Teman - teman bisa pilih salah satu yang disuka, untuk kemudian diputar dan didengarkan berulang - ulang ( daripada mendengarkan lagu - lagu galau nggak jelas, iya kan ). Kita akan mendapatkan berbagai keuntungan dengan melakukan bagian yang ini. Karena selain hafalan kita bisa lebih kuat, kita pun bisa mengoreksi kesalahan diri sendiri. Selain itu kita bisa belajar mengenai langgam atau irama yang lebih enak didengar dengan mengikuti bacaan Qori' yang kita sukai.
3. Muraja'ah hafalan dalam shalat.
Ini adalah cara paling baik dalam menguatkan hafalan, yairu mengulang - ulang dalam shalat yang setiap hari kita lakukan. Selalu gunakan ayat - ayat yang sudah dihafal baik dalam shalat wajib maupun shalat sunah kita. Masa iya dari SD sampai sekarang bacaan yang dibaca masih Al Ikhlash, Al Falaq dan An Naas saja. Bukannya tidak baik, namun harusnya kita bisa semakin maju setiap harinya, semakin meluaskan pengetahuan kita dengan kalam - kalam Allah yang lainnya. Isi Al Quran itu 30 juz lho, bukan cuma juz 30.
4. Mengkhususkan satu hari untuk muraja'ah.
Bagi yang sudah bertekad untuk menjadi penghafal Al Qur'an, mau tidak mau harus rela mengorbankan waktunya untuk diisi oleh Al Qur'an. Sediakan hari khusus dalam sepekan dimana teman - teman akan mengulang semua ayat - ayat yang sudah dihafalkan. Terserah hari apa saja sesuai aktivitas teman - teman. Namun hari terbaik menurut Islam yaitu hari Jum'at yang mana banyak sekali keberkahan di dalamnya. Insya Allah amalan kita akan semakin bertambah selaras dengan perjuangan kita untuk bisa dekat dengan Al Qur'an.
Tips tambahan untuk memudahkan menghafal Al Qur'an:
- Menghubungkan ayat yang dihafal dengan kejadian sehari - hari.
- Menghubungkan ayat yang dihafal dengan banyak perkara.
- Menghafal untuk mengingat Allah SWT.
Demikian bagian terakhir mengenai menghafal Al Qur'an ala Gaza. Hal utama yang harus kita ingat ialah, menghafal Al Qur'an bukan masalah pintar tidak pintar, cerdas tidak cerdas, muda tidak muda, namun semua kemampuan menghafal kita sangat ditentukan oleh NIAT dan KESABARAN kita dalam beristiqomah di jalan- Nya. Ketika kita sudah bertekad keras untuk meraih ridho- Nya, Allah pasti akan membukakan jalan bagi kita menuju kemudahan - kemudahan yang tak disangka - sangka. Insya Allah.
Mari sama - sama kita berjuang ^_^
( menghafal Al Qur'an, tips menghafal Al Qur'an, cara menghafal Al Qur'an, metode menghafal Al Qur'an, cara mudah menghafal Al Qur'an )
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Pada artikel sebelumnya sudah saya tuliskan mengenai persiapan - persiapan menghafal Al Qur'an. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba melanjutkan materi mengenai menghafal Al Qur'an, lebih khususnya pada saat proses menghafal. Bagi yang belum tau, materi ini saya dapatkan pada kajian beberapa bulan lalu di Masjid Nurul Ashri Deresan Yogyakarta yang disampaikan langsung oleh seorang Syekh dari Palestina.
Langsung saja yaa...
Proses Menghafal Al Qur'an
Ada banyak metode dalam menghafal Al Qur'an dan tentunya kita semua memiliki teknik yang berbeda - beda dalam memudahkan hafalan. Di antara metode - metode tersebut di antaranya, yaitu :
- Membaca Al Qur'an sediri dan mengulang - ulang ayat yang dihafalkan.
- Guru membacakan ayat yang hendak dihafal, kita menyimak dan menirukan ( talaqqi ) kemudian diulang - ulang sampai lancar.
- Mendengar berulang - ulang ayat yang dibacakan oleh Qori', misalnya dengan audio murotal ( pilih yang disenangi dan karakter suaranya sama dengan kita ).
- Menghafal dengan visualisasi.
- dll.
Kita bisa pilih apapun metode yang kira - kira bisa memudahkan kita dalam menghafal, tergantung dari diri kita masing - masing. Pengulangan merupakan salah satu hal yang wajib, karena sebanyak apapun hafalan kita kalau tidak diulang ya pastinya akan lupa juga nantinya.
Di sini akan diberikan langkah - langkah terbaik dalam mengafal Al Qur'an satu halaman penuh dengan pengulangan :
1. Baca satu ayat disertai tadabbur.
Baiknya memang tidak sekedar tau atau faham artinya saja namun bisa merefleksikan ayat - ayat pada kehidupan kita.
2. Ulangi satu ayat terus menerus dengan baik dan benar, sebanyak 20 kali atau lebih, sambil dicermati makhrijul huruf - hurufnya dan panjang pendeknya.
3. Baca berulang - ulang ayat yang tadi kita baca dengan cepat untuk melatih refleksi lidah kita.
4. Hubungkan ayat yang sudah dihafal dengan kata pertama pada ayat berikutnya sebagai kata kunci. Hal ini meminimalisir lupa ayat yang akan dibaca berikutnya.
5. Tutup Mushaf, baca ayat yang sudah dihafal tanpa melihat Mushaf sebanyak 20 kali atau lebih. Selama masih membuka mushaf atau belum benar - benar hafal jangan dulu menambah ayat hafalan.
6. Lakukan langkah 1-5 di setiap ayatnya hingga selesai 1 halaman.
7. Hafalkan semua 1 halaman. Jika ada minimal 2 kesalahan saja jangan dulu tambah halaman baru.
Tips tambahan:
- Baca ayat sebelumnya satu kali sebelum menambah hafalan ayat baru
- Sebelum beralih ke halaman 2 baca dulu halaman pertama
- Sebelum halaman ke-16 ulang dari halaman pertama
- Lakukan pemetaan pada ayat - ayat yang mutasyabihat ( hampir sama )
Demikian mengenai proses dalam menghafal Al Qur'an dari ilmu yang saya dapatkan. Pada artikel berikutnya akan saya tuliskan mengenai apa yang harus dilakukan setelah menghafal.
Kalau ada yang ingin menambahkan atau ada yang ingin didiskusikan, jangan sungkan - sungkan untuk beri komentar di bawah ini, yaa..Semoga bermanfaat..Tetap semangat menebar kebaikan !! ^_^
( menghafal Al Qur'an , cara mudah menghafal AlQur'an , tips menghafal AlQur'an , metode Menghafal AlQur'an)
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Insya Allah pada kesempatan kali ini saya akan mencoba sedikit berbagi mengenai materi metode menghafal Al Qur'an ala Gaza. Saya mendapatkan materi ini pada kajian beberapa bulan lalu yang saya hadiri di Masjid Nurul Ashri Deresan Yogyakarta yang mana materinya disampaikan langsung oleh seorang Syekh dari Palestina. Bagi para pecinta Al Qur'an tentunya materi ini sangat menarik dan memotivasi untuk lebih bersemangat menjadi Ahlul Qur'an, yaitu salah satu bagian dari keluarga Allah di dunia.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menghafal Al Qur'an yaitu sebelum, ketika dan setelah menghafal. Pada bagian yang pertama ini akan dijelaskan mengenai persiapan - persiapan sebelum menghafal. Apa saja ya yang perlu disiapkan? Yukk kita kaji sama - sama..
Sebelum Menghafal
Persiapan untuk para penghafal Al Qur'an :
1. Meluruskan niat.
Ini hal yang paling utama dan bagian yang paling penting. Segala sesuatu bergantung pada niatnya. Terkadang niat kita suka berbelok - belok tanpa arah ataupun terpengaruh keinginan duniawi yang membuat kita salah tujuan. Niatkan hanya mencari ridho Allah, bukan supaya ingin sekedar dianggap sebagai hafidz/hafidzah. Bukan hanya sekedar puas karena telah menghafal. Bukan sebagai pembangga diri karena merasa hebat telah bisa menghafal Al Qur'an. Ridho Allah lah yang seharusnya menjadi niat kita, bukan yang lainnya.
2. Meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.
Kenapa kok sulit ya menghafal Al Qur'an? Udah diulang - ulang terus bahkan satu ayat pun susah masuknya, keluh kita. Mari intropeksi, adakah dosa-dosa dan kemaksiatan yang masih kerap kita lakukan?Mungkin kita perlu untuk banyak - banyak bertobat karena sejatinya ilmu Allah adalah cahaya dan cahaya tidak akan masuk ke dalam orang yang bermaksiat. Yuk..mari sama- sama terus memperbaiki diri. Allah sudah menjanjikan, berulang - ulang bahkan, dalam surat Al Qamar bahwa sungguh Allah mudahkan Al Qur'an bagi siapapun yang mau mempelajarinya. Janji Allah selalu benar, jadi kalau diri kita susah menghafal ya bukan masalah pada Al Qur'an nya, kitanya yang bermasalah. Cek diri!!
3. Memilih guru.
Manusia tak luput dari kesalahan, karena itu kita perlu guru yang mampu mengoreksi kesalahan - kesalahan kita. Buat komitmen untuk menyetorkan secara rutin kepada guru yang bersangkutan. Harus komitmen lho, ya.
4. Doa
Ini dia bagian yang tak kalah penting. Kadang kita hanya mengandalkan logika dan kemampuan kita sendiri dalam mencapai apa yang kita inginkan, lupa kalau Allah yang memampukan kita dalam apa pun urusan kita. Berdoa itu yang utama, minta dimudahkan oleh Allah karena apa pun yang Allah kehendaki pasti mampu dibuat mudah oleh-Nya.
5. Sabar dan Jangan Tergesa-gesa.
Nah..bagian yang ini rupanya masih menjadi bagian yang menjadi PR kita. Sabar..sabar..sabar...kadang kita suka maunya cepat-cepat dalan menghafal, biar cepat selesai saja, yang ada malah belepotan hafalannya. Kalau bertemu ayat yang susah menghafalnya sudah putus asa duluan. Itulah ujian kita, yang kita butuhkan adalah kesabaran. Bukan masalah banyak sedikitnya hafalan, yang terpenting ialah ketangguhan kita dalan menikmati segala prosesnya, bukannya setiap detik yang kita luangkan untuk menghafal berbuah pahala. Proses yang panjang dan berat bisa jadi membuahkan keridhoan Allah yang semakin dashyat. Jadi kenapa maunya cepat - cepat saja? Perlu dicek lagi itu niatnya (Makjlebb..)
6. Kondisikan hati
Yups...dengan berbagai macam aktivitas dalam hidup kita perlu mengkondisikan hati supaya hati ini benar - benar siap dalam mengisi kalam - kalam Allah. Pilih waktu - waktu khusus dimana pikiran kita masih fresh dan belum tercampuri urusan dunia, bisa di pagi hari setelah bangun tidur, setelah shalat Maghrib atau malam hari sebelum tidur, terantung aktivitas kita.
Demikian mengenai persiapan - persiapan yang harus dilakukan sebelum menghafal. Jangan sepelekan persiapan lho ya, karena itu yang menentukan langkah - langkah berikutnya dan hasil yang akan didapatkan.
Selanjutnya....
Ada di bagian kedua yaa...
( menghafal Al Qur'an , cara mudah menghafal Al Qur'an , tips menghafal Al Qur'an )
![]() |
Minyak Habbatussauda |
![]() |
Serbuk Habbatussauda |
Masih tentang hujan. Hujan memang tema yang menarik untuk dibahas, karena hujan selalu dapat bercerita, itu pun jika kamu mampu mendengarkannya :). Satu hal yang bisa menjadi pelajaran, beberapa hari ini ada ketaksengajaan tak baik yang terkadang saya lakukan, yaitu munculnya kata - kata, "Yahh..hujan.." Baik itu dari lisan maupun hati yang berbicara. Istighfar pun menjadi keharusan yang dapat dilakukan, turut bersama penyesalan. Yaa.. kegiatan di luar dan tak adanya jas hujan saat itu membuat saya terus terang selalu merasa panik ketika mendung tiba. Di satu sisi saya bahagia karena butiran - butiran air akan segera mendinginkan kota yang akhir - akhir ini luar biasa panas. Di sisi lain egoisme pribadi turut berkata, bagaimana saya dapat keluar atau bagaimana saya dapat pulang. Itulah. Padahal diri cukup tau bahwa merutuki hujan itu tak diperbolehkan. Tetapi kadang diri tak sadar untuk mengeluhkan keadaan. " Bukankah hujan adalah berkah? Berkah bagi saudara - saudara kita di Riau, berkah bagi pedagang jas hujan, berkah bagi penjual jasa ojek payung, berkah bagi para petani dan berkah bagi kita semua. Tak ada kehidupan tanpa adanya hujan yang diturunkan-Nya di bumi ini. Karena itu sangatlah tak bijaksana untuk mengeluhkan hujan sebab selalu ada berkah di setiap butiran air yang turun. Mari belajar..untuk selalu menyambut positif kala hujan turun, tanpa protes, tanpa keluhan dan tanpa kesedihan. Satu hal yang harus diingat, salah satu waktu yang diijabah Allah ketika berdoa yaitu doa di kala hujan. Yaa.. sambutan yang paling indah adalah dengan doa. Jadi mumpung musim hujan, mari banyak - banyak berdoa. Semoga Allah perkenankan." Nasihat Hati. #LeraningFromLife
Alhamdulillah..beberapa hari ini hujan telah menyapa riang Kota Yogyakarta. Di siang hari yang biasanya kulit tersengat panas matahari dan peluh bercucuran di setiap senti tubuh, kini berkah langit mulai mengguyur, menyapu ramah kota budaya ini. Mendung. Adem. Angin, tak lupa turut menemani suasana yang memang sangat mendukung untuk hanya beristirahat di rumah saja ( baca : kos ). Sayangnya, sebagai orang yang punya hobi keluyuran dan menjelajah kesana kemari, ternyata amunisi untuk kegiatan "mbolang" masih belum lengkap. Di musim hujan yang mulai tiba ternyata saya tidak punya jas hujan. Walhasil dari kemarin pulang bepergian selalu sukses basah kuyup. Hmm.. ini darurat. Harus segera hunting jas hujan sepertinya.
Saya tidak tahu harus mencari kemana. Hari ini setelah pulang dari warnet, dengan tubuh setengah basah saya menyempatkan diri mampir ke Kopma UGM. Di pinggir lemari minuman ternyata ada beberapa jas hujan yang digantung. Setelah dilihat - lihat dan dipilih - pilih ternyata tidak ada yang sesuai harapan. Akhirnya saya keluar dengan tangan kosong.
Tiba - tiba saya gagal fokus. Saya berpikiran untuk membeli sepatu karet karena sepatu yang biasa dipakai masih basah akibat hujan kemarin. Dari kejadian itu tiba - tiba kebutuhan bertambah, saya butuh sepatu karet. Saya ingat ada penjual sepatu itu di pinggir jalan depan kampus UNY dan saya langsung berangkat ke TKP. Di tengah jalan hujan turun semakin deras dan tiba - tiba saya menyesal, harusnya saya cari jas hujan dulu yang lebih penting. Yaa..sudahlah, sudah setengah jalan, perjalanan pun dilanjutkan. Sampai di lokasi ternyata Pak Penjual menggantung beberapa jas hujan di depan tenda dagangannya. Wah..alhamdulillah bisa sekalian beli juga. Dipilih...dipilih...ditawar...ditawar..yah sayang sekali, saya bukan orang yang pintar menawar, dapat harga yang lumayan tinggi menurut saya. Tetapi yaa sudahlah..lagian hujan sudah turun semakin deras dan saya butuh itu. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli jas hujan dan tidak jadi membeli sepatu karena uang yang saya bawa pas - pasan.
Sebelum pulang saya menyempatkan diri ke Mirota Kampus untuk cari payung, karena benda itu juga penting di musim hujan begini. Di lantai 3 Mirota sudah banyak orang dengan pikiran yang sama dengan saya, mereka tampak sibuk memilih - milih payung yang ada. Tersisa sedikit pilihan, yaa sudahlah tak apa - apa. Di samping boks yang berisi payung, saya sempat melirik di sampingnya ada berbagai macam jas hujan yang dijual. Yaelah..jauh - jauh cari ternyata di mirota yang dekat kos juga ada. Karena penasaran, saya coba cek harganya. Dan...ternyata...dengan model yang sama harganya bisa setengah kali lebih murah harga yang saya beli tadi. Perasaan menyesal langsung menyelimuti diri. Hixs....hixs...
Astaghfirullahal'adziim. Tak boleh menyesal ya. Setelah dipikir - pikir, mungkin itu memang rejekinya Bapak Penjual tadi. Ikhlaskan saja, niatkan untuk kebaikan memberi, hati ini menceramahi. Ada saja ya jalan Alkah untuk memberi rizki hambaNya. Kenapa tiba - tiba saya membeli di tempat itu, tempat yang lebih jauh, tak ada yang tau. Kalau itu dibilang kebetulan, juga pastinya tidak tepat, semua pasti sudah dituliskan olehNya..jauh sebelum kita ada. Karena itu jangan pernah ragu atas rejeki yang belum datang, karena Allah punya berbagai jalan untuk mendatangkannya, seperti rejeki Pak Penjual hari ini. Yakini saja. Insya Allah. #LearningFromLife
Sempat berkecimpung di dunia pendidikan membuat banyak pengalaman dan ilmu baru yang saya dapatkan. Khususnya mengajar Matematika tingkat SMA yang cukup membuat otak berpikir keras, bukan hanya berpikir mengenai sulitnya soal - soal yang ada tetapi lebih daripada itu, bagaimana cara memberikan pemahaman pada siswa. Tak mudah membuat mereka mengerti, apalagi mindset buruk dari awal yang mengatakan bahwa matematika itu susah, momok, tak penting dan sebagainya. Betapa itu menjadi beban tersendiri bagi pengajar.
Apalagi ketika saya pertama kali membaca silabus matematika Kurikulum 2013. Saya hanya dapat menggeleng - gelengkan kepala dan bertanya dalam hati, ini serius materi - materi yang diajarkan seperti ini tingkatannya. Entahlah, mungkin saya saja yang menganggap materi yang diberikan terlalu tinggi untuk anak - anak SMA. Pada kurikulum baru ini Matematika sendiri dibagi menjadi 2 yaitu matematika wajib yang dipelajari seluruh siswa IPA dan IPS dan matematika peminatan yang dipelajari khusus oleh siswa IPA. Selain itu, ada beberapa materi - materi baru, misalnya saja uji hipotesis dan distribusi binomial untuk kelas XI yang saya sendiri baru mendapatkannya di masa kuliah. Ada pula materi induksi matematika, jumlahan riemann dan matematika keuangan sebagai materi baru di kelas XII yang semuanya adalah materi yang saya dapatkan saat kuliah. Bahkan untuk matematika keuangan saja, saya semasa s1 belum pernah mengambil mata kuliah tersebut karena termasuk kuliah perminatan. Sekolah kok susah ya, curhat mereka.
Saya entah mengapa merasa heran, mungkin saya yang belum tau motif dan tujuan diberikannya materi - materi baru tingkat universitas sehingga dalam pikiran saya materi - materi tersebut terlalu tinggi dan tak perlu diberikan untuk anak SMA , kecuali bagi mereka yang memang benar - benar berniat mengambil jurusan matematika nantinya, bisa jadi itu bermanfaat ke depannya. Sangat disayangkan kalau para siswa harus terbebani dengan banyaknya hal yang harus dipelajari namun tak ada satupun ilmu yang terserap dan tersisa. Semua nampak percuma. Ilmu - ilmu dasar saja yang diajarkan kemudian biarlah mereka yang mengembangkan ilmunya sendiri sesuai dengan minatnya bisa menjadi alternatif lebih baik yang dapat dipertimbangkan. Entahlah..tetapi untuk pelajaran matematika sendiri jujur saja saya lebih sreg menggunakan silabus KTSP daripada Kurikulum 2013. It's just my opinion. Cmiiw.