Senin, 22 Juli 2013

Suara itu ...



Mencari arti hidup..menelusuri jejak waktu di sela – sela keruwetan yang terjadi di serabut – serabut saraf pikiran, mencari jalan yang lurus dan benar. Tetapi mengapa selalu saja ada, suara – suara itu, membungkus dengan indah sesuatu yang tak selayaknya dibuka. Kendali lurus itu terkadang berbelok sendiri, apakah jalan yang terlalu berkelok ataukah kendaraan yang perlu untuk direparasi, kurasa jawaban yang kedua lebih mendekati yang sebenarnya. Perlulah suatu tempat seperti bengkel yang akan membenarkan semuanya, tetapi toh sebenarnya tempat semacam itu sudah ada. Tak perlu jauh – jauh mencari yang tak pasti, yang ternyata kemampuan diri lebih jauh dari bayangan yang kita duga sebelumnya. Tetapi stimulus itu haruslah selalu ada, karena pengendalian itu tak semudah yang diharapkan.
            Janganlah kau dengar suara – suara itu, membuatmu buta akan peta yang telah terpampang jelas di hadapanmu. Bakan ketika tahu bahwa hal tersebut tak benar, mengapa kamu terus saja melakukannya. Mengasyikkan ya memang…di awalnya…ingatkah kamu di masa yang akan datang. Ingatan itu sejatinya ada, ada dan selalu ada melengkapi setiap nafasmu. Karena itulah peta itu akan terlihat jelas sejelas, pantulan cahaya di penglihatanmu. Sungguh … dia itu begitu buruk…kamu harus sangat berhati – hati padanya, atau kamu akan tergelincir, terperosok ke dalam jurang kehancuran tanpa daya. Sebelum semuanya terlambat, perbaiki kendalinya, jika kau tak sanggup melakukannya..carilah pertolongan …ke mana saja kamu dapat mencari, yakinlah pertolongan itu selalu ada, percayalah akan itu semua. 

A'udzubillahiminassyaitanirrajiim .....

Mading SD Muhamadiyah Tanjung Pandan

Alhamdulillah ....finally selesai juga acara pembuatan mading sekolah yang pertama.
Ekskul baru ini ini bertujuan sebagai sarana  informasi dan kreativitas siswa – siswi SD Muhamadiyah. Diharapkan pula dengan adanya mading ini, siswa – siswi SD Muhamadiyah dapat lebih  menunjukkan dan mengembangkan potensinya. Terima kasih banyak untuk anak kelas 5 yang sudah membantu banyak demi kelancaran mading keren bertema Ramadhan  ini. 
Indah, Farida, Ayu dan Siti

Mading Keren Karya Anak SD Muhamadiyah

contoh mading sekolah

 

Tulisan Pertamaku



Pos Belitung Selasa, 18 Juni 2013

Rabu, 10 Juli 2013

Ramadhan tiba ... Ramadhan tiba ...



9 Juli 2013 @TanjungPandan Belitung

Ramadhan kali ini, lagi – lagi aku berada di tempat yang berbeda. Bukan di rumah tempat tinggalku tercinta, bukan di Yogyakarta kota pelajar tempatku kuliah dulu, bukan pula di ibukota Jakarta, tempatku menghabiskan waktu  selama dua tahun kebelakang  untuk mencari pengalaman bekerja. Tempatku kali ini berada lebih jauh daripada itu, di pulau seberang Jawa, negeri-nya Sang Pemimpi yaitu Negeri Laskar Pelangi. Cukup sedih memang ketika menghadapi kenyataan bahwa Ramadhan yang identik dengan kebersamaan bersama keluarga harus dijalani seorang diri. Walaupun tidak benar – benar seorang diri, untungnya masih ada kawan – kawan senasib seperjuangan yaitu Tim Laskar Satam yang sudah menjadi keluarga tersendiri bagiku. Mengingat Ramadhan tahun lalu ketika merantau di ibukota yang kejamnya lebih kejam daripada ibu tiri, membuat Ramadhan tahun ini tampaknya jauh lebih menyenangkan daripada beberapa tahun lalu. Begitu banyak pelajaran hidup yang  ku dapatkan terhitung sejak lulus dari perguruan tinggi. Di situlah aku banyak belajar mengenai kehidupan yang sebenarnya, lebih banyak mengenal diriku sendiri dan juga orang lain. Walaupun aku pernah begitu terpuruk dan sempat tidak menerima kenyataan mengenai diriku sendiri, tetapi ketika ku sekarang menoleh ke belakang, kepada peristiwa demi peristiwa yang membawaku saat ini ke detik ini, menit ini dan jam ini di tempat ini, sepertinya aku patutnya bersyukur karena dengan semuanya aku jadi tahu dan banyak belajar. Walaupun masih banyak emosi yang masih sulit untuk dihilangkan, tetapi paling tidak sedikit demi sedikit, seiring berjalannya waktu semuanya akan berganti indah seperti halnya kepompong yang berubah menjadi kupu – kupu. Toh, itulah tujuan hidup sebenarnya kan, untuk memawa perubahan ke a rah yang lebih baik dan kemudian menjadi yang terbaik yang bisa kita lakukan. 
                Syukur yang luar biasa besarnya ketika  Allah memberikanku kesempatan untuk bergabung  di program yang aku jalani sekarang. Secara kasat mata, yang tampak hanyalah kebodohan – kebodohan dan pikiran jangka pendek untuk mengambil keputusan yang tidak seharusnya diambil, kata mereka. Tetapi hanya aku yang tahu dan mereka sebenarnya tidak tahu, ataupun hanya bertindak sok tahu, bahwa sebenarnya jalanku di  sini justru yang menyelamatkan hidupku. Menyelamatkan dari kejatuhan, kekacauan dan keterpurukan yang jika dibiarkan akan menjadi semakin dalam. Benar – benar aku merasakan  hal yang seperti itu sekali dalam hidupku dan aku berharap tidak akan bertemu dengan kejadian semacam itu lagi. Ya Allah,,, semoga Engkau mengampuni dosa – dosaku dimasa itu. Sebenarnya aku sangat tidak suka membicarakan mengenai masa lalu ataupun mengingat kejadian – kejadian yang tidak sepantasnya kuingat walaupun kenyataannya semua itulah yang membawaku sampai di sini saat ini. Membawaku ke perubahan – perubahan  walaupun itu harus selangkah demi selangkah melalui proses yang sangatlah panjang dan tidaklh mudah, menurutku. Tetapi emosi yang melekat itu begitu susah dihilangkan, aku hanya berharap semuanya memudar seiring dengan berjalannya waktu. Sudahlah …stop talking about that !!
                Aku tahu masih banyak sekali hal yang harus kuperbaiki dalam diriku. Masih banyak hal – hal negative yang masih melekat kuat dan menghilangkan kebiasaan ataupun keluar dari zona nyaman itu tidak semudah membalikkan telapak tangat, paling tidak itulah yang kurasakan.  Segala kekuranganku sebagai manusia biasa dengan berbagai impian yang luar biasa tentunya membuatku harus banyak mengintropeksi diriku sendiri dan bekerja lebih ekstra.  Karena keinginanku hanya satu, yaitu mengupayakan seluruh potensiku untuk dapat mencapai tujuan hidupku dengan berbagai macam impian di dalamnya. Semoga Allah memudahkan jalanku. Amin.